Anemia pada Bayi: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
Anemia tidak hanya bisa dirasakan oleh orang dewasa saja, lho Moms. Anemia pada bayi juga bisa terjadi.
Anemia adalah kondisi yang membuat seseorang kekurangan zat besi.
Padahal, zat besi adalah nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
Zat besi membantu memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen.
Jika sejak bayi telah mengalami anemia, maka perkembangan dan pertumbuhannya pun akan terganggu.
Moms harus segera mengantisipasinya dengan benar agar Si Kecil tetap mendapatkan asupan zat besi dan terhindar dari penyakit anemia pada bayi.
Yuk, simak informasi lengkapnya mengenai anemia pada bayi di artikel ini.
Baca Juga: Kelainan Darah Hemofilia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Penyebab Anemia pada Bayi
Anemia pada bayi bisa saja terjadi pada bayi dengan kelahiran prematur, sel darah merah rusak dengan cepat, hingga tubuh Si Kecil tidak mampu menghasilkan cukup sel darah merah.
Ini dia beberapa penyebab anemia pada bayi.
1. Tubuh Bayi tidak Mampu Menghasilkan Sel Darah Merah
Penyebab anemia pada bayi yang pertama adalah ketika tubuhnya tidak mampu menghasilkan cukup sel darah merah.
Mengutip dari Cleveland Clinic, anemia yang dialami bayi cukup banyak dialami dalam beberapa bulan pertama setelah kelahiran.
Kondisi ini dikenal sebagai anemia fisiologis yang disebabkan karena tubuh bayi tumbuh dengan cepat sedangkan tubuh membutuhkan waktu untuk produksi sel darah merah guna mengejar ketertinggalan.
2. Tubuh Memecah Sel Darah Merah Terlalu Cepat
Kondisi ini bisa terjadi karena golongan darah ibu dna bayi tidak cocok. Anemia ini dinamai sebagai inkompatibilitas Rh/ABO.
Bayi yang mengalaminya biasa akan mengalami penyakit kuning atau hiperbilirubenemia yang bisa menyebabkan kulit menguning.
Selain karena inkompatibilitas Rh/ABO, bisa juga disebabkan oleh infeksi atau kelainan genetik.
3. Kehilangan Terlalu Banyak Darah
Kehilangan banyak darah bisa saja dialami oleh bayi baru lahir.
Biasanya terjadi ketika perawat harus melakukan pemeriksaan darah terhadap bayi.
Biasanya pengambilan darah pada bayi baru lahir dilakukan untuk mengecek kondisi di dalam tubuh bayi.
Nah, jika darah yang diambil terlalu sering, maka bayi berisiko anemia.
Sebab, darah bayi yang diambil biasanya tidak cepat digantikan dengan darah yang baru.
4. Bayi Lahir Prematur
Penyebab anemia pada bayi yang terakhir adalah bayi lahir prematur.
Bayi prematur memiliki risiko jumlah sel darah merah lebih sedikit atau rendah.
Sel darah merah memiliki masa hidup yang lebih pendek jika dibandingkan dengan sel darah merah bayi yang lebih tua.
Kondisi ini disebut sebagai anemia prematuritas.
Baca Juga: Anemia pada Anak, Wajib Tahu Penyebab dan Cara Mencegahnya!
Gejala Anemia pada Bayi
Sejak lahir, bayi memang memiliki simpanan zat besi yang didapatkan dari Moms saat masih di dalam rahim.
Namun, hal itu terus berkurang sejalan dengan pertumbuhannya dan perlu distabilkan.
Terlalu sedikit zat besi yang dimiliki tubuh bayi, dapat mengganggu kemampuan dan perkembangannya. Bahkan, Si Kecil bisa terkena anemia.
Biasanya, bayi yang terlahir prematur akan lebih mudah terkena anemia karena lahir sebelum waktunya dan tidak memiliki cadangan nutrisi yang banyak.
Meski begitu, Moms harus tetap memperhatikan tanda dan gejala anemia pada bayi.
Dikutip dari penjelasan DH Mahoney dalam artikel jurnalnya yang berjudul Iron deficiency in infants and young children: Screening, prevention, clinical manifestations, and diagnosis, hal itu bisa terlihat saat Si Kecil tampak memiliki:
- Kulit yang pucat
- Kelelahan
- Pertumbuhan dan perkembangan yang terlambat
- Nafsu makan buruk
- Pernapasan cepat yang tidak normal
- Sering mengalami infeksi.
Namun sayang, tanda tersebut hanya bisa terjadi jika bayi mengalami anemia akut.
Moms bisa tetap memperhatikan tubuh dan kebiasaan bayi untuk mencegah anemia pada bayi. Lakukan observasi kecil-kecilan yang rutin pada Si Kecil.
Baca Juga: 9 Pantangan Makanan Penderita Anemia, Jangan Dilanggar!
Pengobatan Anemia pada Bayi
Kebanyakan bayi dengan anemia yang tidak parah, tidak membutuhkan pengobatan serius.
Tapi, bayi yang lahir prematur atau bayi yang sakit ketika lahir, memerlukan tranfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuhnya.
Ada juga yang mendapatkan pengobatan berupa obat-obatan untuk menambah darah.
Maka, anemia yang cukup parah pada bayi harus memeriksakan makanannya.
Sebab, pola makan yang tepat bisa membantu bayi untuk membentuk sel darah merah.
Baca Juga: 13+ Makanan untuk Anemia yang Baik Dikonsumsi
Diagnosis Anemia pada Bayi
Guna mendiagnosis anemia pada bayi, biasanya akan dilakukan skrining rutin terlebih anemia seringkali tidak menimbulkan gejala.
Maka, anemia bisa diketahui dengan melakukan pemeriksaan berikut ini:
1. Hemoglobin dan Hematokrit
Ini merupakan tes skrining pertama untuk anemia, gunanya untuk mengukur jumlah hemoglobin dan sel darah merah dalam darah.
2. Hitung Darah Lengkap
Hitung darah lengkap berguna untuk memeriksa sel darah merah dan putih, sel pembekuan darah (trombosit), dan terkadang, sel darah merah muda (retikulosit).
Tes ini termasuk hemoglobin dan hematokrit dan rincian lebih lanjut lainnya tentang sel darah merah.
3. Apusan Perifer
Pemeriksaan ini berupa sampel darah kecil diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah terlihat normal.
Baca Juga: Cegah Anemia, Ini 5 Obat Penambah Darah Alami
Mencegah Anemia pada Bayi
Ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan untuk mencegah anemia pada bayi.
1. Memberikan Susu Formula
Untuk mencegah anemia pada bayi yang menggunakan susu formula, cukup dengan cek kandungannya.
Jika susu tersebut diperkaya zat besi, Si Kecil kemungkinan akan mendapatkan jumlah zat besi yang disarankan. Tidak perlu memberikan suplemen tambahan.
2. Suplemen Zat Besi
Jika Moms menyusui langsung dan melihat ada tanda bayi kekurangan zat besi, cara mencegah anemia pada bayi bisa dengan memberikannya suplemen zat besi.
Hal tersebut juga harus mendapat persetujuan dokter kapan saat yang tepat untuk memberikan suplemen tersebut.
Saat Si Kecil berumur 6 bulan, Moms juga bisa menyajikan makanan kaya zat besi seperti yang diperkaya atau daging yang dihaluskan.
3. Meningkatkan Daya Serap Tubuh
Vitamin C membantu mempercepat penyerapan zat besi.
Moms dapat membantu Si Kecil menyerap zat besi dengan memberikan makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk, blewah, stroberi, paprika, tomat dan sayuran berdaun hijau tua.
Baca Juga: Mengenal Hemangioma, Tumor Jinak pada Bayi yang Bisa Ganggu Pernapasan
Tes untuk Anemia pada Bayi?
Anemia adalah kondisi yang berpotensi berbahaya namun mudah diobati, dokter anak biasanya akan melakukan skrining anemia pada sekitar usia satu tahun.
Caranya dengan mengambil sampel darah yang akan dikirim anak ke laboratorium untuk menganalisis jumlah sel darah merahnya.
Alanna Levine, MD, seorang dokter anak di Orangetown Pediatric Associates di Tappan, New York mengatakan, banyak orang tua yang tidak setuju saat anaknya diambil sampel darah.
“Tetapi ini adalah tes yang sederhana dan cepat agar dapat mengetahui penyakit.
Semua orang tua ingin anak-anak mereka sembuh sebaik mungkin, sehingga mengambil sampel darah dengan jarum kecil akan sepadan dengan hasil yang akan didapatkan dari laboratorium,” kata Levine.
Mencegah anemia pada bayi harus dilakukan sejak dini.
Oleh karena itu, selain memperhatikan perkembangan Si Kecil, Moms harus mengimbanginya dengan memberikan makanan sehat dan kaya zat besi.
Baca Juga: Perlu Dihindari, Ini Makanan Penyebab Leukemia Memburuk
Komplikasi Anemia pada Bayi
Komplikasi anemia pada bayi tergantung dari penyebab anemia yang dialami.
Tapi, jika anemia dialami pada bayi baru lahir tentu akan menghambat proses tumbuh kembangnya.
Kabar baiknya, mengutip dari Cedars Sinai, beberapa jenis anemia tidak terlalu memberikan dampak atau komplikasi yang serius.
Meski demikian, jangan lengah apalagi diabaikan, ya Moms.
Anemia pada bayi juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius, seperti:
- Masalah dengan pertumbuhan dan perkembangan.
- Nyeri sendi dan bengkak.
- Kegagalan sumsum tulang.
- Leukemia atau kanker lainnya.
Nah, itulah informasi seputar anemia pada bayi yang bisa Moms ketahui.
Untuk mencegah kondisi semakin memburuk, sebaiknya kunjungi rumah sakit, ya Moms.
Semoga informasi ini bermanfaat!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15698-anemia-in-newborns
- https://pediatrics.aappublications.org/content/126/5/1040.short
- https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/a/anemia-in-children.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.