Bayi 9 Bulan, Berapa Jumlah ASI yang Tepat?
Setiap bulannya, perkembangan dan pertumbuhan bayi menjadi hal yang tidak ingin dilewatkan oleh orang tua.
Pastinya mengharukan ya, momen-momen saat ia sudah bisa merangkak, duduk, atau mulai mengucapkan sepatah kata.
Proses membesarkan anak memang menjadi hal yang mengharukan namun juga penuh tantangan.
Sebagai orang tua, tentunya Moms dan Dads ingin memberikan yang terbaik dan menjaga agar perkembangannya berjalan optimal.
Saat bayi baru lahir hingga ia berusia 6 bulan, bayi mendapatkan ASI eksklusif untuk pemenuhan asupan gizinya.
Hanya ASI dari Moms, tanpa makanan dan minuman pendamping apa pun.
ASI penting untuk menjaga imunitas tubuh Si Kecil, mencegah infeksi berbagai penyakit, serta meningkatkan ikatan hubungan antara ibu dan anak.
Baca Juga: 6 Manfaat Menyusui Sampai 2 Tahun Bagi Bayi dan Ibu
Foto: Orami Photo Stock
Setelah bayi berusia 6 bulan, maka ia butuh asupan tambahan yaitu MPASI atau makanan pendamping ASI.
Hal ini karena seiring pertambahan usia bayi, ASI saja tidak cukup untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhannya.
MPASI yang tepat tentunya yang mengandung asupan gizi yang lengkap. MPASI juga dapat merangsang pertumbuhan giginya, melatih fungsi motoriknya, dan mengenalkan berbagai jenis makanan pada Si Kecil.
Namun, MPASI yang baik adalah ketika Si Kecil tetap bisa menyusu walaupun dengan takaran yang berbeda. Nah, khusus untuk bayi 9 bulan, berapa jumlah ASI yang tepat?
Baca Juga: 5 Tips untuk Mengatur Jadwal MPASI dan Menyusui Bayi
Ini Jumlah ASI yang Tepat untuk Bayi 9 Bulan
Foto: Orami Photo Stock
Seberapa banyak jumlah ASI yang tepat untuk bayi berusia 9 bulan? Menurut dr. Aini, konselor laktasi yang praktik di RSIA Permata Bekasi, mengungkapkan kalau bayi berusia 9 bulan sudah harus diajarkan untuk konsumsi makanan yang lembik atau cincang.
“Sebaiknya bayi makan bisa sampai 4 kali sehari dan camilan 2 kali sehari. Camilan bisa berbentuk buah atau kue. Minuman yang bisa dikonsumsi adalah jus atau air putih cukup. Prinsipnya, jumlah ASI tergantung maunya bayi, tapi tetap diajarkan untuk konsumsi makanan dan minuman sebagai komponen utama,” ujar dr. Aini saat berbincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, Selasa (23/4) lalu.
Jika Moms bekerja sambil menyusui, maka pada usia ini sebaiknya tidak perlu lagi pumping atau menyediakan ASIP (ASI perah).
Frekuensi bayi menyusu akan berkurang seiring pengenalannya pada berbagai jenis makanan.
Namun, tetap lanjutkan proses menyusui secara langsung, baik sebelum berangkat kerja dan sepulang kerja.
Baca Juga: Ternyata, Begitu Banyak Peran Dads dalam Proses ASI Eksklusif
Moms bisa memantau tumbuh kembang anak sesuai usianya dengan fitur Growth Tracker di Orami App!
Dengan fitur ini, Moms dapat mengetahui apakah berat dan tinggi badan, serta lingkar kepala Si Kecil tetap berada dalam batas yang normal, atau justru berisiko dan perlu berkonsultasi ke dokter.
Langsung klik gambar di bawah ini untuk mencobanya, ya!
MPASI Tepat, Bayi Sehat
Foto: Orami Photo Stock
Mengenalkan makanan pendamping ASI pada Si Kecil memang bukan hal yang mudah. Mereka kerap merasa tidak nyaman, sering rewel, dan sulit untuk diajak makan.
Hal ini tentunya melatih kesabaran Moms dalam membujuknya. Namun, penting untuk diketahui bahwa jangan sampai memaksa anak untuk makan.
Perkenalkan secara perlahan berbagai jenis makanan, tentukan jam makan yang rutin pada anak, dan biasakan anak untuk makan bersama dengan keluarganya.
MPASI yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.
Mereka akan mengalami kenaikan berat badan yang konsisten setiap bulan dan juga mencegah dari berbagai infeksi penyakit.
Jadi, pastikan nutrisi MPASI anak mencakup berbagai gizi yang baik. Jadi, nikmati proses pemberian MPASI dengan tepat agar bayi bertumbuh dan berkembang dengan sehat.
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.