6 Cara Thailand Menangani Covid-19 yang Patut Ditiru, Terbaik di Asia Tenggara
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan pujian kepada Thailand atas keberhasilannya menangani wabah virus COVID-19.
Hingga Jumat, (18/9/2020) total penambahan kasus COVID-19 di Thailand mencapai 3.490 kasus dengan 0 kasus penambahan. Sementara itu, sebanyak 3.325 kasus positif COVID-19 berhasil disembuhkan.
Pengalaman Thailand dalam menghadapi wabah-wabah besar sudah teruji sejak tahun 2003, saat itu Thailand diserang wabah SARS. Pengalaman itulah yang dijadikan pembelajaran untuk terus meningkatkan kapasitas dan manajemen kesehatan publik.
Baca Juga: Beruntung Bahan Makanan Selalu Tersedia, Ini Cerita Kami Melewati Pandemi COVID-19 di Thailand
Cara Thailand Menangani COVID-19
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menjelaskan bahwa Thailand merupakan salah satu negara yang berhasil mengendalikan COVID-19 tanpa mengorbankan ekonomi rakyatnya.
Berikut ini cara Thailand menangani COVID-19.
1. Peran Penting Perempuan
Foto: Orami Photo Stocks
Aksorn Boosamsai merupakan satu dari puluhan relawan perempuan di Thailand yang mengawal dan mengawasi jalannya karantina di negara tersebut.
Aksorn dan relawan perempuan lainnya sudah dibekali pengetahuan kesehatan mendasar.
Tugas mereka adalah menemukan kasus COVID-19 membawa pasien yang bergejala untuk melakukan tes, meluruskan berbagai informasi yang tidak benar (hoax) terkait COVID-19, hingga mengajari warga cara mencuci tangan dengan baik dan benar.
Selain itu, para relawan perempuan ini juga mengawasi karantina bagi warga yang baru saja bepergian ke luar kota, provinsi, maupun luar negeri.
Tak hanya itu, mereka bahkan mengunjungi kawasan yang berpotensi klaster baru COVID-19 seperti penjara, komunitas lain, wilayah migran.
2. Faktor Budaya
Foto: Orami Photo Stocks
Sebelum diterjang pandemi COVID-19, pada tahun 2003, 2006-2007, Thailand lebih dulu menghadapi wabah SARS dan MERS.
Hal ini menjadikan Thailand memiliki kesehatan publik yang sangat kuat. Karena sudah pernah menghadapi wabah-wabah penyakit lainnya, masyarakat Thailand pun jadi terbiasa menaati aturan.
Kerja sama publik untuk mengikuti petunjuk dari pemerintah dilaksanakan masyarakat dengan baik.
Selain itu, budaya-budaya Thailand seperti tidak berjabat tangan saat saling menyapa melainkan melipat tangan di dada juga jadi faktor penting risiko penularan rendah di Thailand.
Baca Juga: Kaya Cita Rasa Rempah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Masakan Thailand yang Bisa Dicoba!
3. Pemberlakuan Jam Malam
Foto: Orami Photo Stocks
Selain mewajibkan warganya untuk melakukan protokol kesehatan, Thailand juga memberlakukan kebijakan jam malam yakni mulai pukul 22.00 hingga 04.00 untuk membatasi pergerakan warga bahkan setelah new normal diumumkan.
Benar saja, setelah diberlakukan kebijakan tersebut penambahan kasus semakin menurun. Bahkan pada bulan Mei 2020 penambahan kasus di Thailand dilaporkan mencapai 0 kasus.
Setelah penambahan kasus 0, pemerintah Thailand mulai melonggarkan pembatasan beberapa pusat perbelanjaan mulai dibuka, taman kota, salon, tempat olahraga, pasar, klinik, dan perawatan hewan juga sudah mulai beroperasi.
4. Meluncurkan Aplikasi Penanganan COVID-19
Foto: thainews.com
Tak cukup sampai disitu cara Thailand menangani kasus COVID-19. Mereka juga meluncurkan aplikasi bernama 'THai Chana' atau 'Thailand Menang' yang digunakan untuk melacak pergerakan kontak orang-orang yang terinfeksi COVID-19.
Selain itu, aplikasi ini juga memudahkan pembayaran dengan cara scan QR code sehingga meminimalisir penularan melalui uang cash dan meminimalkan kontak fisik.
5. Implementasi Aturan yang Disiplin
Foto: Orami Photo Stocks
Pemerintah Thailand tampaknya tak pernah main-main dengan aturan yang mereka buat untuk menanggulangi COVID-19. Seorang influencer Thailand, Roger Wu, diketahui ditolak untuk masuk ke Pasar Chatuchak, Bangkok, karena suhu tubuhnya mencapai 37,5 derajat celcius dan tidak ada toleransi untuk hal tersebut.
Pihak swasta pun mengimplementasikan kebijakan terkait protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah dengan kreatif. Misalnya menyediakan pedal kaki untuk menekan tombol lift sehingga tidak terjadi kontak fisik.
Baca Juga: Jangan Panik, Mayoritas Kasus Virus Corona COVID-19 Ringan dan Bisa Disembuhkan
6. Solidaritas Warga
Foto: Twitter.com/ @karllesteryap
Selama pandemi COVID-19 masyarakat Thailand saling bahu membahu untuk memerangi COVID-19 bersama. Mulai dari membagikan kebutuhan pokok secara cuma-cuma hingga obat-obatan gratis.
Seorang pengguna akun Twitter bernama Karl Lester M.Yap mengabadikan momen ketika warga Thailand mengambil makanan dan minuman yang diletakkan di sebuah lemari di sebuah sudut jalan kota.
"Siapapun yang membutuhkan bisa mengambil apa yang dibutuhkan secara gratis. Siapapun yang ingin membantu bisa mengisi kembali kebutuhan pokok di lemari tersebut. Ini adalah cara untuk saling membantu terlebih bagi mereka yang kehilangan penghasilan selama COVID-19" tulisnya.
Itulah enam cara Thailand menanggulangi pandemi COVID-19 yang seharusnya bisa dijadikan panutan untuk pemerintah dan warga Indonesia.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.