17 Januari 2024

Penyebab Demam saat Hamil dan Tips Mengatasinya secara Alami

Pastikan tubuh tetap terhidrasi, ya, Moms

Demam saat hamil adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, keluhan tersebut bisa berkaitan dengan kesehatan janin di dalam kandungan.

Secara umum, demam saat kehamilan terjadi lantaran sistem kekebalan tubuh lemah selama kehamilan.

Oleh karena itu, gejala demam yang muncul biasanya jadi lebih lama.

Demam saat hamil menyebabkan suhu badan naik, sehingga bisa memengaruhi kondisi janin.

Melansir An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, hampir 12% pasien yang mengalami demam saat hamil memerlukan rawat inap di unit perawatan intensif.

Dalam penelitian juga disebutkan bahwa bakteremia akibat demam menyebabkan 10% kasus kematian janin.

Saat pandemi COVID-19, penting untuk mengetahui gejala demam saat hamil dan cara pengobatan yang bisa dilakukan agar kembali sehat.

Baca Juga: 10 Daftar Minuman Penurun Demam yang Alami

Penyebab Demam saat Hamil

Moms dapat mengalami meriang saat hamil karena berbagai alasan.

Beberapa kemungkinan penyebab demam pada ibu hamil, yaitu:

1. Flu Biasa

Flu Saat Hamil
Foto: Flu Saat Hamil (https://medicalnewstoday.com/)

Faktanya, Moms mungkin lebih mungkin menderita infeksi virus umum, seperti pilek saat hamil.

Itu karena sistem kekebalan mengalami perubahan selama kehamilan untuk melindungi janin.

Demam ringan mungkin merupakan akibat dari infeksi virus jinak, contohnya pilek.

Sementara demam yang lebih tinggi mungkin merupakan gejala flu.

Selain demam, gejala flu bisa termasuk nyeri tubuh dan kedinginan.

2. Infeksi Bakteri

Keluhan Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Keluhan Hamil (Orami Photo Stocks)

Terkadang, demam dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, atau radang tenggorokan yang mungkin memerlukan antibiotik.

Listeriosis merupakan salah satu infeksi bakteri yang sering terjadi pada ibu hamil.

Ibu hamil harus menghindari makan daging mentah, ikan, dan keju yang tidak dipasteurisasi untuk mencegahnya.

Hindari paparan bakteri listeria selama kehamilan yang juga dapat menyebabkan demam tinggi.

Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

3. COVID-19

Ibu Hamil Terinfeksi COVID-19 (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibu Hamil Terinfeksi COVID-19 (Orami Photo Stocks) (Orami Photo Stocks)

Demam juga bisa menjadi gejala COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus.

Jika Moms menduga demam ini karena paparan COVID-19, segera hubungi dokter.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ibu hamil dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi mengalami COVID-19 lebih yang parah daripada wanita yang tidak hamil.

4. Radang Paru-Paru

Gejala Radang Paru-Paru
Foto: Gejala Radang Paru-Paru (Orami Photo Stock)

Saat hamil, wanita lebih berisiko terkena radang paru-paru.

Melansir BMJ Journals, ibu hamil yang terkena radang paru-paru lebih mungkin untuk melahirkan sebelum usia kehamilan 34 minggu.

Akibatnya, sekitar 43% ibu hamil berisiko mengalami persalinan prematur.

Kondisi ini sebagian disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh yang secara alami terjadi selama kehamilan.

Radang paru-paru terjadi karena tubuh Moms bekerja lebih keras untuk mendukung bayi yang sedang tumbuh.

Gejala radang paru-paru meliputi batuk yang berdahak, demam, berkeringat atau kedinginan, hingga sesak napas.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!

5. Radang Tenggorokan

Radang Tenggorokan (Orami Photo Stocks)
Foto: Radang Tenggorokan (Orami Photo Stocks)

Radang tenggorokan adalah infeksi bakteri streptokokus di tenggorokan dan amandel.

Tenggorokan yang teriritasi dan meradang menyebabkan sakit tenggorokan yang tiba-tiba dan parah.

Pada dasarnya, tidak ada hubungan antara radang tenggorokan dan kehamilan.

Akan tetapi, penyakit ini bisa menyebabkan Moms mengalami meriang saat hamil dan kehilangan suara.

Jika Moms mengalami sakit tenggorokan disertai demam, sebaiknya periksakan diri ke dokter ya!

6. Gastroenteritis

Ibu Hamil Sakit Perut (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibu Hamil Sakit Perut (Orami Photo Stocks)

Gastroenteritis merupakan penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang ditandai dengan muntah dan demam.

Kondisi ini cukup umum selama kehamilan.

Melansir European Journal of Clinical Microbiology & Infectious Diseases, sebanyak sepertiga wanita akan mengalami penyakit ini selama kehamilan mereka.

Gejala gastroenteritis bisa parah, mulai dari demam, dehidrasi, bahkan persalinan prematur jika tidak diobati.

Baca Juga: Kata Dokter soal Efek Samping Susu Formula Soya pada Bayi

Gejala Demam saat Hamil

Gejala Demam saat Kehamilan
Foto: Gejala Demam saat Kehamilan (medicalnewstoday.com)

Secara klinis, demam didefinisikan tubuh memiliki suhu 38 °C atau lebih tinggi.

Namun, tentu saja ada berbagai tingkat keparahan dari demam.

"Suhu tubuh normal seseorang adalah 37 °C. Jadi kapan pun suhu Anda di atas itu, Anda secara teknis bisa mengalami demam," kata Christine Greves, MD, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Kesehatan Orlando & Winnie Palmer untuk Wanita & Bayi di Orlando, Florida, dikutip dari The Bump.

"Kami biasanya menganggap demam sesuatu yang perlu perhatian ekstra jika lebih dari 39 derajat," tambahnya.

Beberapa gejala demam antara lain:

  • Panas dingin
  • Gemetaran
  • Tubuh merasa panas
  • Nyeri otot
  • Berkeringat
  • Kehilangan selera makan
  • Dehidrasi
  • Sifat lekas marah
  • Lemah

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Bahaya Demam saat Hamil

Demam saat Kehamilan
Foto: Demam saat Kehamilan (fertility-biocenter.com)

Mungkin Moms merasa khawatir bila demam saat hamil akan memengaruhi kondisi janin di dalam kandungan.

Tenang Moms, hanya karena Moms sakit bukan berarti bayi juga terinfeksi.

Sebaliknya, risikonya tergantung pada seberapa tinggi suhu tubuh Moms.

"Ketika Anda mengalami demam, suhu tubuh bagian dalam Anda naik, yang juga dapat meningkatkan suhu bayi. Saat janin menjadi terlalu hangat, detak jantung mereka mungkin meningkat," kata Julie Lamppa, CNM, RN, bidan perawat bersertifikat di Mayo Clinic, mengutip The Bump.

Namun, Lamppa menambahkan, "Ini biasanya bersifat sementara dan tidak boleh menimbulkan kekhawatiran jangka panjang."

Perlu diketahui juga bahwa demam yang lebih tinggi bisa menjadi masalah yang lebih serius.

Karena itulah, sangat penting untuk segera periksa ke dokter.

Moms juga dianjurkan untuk segera menurunkan suhu dengan asetaminofen setelah Moms mulai melihat suhu tubuh naik.

Sebab bila tidak diobati, ibu hamil dan bayinya lebih mungkin menderita komplikasi dari demam tinggi.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui bahwa demam itu sendiri mungkin bukan penyebabnya.

Demam pada ibu hamil bisa menjadi indikasi kondisi yang mendasarinya, seperti infeksi atau sesuatu yang lain.

Baca Juga: Berapa Banyak Porsi Makanan Bayi 6 Bulan? Ini Kata dokter!

Cara Mengatasi Demam saat Hamil

Demam pada Ibu Hamil
Foto: Demam pada Ibu Hamil (bustle.com)

Berikut ini beberapa cara mengatasi demam saat hamil yang bisa dilakukan:

1. Perbanyak Minum Air Putih

Cara alami untuk mengatasi demam saat hamil adalah dengan minum air putih lebih banyak dibandingkan biasanya.

Hal ini penting untuk menjaga hidrasi tubuh, sehingga fungsinya tetap optimal.

2. Perbanyak Istirahat

Moms juga perlu memperbanyak waktu istirahat. Pastikan juga Moms tidur selama kurang lebih 8 jam saat malam hari.

Istirahat penting untuk mengoptimalkan fungsi regenerasi yang secara alami dimiliki tubuh manusia.

3. Kompres Dingin

Moms juga bisa meletakkan waslap yang sudah dibasahi air dingin di dahi.

Hal ini konon dapat membantu tubuh melepaskan panas, sehingga meringankan gejala demam.

4. Cara Lainnya

Beberapa tips lain untuk mengobati demam saat kehamilan, antara lain:

  • Mandi atau berendam air hangat bersuhu suam-suam kuku
  • Mengonsumsi makanan berkuah, seperti sup ayam.
  • Kenakan pakaian yang tipis dan tidak membuat mudah berkeringat.
  • Gunakan humidifier di dalam ruangan, agar kelembapannya senantiasa terjaga

5. Minum Obat

Secara umum, Moms bisa mengonsumsi obat acetaminophen (Tylenol) ketika mengalami demam saat hamil.

Namun, agar lebih aman, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut.

Hindari mengonsumsi obat sembarangan. Moms juga perlu menghindari konsumsi obat aspirin dan ibuprofen (misalnya Advil dan Motrin), serta obat herbal jenis apa pun.

Ingat, Moms, ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan. Karenanya, berkonsultasilah terlebih dahulu kepada dokter guna mengetahui obat terbaik untuk mengatasi demam saat kehamilan.

Baca Juga: Konsumsi Paracetamol untuk Ibu Hamil, Amankah?

Risiko Badan Demam saat Hamil pada Janin

Sakit Demam
Foto: Sakit Demam (Medicalnewstoday.com)

Moms, demam sebenarnya bukan penyakit melainkan tanda dari suatu masalah kesehatan.

Namun, badan demam saat hamil bisa memengaruhi janin terutama jika usia kandungan baru trimester pertama.

Badan demam saat hamil saat awal kehamilan berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan spina bifida.

Spina bifida adalah cacat lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan kanal tulang belakang tidak terbentuk dengan benar, yang menyebabkan kerusakan pada saraf tulang belakang dan sumsum tulang belakang.

Kondisi ini bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelumpuhan pada kaki hingga masalah kognitif.

Berikut risiko lainnya:

1. Kerusakan pada Saraf Neural

Demam tinggi pada tahap awal kehamilan berpotensi menyebabkan masalah dalam perkembangan saraf neural bayi, yang dapat berujung pada cacat lahir.

2. Risiko Terhadap Perkembangan Janin

Demam yang berkepanjangan atau tinggi bisa memengaruhi perkembangan janin secara keseluruhan.

3. Kemungkinan Kelahiran Prematur

Demam yang tidak ditangani bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.

4. Cacat Lahir

Demam berkepanjangan atau sering mungkin dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis cacat lahir.

Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Bawah Tanda Hamil? Ini Kata Dokter

Itu dia penjelasan tentang demam saat kehamilan. Jika Moms mengalami gejala di atas dan tidak kunjung sembuh, jangan tunda untuk segera periksa ke dokter, ya!

Hal ini penting, demi kesehatan Moms dan bayi di dalam kandungan.

  • https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/recommendations/pregnancy.html
  • https://thorax.bmj.com/content/56/5/398
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11837634/
  • https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/fever-during-pregnancy/#cause
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/could-fever-harm-my-baby#Do-I-have-a-fever?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.