Ketahui 4 Cara Meningkatkan Produksi ASI
Moms, kelahiran sang buah hati ke dunia menjadi anugerah yang tak ternilai harganya. Selama kurang lebih 9 bulan, Moms membawanya di dalam kandungan, tentunya setelah bayi lahir, Moms ingin memberikan yang terbaik. Sebuah momen yang berharga pula bagi perjalanan seorang ibu yaitu proses menyusui.
ASI menjadi komponen utama makanan dan minuman bayi terutama selama ia berusia 0-6 bulan. ASI memiliki banyak manfaat, yang tidak hanya untuk Si Kecil tapi juga untuk Moms sendiri.
ASI menjaga agar tubuh bayi terhindar dari berbagai infeksi penyakit, menguatkan sistem imunitas tubuh bayi, serta menjaga agar ia memiliki kenaikan berat badan yang optimal. Ketika bayi mendapatkan ASI yang cukup, ia tidak mudah rewel dan jarang terkena sakit.
ASI juga bermanfaat bagi Moms, terutama seusai melahirkan. ASI juga meningkatkan keintiman hubungan dan membangun ikatan antara Moms dan bayi, jika dilihat dari sisi psikologi.
Melihat pentingnya memberikan ASI untuk Si Kecil, akan muncul kekhawatiran yaitu tidak dapat memproduksi ASI secara maksimal. Atau, ASI tidak keluar sehingga bayi tidak dapat menyusu.
Cara mencegah hal tersebut adalah melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini. Sebaiknya, bayi harus menyusu paling tidak 1 jam setelah proses melahirkan. Adanya skin to skin contact dengan Moms dapat menunjang keberhasilan menyusui ASI eksklusif.
Menurut konselor laktasi, dr. Sarah Audia Hasna, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan produksi ASI. Caranya di antara lain sebagai berikut.
Baca Juga: 6 Tips Menyusui untuk Ibu dengan Puting Datar
1. Perhatikan Asupan Nutrisi
Apa yang Moms makan sehari-hari dapat berpengaruh pada produksi ASI. Untuk itu, perhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi.
Sebaiknya, tetap makan besar sebanyak 3 kali seharinya dengan zat gizi yang lengkap dan bukan hanya mengenyangkan saja. Terpenting, konsumsi makanan yang dapat membuat Moms lebih merasa nyaman.
“Pada prinsipnya, ASI lancar ketika bayi menyusu langsung atau dikosongkan payudara secara sempurna, yang memperlancar hormon oksitosin. Jika beberapa makanan kesukaan Moms dipercaya sebagai booster dan bikin lebih bahagia dan rileks, maka itu dapat memengaruhi naiknya jumlah ASI,” ujar dr. Sarah, saat berbincang-bincang pada Kulwap Orami Community, Kamis (15/5) lalu.
Baca Juga: 6 Manfaat Menyusui Sampai 2 Tahun Bagi Bayi dan Ibu
2. Cegah Dehidrasi Saat Menyusui
Saat proses menyusui, sebaiknya Moms selalu memenuhi asupan cairan tubuh. Waspada, Moms, dehidrasi saat menyusui dapat berbahaya! Selain itu, dehidrasi dapat berpengaruh juga pada produksi ASI.
“Hindari kebiasaan minum teh dan kopi yang mengandung bahan diuretik atau pelancar urine. Lebih baik perbanyak minum air putih untuk jaga asupan cairan tubuh,” lanjut dr. Sarah, menjelaskan.
Adapun ciri-ciri Moms mengalami dehidrasi dan harus diwaspadai adalah pusing yang semakin berat, mual, berkeringat dingin. Hati-hati juga jika Si Kecil mulai sering rewel dan buang air kecilnya berkurang, karena itu bisa jadi tanda ia kekurangan ASI.
Baca Juga: Menyusui Saat Hamil, Wajib Konsumsi 4 Nutrisi Makanan Agar ASI Lancar Ini!
3. Konsumsi Suplemen Peningkat ASI
Setiap ibu tentunya memiliki masalah ASI yang berbeda-beda, sehingga tidak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada konselor laktasi. Atau, Moms bisa mengonsumsi suplemen peningkat ASI sesuai dengan anjuran dokter atau galactagogue alami.
Kunci dari keberhasilan produksi ASI yang tak kalah pentingnya adalah cara membuat Moms merasa lebih bahagia, nyaman, dan terhindar dari stres.
Tentunya hal ini membutuhkan dukungan dari pasangan dan juga anggota keluarga. Jadi, sebaiknya Moms jangan menyimpan sendiri jika mempunyai masalah yang mengganggu.
Moms bahagia, produksi ASI lancar, Si Kecil juga dapat bertumbuh dengan sehat, ya!
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.