Cerita Dongeng Keong Mas yang Penuh dengan Pesan Moral
Moms pasti sudah tidak asing lagi dengan cerita dongeng Keong Mas, bukan?
Dongeng yang berasal dari daerah Jawa Timur ini sangat populer dari dulu hingga sekarang.
Jika Si Kecil bosan dengan cerita-cerita yang sebelumnya pernah dibacakan, tidak ada salahnya mencoba cerita dongeng Keong Mas sebagai pengantar tidur.
Baca Juga: 20 Dongeng Anak Terpopuler, Seru, dan Tersirat Pesan Moral
Cerita Dongeng Keong Mas yang Melegenda
Dongeng Keong Mas sangat populer tidak hanya di kalangan anak-anak tapi juga orang tua.
Mungkin Moms pernah mendengar cerita ini dari keluarga, menonton animasinya, atau membaca dongeng secara langsung dari buku.
Sayangnya, sudah lupa seperti apa kisahnya karena sudah lama.
Tenang, Moms bisa membacakan dongeng yang disajikan berikut agar Si Kecil bisa tidur dengan nyenyak.
Tentunya, belajar banyak pesan moral berharga dari para tokoh cerita dongeng Keong Mas ini.
Lamaran Pangeran pada Putri Candra Kirana
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja bernama Kertamarta.
Ia memimpin sebuah kerajaan yang megah dan indah yang disebut Kerajaan Daha.
Raja Kertamarta memiliki dua orang putri cantik.
Putri pertama bernama Dewi Galuh dan putri kedua bernama Candra Kirana. Kehidupan mereka sangat bahagia.
Suatu hari, Kerajaah Daha kedatangan seorang pangeran tampan dari Kerajaan Kahuripan.
Nama pangeran tersebut adalah Raden Inu Kertapati.
Kedatangan Pangeran Inu Kertapati ke Kerajaan Daha adalah untuk melamar putri dari Raja Kertamarta, yakni Putri Candra Kirana.
Lamaran tersebut disambut baik oleh Raja Kertamarta.
Candra Kirana pun menerima lamaran Raden Inu Kertapati.
Rencana Jahat Dewi Galuh
Kabar pertunangan tersebut tidak membuat Dewi Galuh bahagia. Ia iri dengan Putri Candra Kirana.
Dewi Galuh menaruh hati pada Pangeran dan merasa dirinya yang paling pantas menjadi tunangannya.
Rasa iri ini berubah menjadi rasa benci.
Dewi Galuh pun membuat rencana jahat untuk menyingkirkan Putri Candra Kirana.
Ia menemui seorang penyihir jahat dan meminta penyihir untuk mengutuk Putri Candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikan.
Dengan begitu, pangeran akan menjauhinya dan Dewi Galuh akan menjadi Putri Candra Kirana sebagai tunangannya.
Baca Juga: 5 Variasi Cerita Dongeng Si Kancil yang Penuh Pesan Moral
Kutukan Keong Mas
Sepulang menemui penyihir jahat, Dewi Galuh pun menjalankan rencana jahatnya.
Ia memfitnah Putri Candra Kirana dan membuatnya diusir dari istana.
Putri Candra Kirana yang sedih akhirnya pergi dari istana dan terus berjalan menyusuri pantai.
Di sana, ia bertemu dengan si nenek sihir yang jahat dan dikutuk menjadi Keong Mas.
Penyihir itu mengenggam Keong Mas dan kemudian melemparnya ke laut, tanpa tahu bahwa kutukan tersebut hanya sementara.
Keong Mas dapat berubah kembali menjadi Putri Candra Kirana jika ia bertemu dengan Raden Inu Kertapati.
Baca Juga: 12 Dongeng Pendek dengan Pesan Moral yang Baik untuk Anak
Bertemu dengan Nenek Penolong
Suatu hari, seorang nenek pergi ke laut untuk mencari ikan.
Jala yang digunakan berhasil menangkap ikan dan Keong Mas.
Nenek pun membawa hasil tangkapannya ke gubuk dan menempatkannya di atas tempayan.
Esok harinya, nenek kembali pergi ke laut.
Sayangnya, tidak ada satu pun ikan yang tersangkut di jala. Ia pulang dengan hati yang sedih.
Namun sesampainya di gubuk, nenek melihat masakan enak yang tersedia di atas piring.
Kejadian ini membuat nenek bingung. Namun, ia tidak menemukan jawabannya.
Waktu terus berjalan, dan kejadian tersebut terus terjadi.
Esoknya, nenek pura-pura pergi ke laut untuk melihat siapa yang telah memasakkan makanan enak untuknya.
Nenek pun mengintip dari luar gubuk. Keong yang dibawanya pulang tiba-tiba berubah menjadi seorang gadis cantik.
Lalu nenek bertanya, "Siapa gerangan kamu putri cantik?"
"Aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh saudaraku karena ia iri kepadaku," jawab Candra Kirana.
Namun tak lama, ia berubah kembali menjadi Keong Mas.
Baca Juga: 15+ Manfaat Membacakan Buku Cerita untuk Anak, Wajb Tahu!
Pangeran Mencari Putri Candra Kirana
Sementara itu, Pangeran tidak tinggal diam saat tahu Putri Candra Kirana menghilang.
Ia pun menyamar menjadi rakyat biasa dan mencari Putri Candra Kirana dari desa ke desa.
Nenek sihir mengetahui hal ini. Ia mengubah dirinya menjadi seekor gagak untuk mengelabui Pangeran.
Pangeran kaget sekali ketika bertemu dengan gagak yang bisa bicara dan mengira bahwa burung itu sakti.
Gagak memberi tahu Pangeran keberaaan Putri Candra Kirana, tapi dengan arah yang salah.
Pangeran pun menuruti burung gagak tersebut. Di perjalanan, Pangeran menemui seorang kakek tua yang kelaparan.
Ia merasa kasihan dan akhirnya memberi kakek itu makanan.
Atas kebaikan Pangeran, kakek tersebut menolongnya. Ia memukul kepala gagak dengan tongkatnya.
Seketika burung gagak hilang menjadi asap hitam.
Kemudian, kakek memberi tahu bahwa Putri Candra Kirana berada di Desa Dadapan.
Pangeran Bertemu Keong Mas
Setelah menempuh perjalanan berhari-hari, Pangeran sampai di sebuah gubuk tua.
Ia pun menghampiri gubuk tersebut untuk minta seteguk air karena perbekalannya sudah habis.
Saat minum, Pangeran tidak sengaja melihat Putri Candra Kirana yang sedang memasak.
Saat itu juga, sihir Keong Mas menghilang. Pangeran pun kembali bertemu dengan tunangannya.
Putri Candra Kirana pun memperkenalkan nenek yang menolongnya kepada Pangeran.
Ia juga menceritakan kejahatan yang dilakukan Dewi Galuh padanya.
Akhirnya, Pangeran, Putri, dan nenek pun kembali ke Kerajaan Daha.
Baca Juga: Kumpulan Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terpopuler, Baca yuk!
Kebenaran Terungkap dan Dewi Galuh Mendapatkan Balasannya
Sesampainya di Kerajaan, Putri Candra Kirana menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
Raja Kertamarta pun meminta maaf pada Putri Candra Kirana dan menjatuhi hukuman untuk Dewi Galuh.
Dewi Galuh yang mengetahui hal tersebut mencoba untuk melarikan diri ke hutan.
Sayangnya, ia terperosok masuk jurang dan tidak terselamatkan.
Tak lama, pernikahan Pangeran Inu Kertapati dan Putri Candra Kirana pun dilaksanakan.
Pangeran, Putri, Raja, dan nenek kembali hidup bahagia di istana.
Pesan Moral Cerita Dongeng Keong Mas
Menceritakan dongeng ini pada anak bukan hanya sekadar untuk membantunya tidur lebih cepat.
Ada nilai-nilai kehidupan yang bisa dipetik dari setiap tokoh pada cerita dongen Keong Mas, seperti:
1. Tidak Boleh Bersikap Iri
Salah satu pesan moral dari dongeng Keong Mas, kita tidak boleh meniru sikap Dewi Galuh yang iri dengki dengan Putri Candra Kirana.
Karena sikap iri dengki dalam dirinya, Dewi Galuh menjadi gelap mata sehingga melakuka tindakan yang merugikan untuk orang lain.
Tentu saja, perilaku tidak baik seperti ini tak boleh ditiru Si Kecil, ya, Moms.
Ajarkanlah mereka untuk selalu merasa bahagia atas kabar baik orang lain.
Jadi, anak tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan karena sikap positifnya.
Baca Juga: Cerita Dongeng Panjang tentang Hewan untuk Pengantar Tidur
2. Selalu Sabar dan Baik Hati
Dalam cerita Keong Mas, Putri Candra Kirana yang difitnah dan dikutuk menjadi seekor keong merupakan tokoh yang selalu sabar sekaligus baik hati.
Ia tak menyerah dengan nasib buruk yang menimpanya bertubi-tubi.
Putri Candra Kirana bahkan masih bisa berbuat baik kepada sang nenek yang telah menemukannya di laut, meski ia harus berubah wujud dari keong menjadi manusia selama beberapa waktu.
Kesabaran dan hati baiknya yang tak kenal lelah ini pun membuahkan hasil manis.
Ia akhirnya berhasil ditemukan oleh pangeran dan dapat hidup bahagia selamanya.
Melalui cerita ini, Moms bisa mengajarkan kesabaran dan kebaikan pada anak-anak.
Dengan begitu, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan selalu optimis.
3. Pantang Menyerah
Sosok pangeran dalam dongeng Keong Mas digambarkan sebagai tokoh yang pantang menyerah.
Ia tak kenal lelah dalam memperjuangkan cintanya dengan mencari Putri Candra Kirana.
Kegigihannya dalam menemukan Putri Candra Kirana pun membuahkan hasil sehingga keduanya bisa hidup bahagia.
Hal ini memberikan pembelajaran bahwa setiap usaha maksimal akan membawa keberhasilan yang diinginkan.
Dengan mengajarkan pada Si Kecil, Moms bisa mendidik anak untuk selalu bekerja keras demi mewujudkan impiannya.
4. Berani Meminta Maaf
Saat mengetahui kebenaran, Raja Kertamarta dalam dongeng Keong Mas tak ragu untuk meminta maaf pada Putri Candra Kirana.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak perlu malu untuk meminta maaf pada orang lain saat kita berbuat salah.
Meminta maaf dapat menunjukkan kedewasaan seseorang karena telah mengakui kesalahan dan bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan.
Yuk, ajarkan Si Kecil untuk berani meminta maaf jika ia melakukan kesalahan agar tidak konflik dengan orang lain dan hubungan sosialnya tetap terjaga.
Baca Juga: Kumpulan Dongeng Lucu Populer, Bacakan Si Kecil Yuk!
Bagaimana, seru bukan cerita dongeng Keong Mas?
Jangan lupa meluangkan waktu membacakan dongeng untuk anak, ya, Moms.
- https://ebooks.gramedia.com/books/seri-cerita-rakyat-34-provinsi-keong-mas-billingual-book
- https://www.scribd.com/document/329862041/Dongeng-Keong-Mas-Merupakan-Cerita-Rakyat-Indonesia-Yang-Sangat-Populer
- https://id.wikipedia.org/wiki/Keong_Mas
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.