3 Alasan Diabetes Meningkatkan Risiko COVID-19, Simak di Sini!
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penderita diabetes lebih rentan terpapar COVID-19.
Sebuah penelitian berjudul Prevalence of comorbidities and its effects in patients infected with SARS-CoV-2: a systematic review and meta-analysis oleh International Journal of Infectious Diseases menyebutkan bahwa penderita diabetes menempati posisi kedua setelah hipertensi sebagai salah satu populasi tertinggi yang terinfeksi positif COVID-19 di China.
Sementara itu, data dari pemerintah China menunjukkan 11% pasien COVID-19 adalah orang yang menderita penyakit diabetes.
Baca Juga: Gejala Diabetes Pada Anak dan Pengobatannya
3 Alasan Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi COVID-19
Meskipun semua orang bisa terpapar COVID-19, namun penelitian terbaru dari Glytech yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Science and Technology menemukan bahwa orang dengan diabetes atau hiperglikemia memiliki kematian COVID-19 empat kali lebih tinggi yakni setara dengan 29% daripada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit diabetes yakni sekitar 6%.
Berikut ini alasan mengapa diabetes mampu meningkatkan risiko penularan COVID-19.
1. Pengobatan pada Tekanan Darah
Foto: Orami Photo Stocks
Banyak pasien diabetes tipe 2 melakukan pengobatan tekanan darah untuk mencegah nefropati diabetik (penyakit ginjal) yakni inhibitor enzyme-converting enzyme (ACE) inhibitor.
Pasien yang berobat dengan cara menghambat ACE menyebabkan enzim berubah menjadi angiotensin 2 (ACE2).
Padahal, virus Corona menginfeksi dengan cara meningkat sel tubuh melalui enzim ACE2, sehingga mengakibatkan penderita diabetes rentan terinfeksi COVID-19.
Intinya adalah orang yang menggunakan ACE inhibitor dalam pengobatannya bisa meningkatkan risiko COVID-19 bahkan kematian.
Baca Juga: 3 Gejala Diabetes yang Mudah Dikenali
2. Obesitas
Foto: Orami Photo Stocks
Penderita diabetes biasanya disebabkan karena obesitas. Kelebihan berat badan dapat berpengaruh pada sistem pernapasan dan menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.
Sel virus Corona menyerang sistem pernapasan dengan cara menyusup ke paru-paru dan merusak kantung kecil yang bertugas mengeluarkan karbondioksida dari dalam darah dan mengisinya dengan oksigen.
Virus menyebabkan kantung-kantung kecil tersebut terisi dengan carian sehingga berpengaruh pada kinerjanya lalu membuat penderita kesulitan bernapas.
Pada pasien obesitas, paru-paru sudah bekerja lebih keras untuk menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh sehingga apabila terserang virus, paru-paru menjadi sangat kesulitan dan akhirnya terinfeksi COVID-19.
Baca Juga: 4 Dampak Obesitas Pada Ibu Hamil Bagi Perkembangan Janin
3. Imunitas yang Rendah
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut penelitian berjudul Type 2 diabetes mellitus and altered immune system leading to susceptibility to pathogens, especially mycobacterium tuberculosis oleh Ferlita S, Yegiazaryan A, Noori N et al, menyebutkan bahwa kadar gula yang tinggi pada penderita diabetes menyebabkan sistem imun menurun dan membuat tubuh rentan terinfeksi COVID-19.
Maka dari itu, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kadar gula yang dikonsumsi setiap harinya agar daya tahan tubuh terjaga dengan baik.
Itulah tiga alasan mengapa penderita diabetes lebih rentan terhadap COVID-19.
Dokter merekomendasikan bagi para penderita diabetes untuk ekstra hati-hati saat keluar rumah dan menghimbau untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat lepas lambat, serat, protein, omega-3, dan antioksidan.
Dan tentunya tak lupa untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.