KRL Anjlok di Bogor, Ini 5 Fakta yang Perlu Diketahui
Foto: tirto.id/Andrey Gromico
Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jatinegara – Bogor anjlok dan menambrak tiang listrik di kawasan perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sereal, Kota Bogor.
Anjloknya Commuterline 1722 terjadi pada hari Minggu (10/3/2019) kemarin, sekitar pukul 10:15 WIB. Ada 3 gerbong KRL yang tergelincir dan terguling, yaitu satu gerbong perempuan dan dua gerbong campuran.
Saat ini, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan investigasi mengenal KRL yang anjlok dan terguling di Kebon Pedes ini. KNKT akan bekerja sama dengan PT KCI, dan PT KAI untuk memeriksa dan mencari tahu penyebabnya.
"Biar nanti KNKT yang menyampaikan, karena mereka (KNKT) sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan," jelas Edi Sukmoro, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), dilansir dari Liputan6.com.
Dari data yang telah dirangkum, inilah fakta dari KRL anjlok dan terguling di Kebon Pedes, Bogor.
1. Penyebab KRL Jatinegara – Bogor Anjlok dan Terguling
Hasil tinjauan sementara dari petugas PT. KCI menyebutkan kalau kereta terbalik karena tertimpa oleh tiang Listrik Aliran Atas (LAA). Sebanyak tiga gerbong keluar dari lintasan rel, kemudian terguling, dan menabrak dua tiang listrik.
2. Menteri Perhubungan Meminta Maaf
Sesaat setelah kejadian KRL anjlok di kawasan Tanah Sereal, Kota Bogor, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung mendatangi lokasi kejadian. Menteri Budi meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini.
Baca Juga: Mau Coba 5 Kereta Super Nyaman yang Ada di Dunia Ini?
Foto: tirto.id/Andrey Gromico
3. Korban Luka dan Korban Jiwa
Tidak ada korban jiwa dari kejadian KRL anjlok di Bogor, namun sebanyak 19 orang termasuk masinis dan kru terluka.
Beberapa korban luka dilarikan ke RS Salak Bogor, beberapa yang lainnya dipindah ke RS Siloam Bogor, dan ada yang diperbolehkan pulang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan semua biaya perawatan dari korban KRL anjlok di Kebon Pedes ditanggung oleh pemerintah, yaitu PT KAI dan PT KCI selaku penanggung jawab.
4. Evakuasi Gerbong KRL
Menurut keterangan Kepala DAOPS 1 Jakarta PT KAI, Dadan Rudiansyah, mengatakan untuk proses evakuasi, petugas harus terlebih dahulu memotong LAA di lokasi kejadian.
Selain itu, butuh waktu sekitar 6 jam untuk proses evakuasi gerbong KRL, karena harus menggunakan crane dan kereta api penolong.
Kereta api penolong didatangkan Tim Direktorat Jenderal Perkeretaapian, sedangkan crane tersebut harus didatangkan dari Bandung.
Baca Juga: 4 Tips Berlibur Naik Kereta dengan Balita, Dijamin Makin Seru dan Nyaman
Foto: era.id/Hasan
5. Pengalihan Jadwal KRL
Tentunya dengan kejadian KRL Anjlok ini, sejumlah jadwal keberangkatan KRL tertunda.
Membuat sebagian KRL yang dijadwalkan berangkat dari Stasiun Bogor, akan dialihkan keberangkatannya dari Stasiun Bojong Gede, Citayam, Cilebut, dan Depok.
6. Transportasi Alternatif
Kementerian Perhubungan menyediakan moda transportasi alternatif yang bisa digunakan selama masa evakuasi KRL anjlok di Bogor ini.
Kemenhub menyediakan bus sebanyak 26 unit yang beroperasi melayani jurusan Bogor – Tanjung Priok.
(IRN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.