13 Desember 2023

Biografi Gatot Soebroto, Pahlawan Pembela Rakyat Kecil

Simak perjuangannya merebut kemerdekaan Indonesia
Biografi Gatot Soebroto, Pahlawan Pembela Rakyat Kecil

Foto: Ikpni.or.id

Jenderal Gatot Soebroto lahir di Banyumas, Jawa Tengah, pada 10 Oktober 1907.

Ia merupakan tokoh perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

Ia merupakan penggagas akan perlunya sebuah akademi militer gabungan (AD, AU, AL) untuk membina perwira muda.

Gagasan tersebut diwujudkan dengan pembentukan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada tahun 1965.

Atas jasanya, Presiden Soekarno mengangkatnya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada tanggal 18 Juni 1962.

Ingin tahu biografi Gatot Soebroto selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Biografi Pierre Tendean dan Kisah Heroik Sang Pahlawan

Masa Kecil Gatot Soebroto

Jenderal Gatot Subroto
Foto: Jenderal Gatot Subroto (Wikipedia.org)

Sejak kecil, Gatot Soebroto telah menunjukkan sifat-sifat seorang pemimpin.

Lahir di Banyumas pada tanggal 10 Oktober 1907, Ia dikenal sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Kualitas kepemimpinannya tercermin dalam keberaniannya, ketegasannya, rasa tanggung jawab, dan keteguhannya dalam menolak tindakan sewenang-wenang.

Pengalaman pahitnya terjadi saat masih bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS), ketika Ia terlibat dalam pertengkaran dengan seorang anak Belanda yang akhirnya mengakibatkannya diusir dari sekolah tersebut.

Kejadian ini menunjukkan bahwa sejak usia muda, Gatot Subroto telah memiliki sifat-sifat pemberani dan tegas.

Meskipun dikeluarkan dari ELS, dia tidak menyerah. Gatot Subroto kemudian melanjutkan pendidikannya di sekolah Holands Inlandse School (HIS) dan berhasil menyelesaikan pendidikan formalnya dari sana.

Namun, setelah menamatkan HIS, dia memilih untuk tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memilih untuk bekerja sebagai pegawai.

Pilihan ini tidak sepenuhnya memuaskan hatinya, tetapi Gatot Soebroto terus menunjukkan tekadnya dalam menjalani kehidupan dan karier yang akan membawanya menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Biografi Malahayati, Laksamana Perempuan Pertama di Dunia

Riwayat Pendidikan Militer

Gatot Soebroto meninggalkan pekerjaannya dan masuk sekolah militer di Magelang pada tahun 1923.

Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Gatot Subroto menjadi anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda) hingga berakhirnya pendudukan Belanda di Indonesia.

Selama perjalanan kariernya, Gatot Soebroto aktif dalam tiga periode penting.

Dia menjadi anggota Tentara Hindia Belanda (KNIL) selama masa pendudukan Belanda, bergabung dengan Pembela Tanah Air (Peta) selama masa pendudukan Jepang, dan menjadi bagian dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) setelah kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Ia juga memainkan peran kunci dalam mendirikan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).

Sebagai lulusan Sekolah Militer Magelang pada masa pemerintahan Belanda, dia tidak akan mentolerir tindakan sewenang-wenang, baik dari siapa pun maupun kapan pun.

Baca Juga: Biografi Sam Ratulangi, Jadi Gubernur Sulawesi Pertama


Karier Militer

Jenderal Gatot Subroto
Foto: Jenderal Gatot Subroto (Historia.id)

Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Gatot Soebroto bergabung dengan KNIL (Tentara Hindia Belanda) hingga berakhirnya masa kekuasaan Belanda di Indonesia.

Saat Perang Dunia II mencapai puncaknya, Jepang berhasil menaklukkan Belanda. Selama masa pendudukan Jepang, Gatot Soebroto mengikuti pendidikan Pembela Tanah Air atau Peta di Bogor.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Peta, ia diangkat sebagai komandan kompi di Sempiuh, Banyumas, dan kemudian naik pangkat menjadi komandan batalyon.

Meskipun tergabung dalam KNIL dan Peta, Gatot Soebroto tetap mempertahankan kesetiaannya kepada rakyat kecil karena cinta akan tanah airnya.

Sikap ini sering kali membuatnya mendapat teguran karena perlakuannya yang adil terhadap bawahannya.

Kesolidaritasan yang besar terhadap rakyatnya terlihat dari tindakan memberikan sebagian gajinya kepada keluarga orang yang diawasinya yang sedang menjalani hukuman.

Selama masa pendudukan Jepang, ia juga berani menentang tindakan kasar yang dilakukan oleh tentara Jepang terhadap bawahannya.

Gatot Subroto dikenal sebagai seorang pemimpin yang peduli terhadap bawahannya namun tegas terhadap mereka yang tidak disiplin.

Setelah kemerdekaan Indonesia hingga pengakuan kedaulatan pada periode 1945 hingga 1950, Gatot Soebroto menduduki beberapa jabatan penting, seperti Panglima Divisi II, Panglima Corps Polisi Militer, dan Gubernur Militer Daerah Surakarta dan sekitarnya.

Saat menjabat sebagai Gubernur Militer Daerah Surakarta dan sekitarnya, pada bulan September 1948, ia berhasil mengatasi pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh Muso.

Setelah pengakuan kedaulatan, Gatot Subroto semakin dipercaya dengan tugas yang lebih tinggi, dan ia diangkat sebagai Panglima Tentara & Teritorium (T&T) IV I Diponegoro.

Pada tahun 1953, ia sempat mengundurkan diri dari dinas militer karena alasan tertentu. Namun, tiga tahun kemudian, ia diaktifkan kembali dan diberi jabatan sebagai Wakasad atau Wakil Staf Angkatan Darat.

Gatot Soebroto dikenal di kalangan militer sebagai pemimpin yang sangat peduli terhadap pembinaan perwira muda.

Salah satu gagasannya yang terkenal adalah menyatukan akademi militer dari tiga cabang angkatan (Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara) menjadi satu akademi.

Gagasan ini kemudian terwujud dengan pembentukan AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Baca Juga: Biografi Adam Malik, Salah Satu Pelopor Pembentukan ASEAN

Wafatnya Jenderal Gatot Soebroto

Gatot Soebroto meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 11 Juni 1962, ketika usianya baru 55 tahun.

Beliau menghembuskan napas terakhir akibat serangan jantung. Jenazahnya dikebumikan di desa Sidomulyo, kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya yang besar bagi negara, seminggu setelah wafatnya, Jenderal Gatot Soebroto diakui sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Pengakuan ini diresmikan melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 222 Tahun 1962 yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 18 Juni 1962.

Sebagai bentuk penghargaan tambahan, nama Gatot Subroto diabadikan sebagai nama rumah sakit yang kini dikenal sebagai RSPAD Gatot Subroto.

Selain itu, namanya juga diabadikan sebagai nama jalan di berbagai wilayah di Indonesia sebagai tanda penghormatan atas dedikasinya yang luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan.

Baca Juga: 8+ List Promo 12 12 Banjir Hadiah, Diskon di Atas 50%

Demikian informasi tentang Jenderal Gatot Soebroto.

Jasa-jasanya sebagai Pahlawan Nasional akan terus dikenang dan menjadi bagian dari sejarah Indonesia.

  • https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-jenderal-gatot-subroto-pahlawan-kemerdekaan-nasional/
  • https://www.biografiku.com/biografi-gatot-subroto/
  • http://civitasbook.com/singo.php?cb=non&_i=wall&id1=aaaaaaaatamu&id2=&id3=aaaaacjp13_pahlawan
  • https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/31880/NzE5Nzk=/Peranan-Kolonel-Gatot-Subroto-Pada-Masa-Darurat-Militer-Di-Surakarta-Tahun-1947-1950-4.pdf
  • https://sejarah-tni.mil.id/2017/03/18/jenderal-gatot-soebroto/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.