Anak Anji Menunjukan Perkembangan Signifikan, Ini 4 Terapi yang Dilakukan untuk Penyandang Autisme Spectrum Disorder
Perkembangan anak bungsu Anji, Sigra Umar Narada, sudah semakin baik. Anak yang akrab disapa SUN ini sebelumnya didiagnosis menderita Autism Spectrum Disorder (ASD).
Berbagai informasi mengenai penyakit ini tentu dicari oleh Anji dan sang istri. Tidak hanya itu, berbagai terapi pun diberikan untuk perkembangan sang anak. Semaunya berbuah baik, kini Si Kecil SUN perlahan-lahan, sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
“Senang sekali karena @sigraumarnarada makin cerewet walaupun belum terlalu jelas, tapi seperti ini saja sudah menunjukkan perkembangan luar biasa bagi anak istimewa,” tulis istri Anji dalam salah satu postingan video Instagramnya.
Perkembangan Sigra ini tentu dibantu dengan terapi khusus bagi anak-anak penyandang autisme. Apa saja sih terapi yang diberikan oleh Anji dan Wina demi tumbuh kembang anaknya ini? Yuk Moms kita cek di bawah.
Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Perhatikan Hal Ini Saat Memilih Sekolah untuk Anak dengan Autisme
1. Terapi Perilaku atau Applied Behaviour Analysis (ABA)
Foto: instagram.com/winatalia/
Jenis terapi ini menggunakan penghargaan untuk memperkuat perilaku positif dan mengajarkan keterampilan baru. Orang tua dan pengasuh lainnya dilatih sehingga mereka dapat memberikan umpan balik kepada anak autis dari waktu ke waktu.
“Terapi yang memodifikasi perilaku anak, agar anak menjadi lebih adaptif, responsif dan tidak semaunya,” kata Astri, psikolog dan terapis perilaku anak, dalam chanel Youtube keluarga Anji.
Menurutnya jika anak sudah mau mendengarkan dan menuruti apa yang dikatakan, atau sudah bisa diatur, maka terapi selanjutnya yang dilakukan akan lebih baik dan bisa direspon dengan baik.
Baca Juga: Terapi Lumba-Lumba Untuk Anak Dengan Autisme
2. Terapi Sensori Integrasi
Foto: instagram.com/winatalia/
“Ciri anak autis salah satunya adalah, ada masalah dengan sensorinya, misalnya suka takut jika disentuh atau suka teriak-teriak sendiri,” Dr. Kresno Mulyadi, psikiater.
Nah, jenis terapi anak autis ini berguna untuk melatih sensori-sensori anak. Dalam sensori integrasi, kemampuan sensori anak akan diperbaiki dan ditingkatkan.
3. Terapi Wicara
Foto: instagram.com/winatalia/
Terapi ini membantu anak-anak dalam berbicara, serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Dapat juga melibatkan keterampilan non-verbal, seperti melakukan kontak mata, berkomunikasi dengan orang lain, dan menggunakan serta memahami gerakan tubuh.
Mungkin juga mengajarkan anak-anak untuk mengekspresikan diri menggunakan simbol gambar, bahasa isyarat, atau komputer.
Baca Juga: Ini 4 Metode Terapi Berbicara Terbaik Untuk Balita
4. Terapi Okupasi
Foto: instagram.com/winatalia/
“Terapi okupasi berhubungan dengan motorik halus anak,” ujar Astri.
Kegiatan-kegiatan ini membantu anak penyandang autisme menjadi lebih baik dalam tugas sehari-hari, seperti belajar mengancingkan baju atau memegang garpu dengan benar.
Namun bisa juga melibatkan segala sesuaru yang berhubungan dengan sekolah, pekerjaan, atau permainan. Fokusnya tergantung pada kebutuhan dan tujuan anak.
Itu dia 4 terapi anak autis yang dilakukan oleh Anji dan istrinya. Semuanya terapi harus dilakukan secara berbarengan ya Moms untuk mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu, pastikan juga yang memberikan terapi adalah para terapis yang berpengalaman.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.