Aktor Irrfan Khan Meninggal, Ini Penjelasan tentang Tumor Neuroendokrin yang Jadi Penyebabnya
Kabar duka datang datang dari industri perfilman India dan dunia.
Bintang film Life of Pi dan Slumdog Millionaire, Irrfan Khan meninggal dunia di usianya 53 tahun, pada Rabu (29/4/2020).
Tak hanya berjaya di dalam negeri, Irrfan Khan juga berulang kali ikut berpartisipasi dalam pembuatan film luar negeri.
50 judul film setidaknya pernah dimainkan oleh Irrfan.
Tidak main-main, Irrfan Khan juga mendapatkan banyak penghargaan atas aktingnya selama berkarier baik di Bollywood maupun internasional.
Serangkaian Penyakit yang Menyerang Irrfan Khan
Foto: instagram.com/irrfan
Irrfan diketahui meninggal karena mengalam infeksi usus besar, namun sebenarnya Irrfan memiliki serangkaian penyakit beberapa tahun ke belakang.
Misalnya, pada 2018 Irrfan pernah didiagnosis mengidap tumor neuroendokrin.
Penyakit ini cukup langka, namun dia tidak menyerah dan berjuang untuk menghadapi masalah kesehatan yang dideritanya.
Irrfan Khan lalu menjalani pengobatan di London untuk menyembuhkan diri dari tumor neuroendorkin.
Pada saat bersamaan, Irrfan mendapat kabar bahwa ia mengidap kanker neuroendorkin.
Penyakit ini cukup langka dan tingkat studi kasusnya pun masih belum banyak dilakukan.
Memasuki tahun 2019, kondisi kesehatan Irrfan Khan mulai membaik.
Bahkan, ia menerima tawaran untuk bermain dalam film Angrezi Medium, yang hingga kini belum sempat tayang karena pandemi virus corona.
Namun, pada 28 April 2020 lalu, Irrfan Khan dilarikan ke Rumah Sakit Kokilaben Mumbai dan menjalani perawatan intensif karena mengalami infeksi usus besar.
Hingga akhirnya, Irrfan Khan dinyatakan meninggal dunia pada 29 Maret 2020.
Baca Juga: Selain Priyanka Chopra, 7 Artis India Ini Juga Sukses di Hollywood
Tumor Neuroendokrin yang Diidap Irrfan
Foto: Orami Photo Stocks
Mungkin Moms penasaran, apa sebenarnya tumor neuroendokrin yang merenggut nyawa Irrfan Khan.
Dikutip dari Cancer.Net, tumor neuroendokrin terjadi pada sel neuroendokrin, sejenis sel yang memiliki sifat mirip dengan sel saraf dan sel penghasil hormon. Tumor ini termasuk jenis tumor langka dan berbahaya, karena dapat terjadi di mana saja di tubuh. Namun, sebagian besar kasus tumor neuroendokrin terjadi di paru-paru, usus buntu, usus halus, rektum, dan pankreas.
Ada beberapa jenis tumor neuroendokrin, mulai dari jenis tumor yang tumbuh lambat, hingga yang sangat cepat. Beberapa tumor neuroendokrin menghasilkan hormon berlebih (tumor neuroendokrin fungsional). Yang lain tidak melepaskan hormon atau tidak cukup banyak melepaskan hormon yang menyebabkan simptom-simptom tertentu (tumor neuroendokrin nonfungsional).
Baca Juga: Benarkah Kontrasepsi Hormonal Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?
Gejala Tumor Neuroendokrin
Tumor neuroendokrin tidak selalu memiliki tanda dan gejala awal. Gejala yang dialami bergantung pada lokasi dan jenis tumor, apakah itu tumor neuroendokrin fungsional atau non-fungsional.
Secara umum, dikutip dari Mayo Clinic, tanda dan gejala tumor neuroendokrin termasuk:
- Nyeri karena tumor yang tumbuh
- Benjolan yang tumbuh bisa Anda rasakan di bawah kulit
- Merasa sangat lelah
- Berat badan turun drastis.
Secara khusus, tumor neuroendokrin yang menghasilkan hormon berlebih (tumor fungsional) menyebabkan gejala:
- Kulit memerah
- Diare
- Sering buang air kecil
- Rasa haus meningkat
- Pusing
- Lunglai
- Ruam kulit
Penyebab Tumor Neuroendokrin
Penyebab pasti dari tumor neuroendokrin tidak diketahui. Yang jelas, tumor ini mulai berkembang ketika sel-sel neuroendokrin mengalami perubahan atau mutasi dalam DNA-nya.
Mutasi di dalam DNA ini menyebabkan sel-sel neuroendokrin berkembang biak dengan cepat dan membentuk tumor.
Tumor yang berkembang cepat bisa berkembang menjadi kanker agresif yang menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh normal.
Jika sudah parah, ia dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh.
Baca Juga: Mengenal Glioblastoma, Jenis Tumor Otak Ganas yang Diderita Agung Hercules
Faktor Risiko Tumor Neuroendokrin
Risiko tumor neuroendokrin lebih tinggi dialami orang yang dengan warisan sindrom genetik kanker. Contohnya termasuk:
- Neoplasia endokrin multipel, tipe 1 (MEN 1)
- Neoplasia endokrin multipel, tipe 2 (MEN 2)
- Penyakit Von Hippel-Lindau
- Sclerosis tuberkulosis
- Neurofibromatosis
Nah, Moms. Itulah penjelasan tentang tumor neuroendokrin yang dialami oleh artis Irrfan Khan sehingga menjemput nyawanya. Semoga tenang di alam sana!
Baca Juga: Cepat Sembuh Suteng, Suster Ashanty yang Terkena Tumor Rahim
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.