109 Dokter Meninggal Dunia Karena COVID-19, PB IDI Ungkap Peta Persebarannya
Dunia kesehatan di Indonesia berduka. Pasalnya sudah diketahui sebanyak 109 dokter Indonesia meninggal dunia karena COVID-19.
Data ini dihimpun dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), bahwa per Jumat (11/9/2020) tercatat sebanyak 109 dokter Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19.
Menurut Ketua Tim Mitigasi PB IDI yang memimpin pelaksanaan survei ini, dr. Adib Khumaidi, Sp.OT, menjelaskan bahwa ada tiga kemungkinan yang menyebabkan 109 dokter yang meninggal dunia.
Pertama, saat sedang menangani pasien COVID-19 di ruang-ruang perawatan isolasi maupun ICU, kedua dari tindakan medis yang dilakukan ke pasien yang ternyata terinfeksi COVID-19, dan ketiga dari kegiatan non medis seperti keluarga atau komunitas.
"Gambaran ini menunjukkan bahwa pekerjaan dokter saat ini memiliki risiko yang sangat tinggi untuk terpapar Covid disamping juga angka OTG (asimtomatik carrier) yang tinggi" ujar Adib dalam rilis pada Jumat (11/9/2020).
Baca Juga: Gejala Umum Orang Indonesia Terkena Corona, Disampaikan oleh Ketua PB IDI
Persebaran Wilayah Dokter Indonesia yang Meninggal Dunia Karena COVID-19
Foto: Orami Photo Stock
PB IDI membuat peta sebaran wilayah terkait lokasi dokter Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19.
Sebelumnya, pada akun Instagram resmi PDI IDI @ikatandokterindonesia diumumkan bahwa jumlah dokter yang meninggal dunia 109 orang. Berikut ini persebaran data dokter yang telah meninggal.
- Jawa Timur: 29 dokter
- Sumatera Utara: 20 dokter
- DKI Jakarta: 13 dokter
- Jawa Barat: 10 dokter
- Jawa Tengah: 8 dokter
- Sulawesi Selatan: 6 dokter
- Bali: 4 dokter
- Kalimantan Selatan: 4 dokter
- Sumatera Selatan: 4 dokter
- Kalimantan Timur: 3 dokter
- Kepulauan Riau: 2 dokter
- DI Yogyakarta: 2 dokter
- Papua Barat: 1 dokter
- Nusa Tenggara Barat: 1 dokter
- Banten: 1 dokter
- Aceh: 1 dokter
Dengan total kematian 109 dokter di seluruh Indonesia, dr. Adib berharap pemerintah bisa bersikap tegas dengan menindak masyarakat yang tidak tertib dan tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, beliau juga meminta agar aparatur negara juga memberikan contoh yang baik terkait protokol kesehatan dalam aktivitasnya sehari-hari.
Baca Juga: Tepat 100 Dokter Meninggal karena Covid, Ini Penyebabnya
Pentingnya Proteksi dan Penguatan Pada Sistem Pelayanan Kesehatan
Foto: Orami Photo Stock
Selain itu, Adib juga menyinggung tentang pentingnya proteksi di semua layanan dengan menerapkan 3T yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan) yang lebih terstruktur dan tegas demi menekan penyebaran virus corona.
"Peningkatan upaya preventif dengan penerapan protokol kesehatan dengan melibatkan kelompok sosial masyarakat sebagai kontrol menjadi satu prioritas untuk menekan laju penyebaran virus," dr. ujar Adib.
Selain itu, Adib juga mengimbau pemerintah untuk menguatkan perawatan pasien COVID-19 dengan cara pemetaan.
"Sedangkan untuk penguatan treatment dilakukan dengan mapping atau pemetaan kemampuan faskes , menata dan meningkatkan kapasitas rawat dengan screening atau penapisan yang ketat terhadap pasien, zonasi di fasilitas kesehatan, serta clustering atau pengkhususan rumah sakit rujukan atau yang menangani Covid" pungkas Adib.
Itu dia Moms, informasi mengenai dokter Indonesia yang meninggal dunia karena COVID-19.
Baca Juga: Fakta Sarah Shahab, Artis yang Jadi Dokter Garda Terdepan Covid-19
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.