Antibodi dari Vaksin COVID-19 Terdeteksi di ASI, Si Kecil Berpotensi Kebal COVID-19!

Hingga kini, program vaksin COVID-19 masih diberlakukan di Indonesia. Namun, tentunya dalam setiap penggunaan vaksin, memberikan kekhawatiran bagi ibu hamil dan menyusui.

Hingga saat ini, Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) ternyata belum merekomendasikan vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil. Namun, untuk para ibu menyusui boleh melakukan vaksinasi sepanjang tidak ada kontradiksi.

Apalagi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membuat edaran kalau ibu menyusui boleh mendapatkan vaksin COVID-19.

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor: HK.01.01/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid, dan Penyintas Covid-19 serta Sasaran Tunda, pada Kamis, 11 Februari 2021.

Nah, ada kabar gembira nih, Moms. Bahwa ternyata ada antibodi terdeteksi pada ibu menyusui yang melakukan vaksinasi COVID-19. Antibodi ini terdeteksi di Air Susu Ibu (ASI).

Informasi ini didapatkan dari Instagram dr. Adam Prabata, yang merupakan Kandidat PhD dalam Ilmu Kedokteran di Universitas Kobe. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini.

Baca Juga: Aplikasi yang Sediakan Pendaftaran Vaksin COVID-19 untuk Lansia

1. Kabar Baik dari Program Vaksin COVID-19

Foto: instagram.com/adamprabata

Di Instagramnya, dr. Adam menyebutkan kalau ada kabar baik bagi banyak ibu menyusui yang masih galau apakah perlu melakukan vaksinasi COVID-19 atau tidak.

"ANTIBODI YANG MUNCUL KARENA VAKSIN COVID-19 TERDETEKSI DI AIR SUSU IBU (ASI): KABAR BAIK!!! Banyak ibu menyusui di Indonesia yang masih ragu dan takut untuk mendapatkan vaksin Covid-19, terutama ibu-ibu yang masih memberikan ASI eksklusif.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 aman untuk ibu menyusui dan bahkan antibodinya bisa muncul di ASI," tulisnya.

2. Ibu Menyusui Boleh dan Aman untuk Divaksinasi COVID-19

Foto: Orami Photo Stock

Secara rinci, dr. Adam menjelaskan kalau dua vaksin yang beredar di Indonesia aman untuk digunakan ibu menyusui.

Pasalnya, vaksin Sinovac berisi virus inaktif (tidak bisa menginfeksi dan memperbanyak diri). Begitu juga dengan vaksin AstraZeneca yang berisi Adenovirus, yang tidak bisa memperbanyak diri namun membawa materi genetik SARS-CoV-2.

Dengan kata lain, kedua vaksin ini berisi virus yang tidak bisa memperbanyak diri dan tidak berbahaya bagi ibu menyusui dan bayi yang diberikan ASI.

Baca Juga: Tidak untuk Semua, Ini Kelompok yang Tak Boleh Diberikan Vaksin Sinovac

3. Antibodi Terdeteksi di ASI Usai 2-6 Pekan Vaksinasi

Foto: instagram.com/adamprabata

Lebih lanjut, antibodi terhadap vaksin COVID-19 terdeteksi pada ibu menyusui sesudah dilakukan vaksin dalam kurun waktu dua hingga enam pekan usai ibu menyusui divaksin.

Beberapa penelitian menunjukan antibodi akan muncul pada ibu menyusui yang sudah divaksin dan sangat berpotensi terjadi transfer kekebalan tubuh antara ibu dan bayi melalui ASI.

Sehingga, dr. Adam menyimpulkan kalau vaksinasi pada ibu menyusui tidak hanya meningkatkan kekebalan ibu, tapi juga berpotensi meningkatkan kekebalan bayi terhadap COVID-19.

Baca Juga: Ibu Terinfeksi Virus COVID-19 Menyusui, Bolehkah?

4. Berguna Bagi Ibu Menyusui dan Si Kecil

Foto: Orami Photo Stock

Sebagai penutup, dr. Adam menyimpulkan kalau vaksin COVID-19 aman dan boleh diberikan kepada ibu menyusui.

Apalagi, ketika mengetahui bahwa antibodi yang muncul terdeteksi pada ASI dan sangat berpotensi meningkatkan kekebalan bayi terhadap virus corona yang menyerang tahun 2019 silam.

Sehingga, vaksin COVID-19 tidak hanya bermanfaat bagi ibu menyusui, namun juga bayi. Jadi, tak perlu khawatir lagi untuk melakukan vaksinasi COVID-19 ya, Moms.