30 September 2024

Penyebab Dismatur, Ciri-Ciri, dan Cara Mencegahnya

Kenali tanda-tanda dismaturitas pada bayi berikut ini, Moms
Penyebab Dismatur, Ciri-Ciri, dan Cara Mencegahnya

Foto: Freepik.com/freepik

Dismatur adalah kondisi di mana bayi lahir dengan berat badan lebih rendah dari yang seharusnya sesuai usia kehamilannya.

Bayi yang lahir dengan dismaturitas sering kali memiliki berat badan rendah sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kondisi ini perlu diwaspadai oleh setiap orang tua karena bisa berdampak pada tumbuh kembang anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Oleh karenanya, penting bagi Moms untuk mengenali tanda-tanda dan penyebab dismatur sejak dini.

Baca Juga: Membaca Surat Yusuf untuk Ibu Hamil, Bikin Bayi Tampan?

Pengertian Bayi Dismatur

Bayi Baru Lahir
Foto: Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stocks)

Melansir jurnal yang diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan sesungguhnya untuk masa kehamilan.

Hal tersebut terjadi dikarenakan janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan.

Berat badan bayi dismatur biasanya di bawah 2.500 gram (2,5 kilogram), meskipun usia kehamilan sudah cukup bulan (37 minggu atau lebih).

Kondisi dismatur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah kesehatan ibu selama kehamilan, seperti kekurangan gizi, hipertensi, atau kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol.

Selain itu, masalah dengan plasenta atau adanya infeksi pada janin juga dapat menyebabkan bayi lahir dismatur.

Karena risiko kesehatannya yang tinggi, bayi dismatur memerlukan perawatan khusus dan pemantauan yang ketat setelah lahir untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan tumbuh dengan baik.

Baca Juga: Ini Komplikasi Bayi Lahir Prematur yang Moms Perlu Tahu

Penyebab Bayi Dismatur

Memangku Bayi Baru Lahir
Foto: Memangku Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)

Ada beberapa penyebab utama yang dapat membuat bayi lahir dismatur, antara lain:

1. Masalah Gizi pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang tidak mendapatkan asupan nutrisi cukup dan seimbang bisa membuat janin tidak tumbuh dengan baik.

Padahal, ibu hamil membutuhkan lebih banyak kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk mendukung kesehatan mereka sendiri serta pertumbuhan janin.

2. Kebiasaan Buruk Ibu Hamil

Kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat merusak kesehatan janin.

Zat-zat berbahaya ini bisa mengurangi aliran darah ke janin dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk dismaturitas.

3. Hipertensi dan Gangguan Pembuluh Darah

Tekanan darah tinggi dan gangguan pada pembuluh darah ibu dapat mempengaruhi aliran darah ke plasenta, yang berfungsi untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen ke janin.

Jika aliran darah terganggu, pertumbuhan janin bisa terhambat.

Akibatnya, janin tidak berkembang sempurna sesuai dengan usia kehamilan ibu yang bia menyebabkan dismaturitas.

4. Infeksi Intrauterin (TORCH)

Selain itu, adanya infeksi yang terjadi pada janin selama dalam kandungan, seperti Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes (dikenal sebagai infeksi TORCH), juga bisa mengganggu pertumbuhan janin dan menyebabkan berat badan lahir rendah.

5. Masalah pada Plasenta

Plasenta adalah organ yang berkembang selama kehamilan untuk menyediakan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin serta mengeluarkan limbah dari darah janin.

Plasenta juga memproduksi hormon penting untuk menjaga kehamilan.

Jika plasenta mengalami masalah, hal ini dapat menghambat aliran nutrisi dan oksigen ke janin, yang sangat penting untuk pertumbuhan.

Kondisi ini bisa menyebabkan janin tidak tumbuh dengan normal dan lahir dengan berat badan rendah.

Selain itu, janin yang tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi kesehatan seperti masalah pernapasan, gangguan perkembangan organ, hingga masalah metabolik.

Baca Juga: 7 Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Mau Menyusu, Jangan Panik!

Gejala dan Tanda-tanda Dismatur pada Bayi Baru Lahir

Menggendong Bayi Baru Lahir
Foto: Menggendong Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)

Bayi dismatur sering memiliki ciri-ciri fisik dan perilaku yang khas.

Melansir laman Stanford Medicine Children’s Health, berikut ini tanda dan gejala dismatur pada bayi baru lahir.

  • Kulit bayi dismatur sering tampak kering, kendur, dan mengelupas
  • Rambut di kepala bayi dismatur mungkin lebih lebat dan panjang
  • Kuku jari tangan dan kaki sering tumbuh berlebihan dan panjang saat lahir
  • Tubuh bayi kurus dengan sedikit lemak di bawah kulit
  • Bayi dismatur sering terlihat lebih waspada dan memiliki tampilan "mata terbuka lebar"
  • Bayi dismatur lebih rentan mengalami ikterus, di mana kulit dan mata bayi tampak kuning karena peningkatan bilirubin dalam darah
  • Bayi dismatur mungkin menunjukkan tanda-tanda gangguan perkembangan organ, seperti jantung dan sistem pencernaan yang kurang berkembang sempurna

Risiko dan Komplikasi Dismatur pada Bayi

Bayi Dismatur
Foto: Bayi Dismatur

Bayi dismatur yang lahir dengan berat badan lebih rendah dari yang seharusnya untuk usia kehamilannya, dapat menghadapi berbagai risiko dan komplikasi kesehatan, yaitu:

1. Gangguan Pernapasan

Pada bayi dismatur, paru-paru mereka mungkin belum berkembang sempurna.

Padahal, paru-paru adalah organ penting yang bertanggungjawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Jika paru-paru belum matang, bayi akan kesulitan bernapas dengan baik setelah lahir.

2. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Bayi dismatur sering mengalami hipoglikemia karena cadangan glukosa yang terbatas dalam tubuh mereka.

Ini disebabkan oleh pertumbuhan yang terbatas selama kehamilan sehingga membuat tubuh bayi tidak sempat menyimpan glikogen dengan cukup.

Kadar gula darah yang rendah bisa menyebabkan lemas, kejang, dan bahkan kerusakan otak pada bayi jika tidak ditangani dengan cepat.

Baca Juga: 5+ Review Popok Newborn Terbaik, Mana yang Moms Pilih?

3. Hiperbilirubinemia (Kuning)

Hati bayi berperan penting dalam memproses bilirubin, yaitu zat kuning yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah.

Pada bayi dismatur, hati mereka mungkin belum sepenuhnya matang dan kurang efisien dalam memproses bilirubin.

Akibatnya, bilirubin menumpuk dalam darah dan menyebabkan kulit serta mata bayi tampak kuning.

Selain itu, dismaturitas pada bayi sering menyebabkan gerakan usus menjadi lebih lambat, yang berarti bilirubin dalam usus tidak dikeluarkan dengan cepat melalui tinja. Penumpukan bilirubin dalam usus dapat diserap kembali ke dalam darah sehingga memperparah kondisi kuning pada tubuh bayi.

4. Masalah Suhu Tubuh

Saat bayi lahir, mereka berpindah dari lingkungan rahim yang hangat dan stabil ke lingkungan luar yang lebih dingin dan bervariasi suhunya.

Sayangnya, bayi dismatur cenderung kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal karena kurangnya lemak tubuh.

Mereka pun lebih mudah kedinginan (hipotermia) yang bisa berbahaya bagi kesehatannya.

5. Masalah Pertumbuhan dan Perkembangan

Dismaturitas pada bayi seringkali menyebabkan mereka lebih sulit untuk menambah berat badan dengan cepat setelah lahir.

Pertumbuhan yang lambat ini bisa mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif mereka.

Selain itu, bayi dismatur sering mengalami kesulitan dalam menyusui karena refleks hisap yang lemah.

Kondisi tersebut pun bisa menyebabkan masalah pada bayi dismatur dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

Baca Juga: 8 Doa untuk Bayi Baru Lahir, Amalkan pada Si Kecil!

Tips Mencegah Dismatur

Berikut beberapa tips yang bisa Moms coba agar berat badan bayi sesuai dengan usia kehamilan:

1. Rutin Kontrol ke Dokter

Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sangat penting.

Dokter akan memantau pertumbuhan janin dan kesehatan ibu, serta melakukan USG untuk memastikan perkembangan yang sesuai dengan usia kehamilan.

2. Konsumsi Makanan Bergizi

Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi. Nutrisi yang cukup membantu mendukung pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan Moms.

3. Hindari Kebiasaan Buruk

Menghindari merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang sangat penting.

Kebiasaan buruk ini dapat mengganggu aliran darah ke janin dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

4. Perhatikan Kesehatan Moms

Mengelola kondisi kesehatan seperti hipertensi dan memastikan asupan gizi yang cukup sangat penting untuk mencegah komplikasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.

Itulah penjelasan seputar dismaturitas pada bayi yang penting untuk Moms pahami.

Tenang saja, setiap ibu hamil bisa mencegah hal ini terjadi dengan menjaga kesehatan dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk memastikan pertumbuhan janin berjalan dengan baik.

Semangat ya, Moms.

  • http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4263/4/Chapter%202.pdf
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=postmaturity-in-the-newborn-90-P02399#:~:text=Postmaturity%20(dysmaturity)%20is%20a%20word,%2C%20and%20post%2Ddates%20pregnancy.
  • https://www.uptodate.com/contents/postterm-pregnancy-beyond-the-basics#:~:text=%22Dysmaturity%22%20or%20%22postmaturity%22,infants%20have%20a%20distinctive%20appearance.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.