Ketahui Dari Mana Rasa Vanila Berasal dan Ragam Manfaatnya

Jika cokelat berasal dari biji buah cokelat pohon kakao, maka lantas dari mana rasa vanila berasal? Vanila tentu merupakan rasa yang sangat familiar, ya Moms.

Vanila dihasilkan dari tanaman genus vanilla, terutama dari vanilla planifolia (tanaman vanili). Kata vanilla diturunkan dari bahasa Spanyol, vaina yang artinya polong.

Sebab, vanila berbentuk polong atau kopong di dalamnya, lho Moms. Meski polong, vanila bisa mengeluarkan harum dan rasa yang enak, ya Moms.

Yuk, Moms simak selengkapnya mengenai vanila di sini.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Es Potong yang Segar, Ada Rasa Vanila, Alpukat hingga Ketan Hitam!

Dari Mana Rasa Vanila Berasal?

Nah, dari mana rasa vanila berasal? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, rempah ini berasal dari tanaman genus vanila.

Mengutip dari Bonappetit, biji vanila bukanlah biji yang menyerupai biji cokelat di pohon kakao, melainkan berasal dari buah anggrek dalam genus vanila.

Anggrek vanila hanya tumbuh di subbagian yang sangat kecil di dunia dan bisa dibilang cukup sulit untuk ditanam mulai dari penyerbukan hingga panen.

Dengan begitu, vanila bisa menjadi rempah termahal sekitar $500-600 atau setara hampir 8 juta rupiah per kilogram di dunia setelah kunyit atau saffron.

Vanila yang paling umum adalah vanilla planifolia yang dibudidaya di Madagaskar, Réunion (region Prancis di Samudera Hindia), dan kawasan tropis lainnya di sekitar Samudera Hindia.

Sebagai informasi, vanilla planifolia adalah salah satu jenis anggrek.

Nah, seperti yang Moms ketahui, tanaman anggrek bisa terbilang cukup sulit untuk ditanam karena membutuhkan banyak perhatian.

Bunga vanili merupakan jenis bunga tandan atau berbentuk panjang, seperti pisang yang terdiri dari 15 hingga 20 bunga.

Bunga yang keluar di balik daun di bagian pucuk batang ini memiliki ukuran 6 centimeter dan berwarna hijau pucat dengan bau yang sangat harum.

Harga vanila semakin mahal karena permintaannya yang tinggi sedangkan persedian tanaman vanila di alam semakin menipis inilah yang menyebabkan harganya menjadi tinggi.

Vanila mulai diminati pada tahun 80-an dan mulai dicari banyak orang. Dengan begitu, dikembangkan tanaman vanili sintetis.

Meski demikian, vanila berbasis alami masih terus dicari meski dibilang cukup sulit karena petani tidak mampu memenuhi semua permintaan akibat sulitnya budidaya dan perubahan iklim yang terus terjadi.

Baca Juga: 5 Resep Pisang Cokelat, Enak Banget!

Bagian Tanaman Vanili

Moms tidak bingung lagi tentang dari mana tanaman vanili berasal? Selain dari bunganya, ada bagian lain dari tanaman tersebut yang memiliki aroma vanila.

Ini dia bagian tanaman vanili lainnya.

1. Buah Vanili (Fructus)

Buah vanili menyerupai pisang tapi berbentuk lebih kecil dan tipis.

Apabila buah matang di pohon, buah akan terpecah menjadi dua dan aroma vanili akan sangat menyebar.

2. Daun Vanili (Folium)

Daun vanili bersifat daun tunggal yang pada satu tangkai hanya ada satu daun.

Daun ini berwarna hijau terang dan tentunya memiliki harum vanila yang khas.

3. Akar Vanili (Radix)

Sisi batang vanili terdapat 2 jenis akar yang juga memiliki bau vanila.

4. Batang Vanili (Caulis)

Batang tanaman ini berwarna hijau dengan tekstur lunak dan beruas. Bisa tumbuh memanjang hingga 100 meter.

Baca Juga: 23 Makanan Antioksidan Tinggi, Dapat Mencegah Sel Kanker

Manfaat Vanila

Moms, sekarang sudah tahu bukan dari mana rasa vanila berasal dan bagaimana kondisi tanaman ini sekarang yang semakin sulit dibudidaya?

Meski demikian, vanila sintetis menjadi lebih sering digunakan. Di samping itu, apa saja manfaat alaminya?

1. Kaya Akan Vanilin

Vanilin merupakan senyawa tanaman fenolik yang ditemukan di ekstrak vanili dan kacang-kacangan.

Vanilin merupakan kandungan yang paling banyak terkandung dalam vanila maupun vanila sintetis.

Kandungan vanilin juga bisa didapatkan dari minyak cengkeh. Nah, manfaat vanilim cukup banyak, seperti:

• Antioksidan, mengutip dari artikel jurnal yang terbit di National Library of Medicine, vanilin memiliki sifat antioksidan yang baik untuk tubuh.
• Antikanker, vanilin dipercaya sebagai antikanker, lho. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, ya.
• Antiinflamasi, vanilin terbukti memberikan efek antiinflamasi pada percobaan terhadap hewan.
• Neuroprotektif, vanilin bermanfaat bagi kesehatan otak dan melindungi dari penyakit neurodegeneratif.

2. Bermanfaat Bagi Kesehatan Otak

Kandungan yang terdapat pada vanila, termasuk vanilin dan asam vanila bisa mendukung kesehatan otak dan juga mengandung sifat neuroprotektif.

Sifat tersebut mampu melindungi sistem saraf.

Manfaat ini sempat dipraktekan pada tikus yang memberikan hasil bahwa asam vanila mengurangi tanda-tanda penyakit alzheimer dan mengurangi gangguan memori.

Namun, tentunya penelitian lebih lanjut masih diperlukan, ya, Moms.

Baca Juga: Kenali Manfaat Terapi Gelombang Otak bagi Kesehatan

3. Memberikan Efek Menenangkan

Vanila dipercaya memiliki efek menangkan pada bayi baru lahir terutama yang lahir prematur.

Aroma vanila juga dipercaya bisa mengurangi tangisan pada bayi baru lahir.

Tidak hanya untuk bayi, menghirup bau vanila juga bisa memberikan efek tenang pada orang dewasa.

Hingga, mampu mengurangi refleks kaget ketika tidur dan meredakan masalah tidur, seperti sleep apnea dan masalah lainnya.

4. Membantu Mengurangi Asupan Gula

Vanila memiliki lebih sedikit kalori dan karbohidrat dibanding gula. Jadi, dengan mengonsumsi vanila mampu mengurangi asupan gula.

Mengonsumsi vanila sebagai pengganti gula bisa menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dan membantu menerapkan gaya hidup lebih sehat untuk jantung.

5. Meringankan Sakit Gigi

Vanila juga dipercaya bisa mengurangi hingga menghilangkan sakit gigi, sedangkan, antioksidan yang terkandung di dalamnya mampu memberikan efek penyembuhan.

Untuk menggunakannya, bisa dengan beberapa tetes ekstrak vanila pada kapas dan oleskan di gigi yang sakit.

6. Sangat Serbaguna

Nah, Moms tentunya sudah tahu ya, kalau vanila memang kerap digunakan dalam makanan manis dan kerap ditambahkan ke dalam makanan untuk menambahkan aroma.

Vanila sering ditemukan dalam roti, kue, biskuit, granola, dan masih banyak lagi. Biasanya, di dalam dapur selalu ada ekstrak vanila, Moms.

Terlebih bagi Moms yang hobi membuat kue dan makanan ringan lainnya.

Sedangkan, biji vanila dan bubuk vanila juga bisa dimasukkan dalam masakkan agar lebih harum.

7. Meringankan Kecemasan dan Stres

Vanila memiliki manfaat menarik dan dipercaya memiliki efek menenangkan.

Ini bisa membantu meringankan stres, kecemasan, dan bahkan membantu memperbaiki kualitas tidur.

Ini adalah salah satu alasan mengapa vanila sering digunakan dalam aromaterapi dan produk kecantikan.

Aroma vanila sering dianggap sebagai bantuan relaksasi alami.

Studi telah menunjukkan bahwa inhalasi aroma vanila dapat memiliki efek sedatif, yang membantu menenangkan sistem saraf.

Ini dapat mengurangi perasaan cemas dan membantu menenangkan pikiran.

Meskipun efek vanila dalam mengurangi stres dan kecemasan mungkin tidak sekuat obat-obatan atau terapi yang diresepkan oleh profesional medis, penggunaannya sebagai bantuan relaksasi dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk rutinitas penanganan stres lainnya.

Selalu penting untuk mendekati metode alami seperti ini sebagai bagian dari pendekatan yang lebih komprehensif terhadap kesehatan mental.

Nah, itu dia Moms jawaban tentang dari mana rasa vanila berasal? Semoga menjawab, ya, Moms.