06 Mei 2024

10 Budaya Jakarta yang Wajib Diperkenalkan pada Anak

Penting agar anak bisa mencintai bangsa dan negaranya sejak dini

Belajar mengenai budaya bisa sangat mengasyikkan dan menyenangkan. Moms bisa mulai dari kebudayaan yang berasal dari kota tempat tingal, budaya Jakarta misalnya.

Budaya Indonesia banyak yang unik-unik dan menarik.

Mengenalkan anak pada budaya sejak dini itu perlu lho, Moms.

Jika tidak diperkenalkan, akan sulit bagi mereka untuk mencintai bangsa dan negaranya.

Ada banyak yang bisa mereka pelajari, mulai dari jenis tari, pakaian adat, kesenian, tradisi, dan masih banyak lagi.

Mengenalkan Si Kecil adat istiadat Jakarta sejak dini justru akan mempermudah mereka untuk memahaminya.

Yuk, kita tengok lebih lanjut belajar budaya Jakarta!

Budaya Jakarta yang Wajib Dikenalkan pada Anak

Apa saja adat istiadat Jakarta yang bisa Moms perkenalkan pada anak? Simak penjelasan berikut ini, ya.

Baca Juga: Yuk Buat Nasi Uduk Khas Betawi Enak dan Gurih!

1. Tradisi Pencak Silat

Pencak Silat (Indonesianpencaksilat.blogspot.com)
Foto: Pencak Silat (Indonesianpencaksilat.blogspot.com)

Jika anak terlihat tidak tertarik dengan budaya umum seperti tari-tarian atau pakaian adat, Moms bisa coba dengan satu budaya yang unik, pencak silat misalnya.

Seperti yang kita ketahui, pencak silat adalah seni beladiri khas Jakarta yang bagus untuk membantu pertahanan diri anak.

Budaya Jakarta satu ini memilik banyak ragam aliran yang berbeda-beda di setiap perguruannya.

Namun jangan khawatir, meskipun banyak, Moms bisa mulai mengenalkan seni bela diri ini pada anak sejak usia 4 tahun.

Tradisi ini sangat bagus untuk dipelajari anak-anak sebagai salah satu cara untuk melindungi diri dari kejahatan yang ada di sekitarnya.

Selain itu, juga sebagai salah satu cara untuk melestarikan adat istiadat Jakarta.

2. Lenong

Lenong (Lembagakebudayaanbetawi.org)
Foto: Lenong (Lembagakebudayaanbetawi.org)

Lenong adalah kebudayaan khas Betawi berupa lantunan Gambang Kromong yang disertai dengan lawakan tanpa plot cerita.

Hingga kini, budaya lenong masih berkembang dan merupakan ciri khas berupa banyolan dari rangkaian cerita yang tidak berkaitan.

Pertunjukkan lenong menggunakan sebuah panggung yang ditata dengan sejumlah dekorasi pendukung.

Sebagai informasi, pertunjukkan lenong dibagi atas tiga bagian.

Ada dimainkan lagu pembukaan berirama cepat untuk mengundang penonton datang, dimainkan juga lagu-lagu hiburan untuk para penonton.

Di awal perkembangannya, lenong memainkan cerita-cerita tentang kerajaan, baru kemudian memainkan cerita-cerita di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Rasanya Lezat, Tapi Kuliner Khas Betawi Ini Makin Langka dan Terancam Punah

3. Ondel-Ondel

Ondel ondel (Nusantarakaya.com)
Foto: Ondel ondel (Nusantarakaya.com)

Pasti Moms pernah melihat kebudayaan satu ini bukan?

Ondel-ondel adalah patung raksasa yang dijadikan sebagai ikon kota Jakarta.

Ondel-ondel ini biasanya tampil berpasangan, ada pria dan wanita.

Cara memebedakannya, pria mengenakan topeng berwarna merah dengan kumis dan cambang serta pakaian berwarna gelap.

Sementara wanita mengenakan topeng putih dengan gincu merah dan menggunakan pakaian berwarna terang.

Namun, keduanya dihiasi Kembang Kelapa, hiasan kepala khas Melayu.

Ondel-ondel ini dibuat dengan rangka bambu, agar bisa dibawa dengan orang dari dalamnya.

Bagi sebagian orang, ondel-ondel mungkin menakutkan, tetapi sering berada dalam barisan terdepan dalam suatu arak-arakan.

4. Tanjidor

Tanjidor (Indonesiakaya.com)
Foto: Tanjidor (Indonesiakaya.com)

Adat istiadat Jakarta ini memang tidak asing.

Dulunya, tanjidor adalah musik betawi yang dimainkan oleh orang-orang yang ingin mempersembahkan pertunjukkan untuk menir-menir Belanda.

Kini tanjidor dikenal sebagai sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes, yang dikembangkan oleh masyarakat Betawi yang tinggal di daerah Bekasi dan Karawang.

Alat-alat musik yang dimainkan dalam tanjidor terdiri dari klarinet, piston, trombon, saksofon, drum, simbal, dan tambur.

Grup musiknya biasanya terdiri dari 7-10 orang.

Dulu tanjidor banyak dimainkan di rumah-rumah saat musik bercocok tanam.

Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini banyak dimainkan sebagai pertunjukkan untuk mengarak pengantin dan menyambut tamu agung.

5. Gambang Kromong

Gambang Kromong (Suryapost.co)
Foto: Gambang Kromong (Suryapost.co)

Sekilas mirip dengan Tanjidor, tapi berbeda, Moms!

Gambang kromong adalah seni musik tradisional Betawi dengan perpaduan alat musik gamelan dan alat musik Tionghoa.

Nama gambang kromong sendiri diambil dari nama kedua alat musik tersebut, gambang dan kromong.

Adat istiadat Jakarta ini identik dengan alat musik yang terbuat dari kayu khusus yang bunyinya khas ketika dimainkan.

Gambang biasanya memiliki hingga 18 buah dengan ukuran yang berbeda untuk mengeluarkan nada yang berbeda.

Sedangkan kromong adalah alat musik yang terbuat dari perunggu.

Kromong juga merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul dan setiap pencon juga memiliki nada yang berbeda.

6. Nyorog

Sayur untuk Nyorog (Orami Photo Stocks)
Foto: Sayur untuk Nyorog (Orami Photo Stocks)

Di Betawi, tradisi ini dikenal sebagai nyorog atau membagikan makanan kepada anggota keluarga atau tetangga.

Kebiasaan ini dilakukan menjelang datangnya Ramadhan.

Kini, istilah nyorog mungkin hampir punah karena tradisi ini sudah mulai hilang, ya.

Namun, adat istiadat Jakarta ini berubah dengan tradisi mengirim hadiah kepada kerabat. Paket tersebut biasanya berisi sembako, sirup, dan kue.

Dalam tradisi ini, biasanya yang dibawa adalah makanan khas Betawi.

Makanannya adalah sayur pucung gabus.

Sayur ini berbahan dasar ikan gabus yang digoreng kemudian dimasak dengan menggunakan berbagai bumbu seperti kemiri, cabai merah, jahe, dan kunyit.

Baca Juga: Moms Penyuka Budaya Jepang? Cari Tahu Arti Wibu dan Pandangan Orang Luar Terhadapnya

7. Rumah Adat Betawi

Rumah Budaya Jakarta (Nowjakarta.co.id)
Foto: Rumah Budaya Jakarta (Nowjakarta.co.id)

Yuk Moms, kenalkan ke anak tentang rumah adat Betawi yang juga termasuk dalam budaya Jakarta.

Ada 3 macam rumah adat Betawi, yaitu rumah kebaya, rumah joglo dan rumah gudang.

Namun, yang resmi tercatat sebagai rumah adat suku Betawi di DKI Jakarta adalah rumah kebaya.

Disebut rumah kebaya karena bentuk atapnya yang menyerupai pelana yang terlipat dan jika dilihat dari samping maka lipatannya terlihat seperti lipatan kebaya.

Dalam adat istiadat Jakarta, ciri khas dari rumah ini adalah teras besar yang berguna untuk menyambut tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga.

Bahkan orang dulu membuat sumur di depan rumah dan kuburan yang ada di samping rumah.

8. Si Pitung

Si Pitung (Orami Photo Stocks)
Foto: Si Pitung (Orami Photo Stocks)

Selain pencak silat, budaya Jakarta juga dikenal dari sosok pendekar satu ini, Si Pitung.

Si Pitung adalah salah satu pendekar Betawi yang menggambarkan sosok pembela kebenaran dalam menghadapi ketidakadilan terhadap penguasa Hindia Belanda saat itu.

Kisah pendekar Si Pitung diyakini nyata keberadaannya oleh tokoh-tokoh Betawi, lho.

Bahkan telah lama dijadikan cerita novel yang dikisahkan sebagai pahlawan sosial. Tak jarang, orang menyebutnya sebagai Robin Hood versi Betawi, Moms.

9. Roti Buaya

Roti Buaya (Orami Photo Stocks)
Foto: Roti Buaya (Orami Photo Stocks)

Sepertinya adat istiadat Jakarta satu ini sudah tak asing lagi ya.

Buaya memiliki peran penting dalam perkawinan adat Betawi, bahkan bisa dibilang hukumnya wajib.

Biasanya, roti yang memiliki panjang sekitar 50 cm itu dibawa oleh mempelai pria untuk diberikan kepada mempelai wanita dalam pernikahan atau bagi warga asli Jakarta.

Selain roti buaya, mempelai pria juga memberikan mahar, perhiasan, kain, baju kebaya, sandal, alat kecantikan, serta beberapa peralatan rumah tangga.

Dari sejumlah barang yang dikirim, roti buaya menempati posisi paling penting, lho!

10. Baju Demang Betawi

Baju Demang (Factsofindonesia.com)
Foto: Baju Demang (Factsofindonesia.com) (Orami Photo Stocks)

Selain makanan, yuk kenalkan baju tradisional khas Betawi kepada Si Kecil, Moms!

Baju Demang adalah pakaian tradisional Betawi. Ini biasanya biasanya dipakai saat acara formal Betawi seperti pernikahan, pertemuan budaya formal, atau rapat tokoh budaya.

Pakaian ini identik dengan baju pasangan yang dipakai wanita dan pria.

Untuk pria mengenakan beskap untuk bajunya, songkok atau peci untuk hiasan kepala, bawahan kain samping, dan celana panjang hitam yang seragam dengan warna beskap.

Sementara untuk wanita memakai kebaya dengan bawahan kain motif batik khas Betawi.

Warna kebaya wanita biasanya cukup cerah dan dipadukan dengan selendang sebagai penutup kepala.

Baca Juga: 5 Resep Madumongso Jajanan Tradisional Ini Bisa Dibuat di Rumah, Praktis!

Itulah beberapa budaya Jakarta yang bisa Moms kenalkan pada anak.

Semuanya sangat kental dengan budaya Betawi dan mudah untuk dipelajari.

  • https://factsofindonesia.com/culture-of-jakarta
  • https://theculturetrip.com/asia/indonesia/articles/jakartas-10-best-kept-secrets/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.