Hoax Termometer Tembak (Thermo Gun) Merusak Otak, Ini Penjelasannya
Masyarakat dihebohkan dengan video yang memperlihatkan perbincangan antara ekonom Indonesia, Ichsanuddin Noorsy, dan Helmy Yahya.
Dalam video tersebut, Ichsanuddin mengatakan bahwa thermo gun atau termometer tembak yang menggunakan laser inframerah dikhawatirkan bisa merusak otak.
Menurut Ichsanuddin, laser thermo gun berguna untuk memeriksa kabel panas bukan untuk temperatur manusia.
Video tersebut telah diunggah di Youtube dan ditonton sebanyak 1.300 kali dalam satu hari.
Pernyataan Ichsanuddin tentu bisa menimbulkan kecemasan pada masyarakat terlebih di tengah pandemi COVID-19 yang mana hampir semua tempat umum menggunakan thermo gun sebagai cara untuk mengukur suhu tubuh.
Baca Juga: Bak Mandi Bayi Ini Dilengkapi Timbangan dan Termometer, Untuk Apa?
Hoax Thermo Gun dapat Merusak Otak
Foto: Orami Photo Stocks
Pernyataan Ichsanuddin dibantah oleh Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), menyebut bahwa thermo gun menggunakan teknologi inframerah bukan laser sehingga aman digunakan dan tidak merusak otak.
Pernyataan serupa diungkapkan oleh Dr. Ngumbau Kitheka, seorang dokter di Rumah Sakit Kenyatta, Kenya, Afrika, menurut Kitheka, thermo gun tidak memancarkan energi atau radiasi.
Sebaliknya, tubuh manusialah yang memancarkan radiasi inframerah yang kemudian diserap oleh thermo gun sehingga suhu tubuh bisa terdeteksi.
De Leonard Mabele, seorang dosen di Universitas Strathmore, mengungkapkan bahwa termometer inframerah non-kontak bekerja menggunakan sensor inframerah pasif inbuilt yang mengukur emisi inframerah pada suatu objek.
Sedangkan sinar laser yang dipancarkan oleh thermo gun dapat membantu mengukur suhu tubuh secara akurat pada objek yang akan diukur.
Baca Juga: Tips Penting Sebelum Membeli Termometer
Kegunaan Thermo Gun
Foto: Orami Photo Stocks
Di tengah pandemi COVID-19, penggunaan thermo gun sangat penting karena mampu mengukur suhu tubuh manusia secara akurat.
Sebab, suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius merupakan salah satu tanda seseorang mengidap COVID-19.
Selain itu, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Herpetological Review berjudul Non-contact infrared thermometers can accurately measure amphibian body temperatures menjelaskan bahwa penggunaan thermo gun juga bisa meminimalisir kontak dengan orang lain agar tidak menularkan COVID-19.
Food, and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pun juga mengungkapkan bahwa penggunaan thermo gun mampu mengurangi risiko kontaminasi silang dan meminimalkan penyebaran COVID-19.
Aturan penggunaan thermo gun pun telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia dan menjadi standar protokol kesehatan di berbagai tempat umum seperti mall, kantor, dan kawasan hiburan lainnya.
Baca Juga: Protokol Kesehatan Lengkap dari dr. Reisa untuk Moms yang Bekerja di Kantor
Berkaca dari kasus di atas, ada baiknya Moms tidak mudah termakan kabar atau pemberitaan hoaks yang tersebar di media sosial. Disarankan untuk melakukan cek fakta sebelum menyebarkan informasi penting terlebih menyangkut COVID-19 agar tidak membuat masyarakat panik.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.