Angka Romawi untuk Satuan, Puluhan, Ratusan, hingga Ribuan
Angka Romawi sering ditemukan di bab buku atau jam dinding, biasanya terbatas pada I hingga X.
Sistem ini berasal dari Romawi kuno dan menggunakan huruf Latin untuk mewakili angka.
Misalnya, L untuk 50, XXX untuk 30, dan VI untuk 6, sehingga LXXXVI berarti 86.
Angka Romawi digunakan untuk penomoran bab, jam, dan acara penting. Simak ulasan berikut untuk detail lebih lanjut!
Baca Juga: Mengenal Semaphore, Kode Komunikasi Sejak Zaman Perang
Pengertian Angka Romawi
Angka Romawi adalah sistem penomoran dari zaman Romawi kuno yang menggunakan huruf Latin seperti I, V, X, L, C, D, dan M untuk mewakili nilai 1, 5, 10, 50, 100, 500, dan 1000.
Berbeda dari sistem desimal berbasis 10, angka Romawi memiliki aturan penulisan khusus.
Huruf kecil di depan huruf besar berarti pengurangan (IV = 4), sedangkan huruf kecil di belakang menunjukkan penambahan (VI = 6).
Aturan ini memudahkan dalam menulis angka dengan kombinasi sederhana.
Moms dan Dads bisa menemukan penggunaan angka ini pada:
- Penanda waktu di jam dinding atau jam tangan.
- Bab buku.
- Ukuran baju.
- Penomoran pada seri olimpiade olahraga.
Baca Juga: Rumus Volume Balok dan Tips Cepat Belajar Matematika
Sejarah Angka Romawi
Meskipun ditulis dengan huruf-huruf abjad Romawi, angka Romawi merupakan simbol tersendiri yang berasal dari torehan-torehan pada tongkat hitung, bukan huruf (I).
Sistem ini digunakan dalam berbagai aspek kehidupan Romawi kuno seperti arsitektur, seni, dan perdagangan, serta dalam penanggalan dan catatan sejarah.
Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, penggunaan angka ini menurun dan digantikan oleh sistem yang lebih praktis.
Namun, angka Romawi masih digunakan dalam seni, arsitektur, dan penomoran buku, tahun pada monumen, serta notasi musik hingga kini.
Baca Juga: Cara Menghitung Bilangan FPB dan Bedanya dengan KPK
Urutan Angka Romawi
Secara keseluruhan, ada tujuh huruf Latin pada angka Romawi yang dikombinasikan sedemikian rupa untuk membentuk suatu angka tertentu, di antaranya:
- 1 = I
- 2 = II
- 3 = III
- 4 = IV atau IIII*
- 5 = V
- 6 = VI
- 7 = VII
- 8 = VIII
- 9 = IX
- 10 = X
- 11 = XI
- 12 = XII
- 13 = XIII
- 14 = XIV
- 15 = XV
- 19 = XIX
- 20 = XX
- 30 = XXX
- 40 = XL
- 50 = L
- 60 = LX
- 70 = LXX
- 80 = LXXX
- 90 = XC
- 100 = C
- 400 = CD
- 500 = D
- 900 = CM
- 1000 = M
- 5000 = IƆƆ**
Perlu Moms dan Dads pahami bahwa IIII terkadang masih digunakan pada jam, tetapi ini tidak umum.
Di samping itu, pada angka 5000, I diikuti dengan 2 buah C terbalik.
Baca Juga: Mengenal Quantifier, Punya Peran Vital dalam Matematika
Daftar Angka Romawi dari Kelipatan 1 hingga 1000
Berikut daftar angka romawi dari satuan hingga kelipatan 1000:
- I
- II
- III
- IV
- V
- VI
- VII
- VIII
- IX
- X
- XI
- XII
- XIII
- XIV
- XV
- XVI
- XVII
- XVIII
- XIX
- XX
- XXI
- XXII
- XXIII
- XXIV
- XXV
- XXVI
- XXVII
- XXVIII
- XXIX
- XXX
- XXXI
- XXXII
- XXXIII
- XXXIV
- XXXV
- XXXVI
- XXXVII
- XXXVIII
- XXXIX
- XL
- XLI
- XLII
- XLIII
- XLIV
- XLV
- XLVI
- XLVII
- XLVIII
- XLIX
- L
- LI
- LII
- LIII
- LIV
- LV
- LVI
- LVII
- LVIII
- LIX
- LX
- LXI
- LXII
- LXIII
- LXIV
- LXV
- LXVI
- LXVII
- LXVIII
- LXIX
- LXX
- LXXI
- LXXII
- LXXIII
- LXXIV
- LXXV
- LXXVI
- LXXVII
- LXXVIII
- LXXIX
- LXXX
- LXXXI
- LXXXII
- LXXXIII
- LXXXIV
- LXXXV
- LXXXVI
- LXXXVII
- LXXXVIII
- LXXXIX
- XC
- XCI
- XCII
- XCIII
- XCIV
- XCV
- XCVI
- XCVII
- XCVIII
- XCIX
- C
Angka romawi kelipatan 50:
- 100: C
- 150: CL
- 200: CC
- 250: CCL
- 300: CCC
- 350: CCCL
- 400: CD
- 450: CDL
- 500: D
- 550: DL
- 600: DC
- 650: DCL
- 700: DCC
- 750: DCCL
- 800: DCCC
- 850: DCCCL
- 900: CM
- 950: CML
- 1000: M
Angka romawi kelipatan 1000:
- 1000: M
- 2000: MM
- 3000: MMM
- 4000: MMMM
- 5000: V̅
- 6000: V̅I̅
- 7000: V̅I̅I̅
- 8000: V̅I̅I̅I̅
- 9000: I̅X̅
- 10000: X̅
Baca Juga: Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Sama, Berbeda, dan Desimal!
Penulisan Angka Romawi
Ada empat metode: penjumlahan, pengurangan, pengulangan, dan campuran. Berikut penjelasannya.
1. Sistem Penjumlahan
Sistem ini digunakan pada penomoran yang terdiri dari 2 angka atau lebih.
Dengan tambahan, angka di sebelah kirinya lebih dari atau sama dengan angka sebelah kanannya.
Maka, susunan angka itu menggunakan sistem penjumlahan.
Berikut contoh angka Romawi pada sistem penjumlahan:
- XI yang menunjukkan simbol X ditambah dengan I, jika diartikan 10 + 1 = 11
- LXVII yang menunjukkan penjumlahan antara L, X, V, I, I. Artinya, 50 + 10 + 5 + 1 + 1 = 67
Baca Juga: 10 Cara Belajar Matematika, Seru dan Menyenangkan!
2. Sistem Pengurangan
Nah, sistem yang satu ini merupakan kebalikan dari sistem penjumlahan.
Aturannya digunakan pada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih.
Dengan tambahan, angka di sebelah kirinya kurang dari angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan sistem pengurangan.
Contohnya adalah sebagai berikut:
- IX yang menunjukkan X dikurang I, dan artinya 10 - 1 = 9
- XL yang menunjukkan L dikurang X, dan artinya 50 - 10 = 40
3. Sistem Pengulangan
Sama seperti namanya, sistem penulisan ini mengulang angka yang sama secara berurutan.
Contohnya:
- XX yang mengulang X dengan X, berarti 10 + 10 = 20
- CC yang mengulang C dengan C, berarti 100 + 100 = 200
4. Sistem Kombinasi
Sistem penulisan angka Romawi ini menggabungkan ketiga sistem sebelumnya.
Agar lebih mudah memahaminya, simak contoh berikut:
XCVIII = XC + V + I + I + I
= (100 - 10) + (5 + 1 + 1 + 1)
= 90 + 8
= 98
Jadi, pada contoh di atas sistem yang digunakan meliputi pengurangan dan penjumlahan.
Baca Juga: Tips Wawancara Bahasa Inggris, Simak Cara Menjawabnya!
Perbandingan Angka Romawi dengan Sistem Angka Hindu-Arab
Perbandingan antara angka Romawi dan sistem angka Hindu-Arab yang kini umum digunakan mencakup beberapa perbedaan utama, yaitu:
1. Basis Angka
- Angka Romawi
Angka Romawi menggunakan sistem dasar 10 (I, V, X, L, C, D, M).
Angka-angka ini memiliki nilai-nilai khusus dan digabungkan untuk membentuk angka yang berbeda.
- Sistem Angka Hindu-Arab
Sistem angka Hindu-Arab, yang digunakan secara luas di seluruh dunia saat ini, menggunakan dasar 10 juga.
Angka-angka dasarnya adalah 0 hingga 9, dan nilai-posisi diberikan oleh posisi angka dalam suatu bilangan (misalnya, satuan, puluhan, ratusan, dan lainnya).
2. Representasi Angka
- Angka Romawi
Angka Romawi mewakili angka melalui kombinasi dari tujuh simbol dasar (I, V, X, L, C, D, M) yang diatur dalam aturan tertentu.
Nilai angka ditentukan oleh posisi dan pengulangan simbol-simbol ini.
- Sistem Angka Hindu-Arab
Sistem angka Hindu-Arab mewakili angka menggunakan simbol-simbol dasar (0 hingga 9) yang digunakan dalam urutan yang berbeda untuk membentuk angka.
Baca Juga: Mengenal Huruf Lontara: Sejarah, Bentuk Huruf, dan Cara Baca
3. Kemudahan dalam Perhitungan
- Angka Romawi
Angka Romawi kurang efisien untuk operasi matematika kompleks karena hanya cocok untuk angka kecil.
Operasi seperti penjumlahan dan pembagian jadi lebih rumit dan lambat.
- Sistem Angka Hindu-Arab
Sistem angka Hindu-Arab lebih efisien karena memiliki sistem posisi, memungkinkan perhitungan kompleks dengan akurat bahkan untuk angka besar.
Sementara angka Romawi lebih kuno dan digunakan dalam konteks terbatas.
Baca Juga: 137 Inspirasi Nama Bayi Katolik Laki-Laki dan Perempuan!
Peran Angka Romawi dalam Kehidupan Romawi Kuno
Angka Romawi memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masa Romawi Kuno.
Sistem angka Romawi digunakan oleh orang Romawi untuk mewakili jumlah dan menulis tahun, dan itu memiliki banyak pengaplikasian dalam berbagai aspek di kehidupan mereka.
Berikut adalah beberapa peran utama angka Romawi dalam kehidupan Romawi Kuno:
1. Menulis Tahun
Orang Romawi menggunakan angka Romawi untuk menulis tahun dalam kalender mereka.
Contohnya, tahun 2023 dalam angka Romawi ditulis sebagai MMXXIII (2000 + 1000 + 10 + 10 + 1 + 1 + 1).
Ini memungkinkan mereka untuk melacak waktu dan menyusun catatan sejarah menjadi lebih mudah.
2. Monumen dan Patung
Banyak monumen, arsitektur, dan patung yang dibuat oleh orang Romawi sering memiliki angka Romawi untuk menandakan tahun pembangunan atau peristiwa penting.
Contohnya, pada tiang peringatan atau patung kepala negara, Moms akan menemukan angka Romawi yang mencatat tahun acara tersebut.
3. Dokumen dan inskripsi
Ketika menyimpan catatan penting atau informasi di prasasti dan sejenisnya, orang Romawi sering menggunakan angka Romawi.
Ini membantu menjaga catatan sejarah, aturan, atau dokumen penting agar tidak mudah berubah atau dirusak.
Baca Juga: 15 Soal PAT IPA Kelas 1 Semester 2, Bisa Diajarkan ke Anak!
4. Pengukuran dan Penomoran
Sistem angka Romawi digunakan dalam pengukuran, termasuk dalam pembagian wilayah, menghitung jumlah populasi, dan menandai jarak atau ukuran tertentu.
5. Kalender dan Acara
Angka Romawi juga digunakan dalam mengidentifikasi tanggal acara penting, festival, atau pertunjukan.
Hal ini membantu dalam penyelenggaraan perayaan dan memeringati acara budaya dan agama.
6. Keuangan dan Perdagangan
Angka Romawi digunakan dalam dunia keuangan dan perdagangan.
Mereka menggunakannya untuk mencatat harga barang, nilai tukar, dan nilai transaksi.
Meskipun angka Romawi sangat berperan dalam kehidupan Romawi Kuno, mereka memiliki batasan dalam melakukan perhitungan matematika yang rumit dan operasi aritmatika lainnya.
Oleh karena itu, sistem angka Romawi kemudian digantikan oleh sistem angka Hindu-Arab, yang digunakan di sebagian besar dunia modern saat ini.
Meskipun begitu, warisan angka Romawi tetap hidup dalam berbagai hal, termasuk notasi jam, hari, bulan, dan dalam istilah teknis tertentu.
Baca Juga: 5 Contoh Materi Pesantren Kilat SMP, Padat dan Lengkap!
Angka Romawi umumnya mulai dipelajari di kelas 4 SD.
Dengan memahami sistem penomoran ini, Moms dan Dads tentu bisa membantu Si Kecil memahami cara penulisannya.
- https://byjus.com/maths/roman-numerals/
- https://www.ruangguru.com/blog/angka-romawi
- https://id.wikipedia.org/wiki/Angka_Romawis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.