Inilah Cara Mengatasi Ruam Akibat Teething
Melihat perkembangan bayi setiap harinya tentu sangat menyenangkan. Mulai dari senyumnya yang akhirnya terlihat, hingga kemungkinan gigi kecilnya yang mulai tumbuh.
Salah satu tanda bayi tumbuh gigi (teething) paling umum adalah semakin banyaknya air liur yang keluar dari mulut bayi. Hal ini juga berpotensi menimbulkan ruam kulit akibat teething. Berikut ini beberapa informasi dan cara mengatasi ruam kulit akibat teething.
Ruam Kulit Akibat Teething
Foto: Alfonso Cerezo – Pixabay.com
Menurut healthychildren.org, munculnya ruam akibat teething bisa terjadi karena air liur bayi mengandung sedikit makanan yang dapat mengiritasi kulit.
Ruam kulit ini biasanya muncul pada bayi usia enam sampai 24 bulan, di mana pada usia tersebut merupakan masa bayi mengalami tumbuh gigi. Ruam kulit akibat teething menyerupai dengan ruam kulit pada umumnya, yaitu berwarna kemerahan dengan tonjolan-tonjolan kecil.
Mungkin juga kulit akan terlihat pecah-pecah. Ruam akibat teething akan bisa sedikit beraroma tidak sedap, karena disebabkan oleh air liur.
Bagian tubuh yang paling sering mengalami ruang akibat teething adalah pipi dan dagu, serta dapat diperparah jika bayi mengunyah dan memasukkan jari-jarinya ke mulut, lalu menyebarkannya ke seluruh wajah.
Baca Juga: Gara-Gara Teething Gel, Ibu Ini Hampir Kehilangan Bayinya
“Saat air liur berlimpah, ruam ini dapat menyebar ke leher, jari, dan dada,” ungkap Dr. Leah Alexander, M.D., F.A.A.P., seperti dikutip dari kidsimplified.com.
Kabar baiknya, mengatasi ruam kulit akibat teething akan lebih mudah dan ruamnya pun akan berkurang seiring waktu dengan sendirinya, karena bayi tidak terus menerus meneteskan air liur dan tumbuh gigi.
Bayi Tidak Nyaman
Foto: Gabriel Crismariu – Unsplash.com
Munculnya ruam tentu membuat bayi tidak nyaman dan rewel. Karena kemungkinan besar, ruam tersebut menimbulkan rasa gatal atau perih.
Namun, tidak hanya efek gatal atau perih saja. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cleveland Clinic menemukan bahwa peningkatan intensitas menggigit, meneteskan air liur, menggosokkan gigi, mengisap, iritabilitas, terbangun, menggosokkan telinga, hingga ruam wajah, dapat menurunkan nafsu makan bayi dalam mengonsumsi makanan padat.
Hal ini terjadi beberapa hari sebelum dan sesudah munculnnya gigi baru. Sehingga, mencari cara mengatasi ruam kulit akibat teething yang tepat merupakan hal wajib yang perlu dilakukan.
Sehingga bayi dapat merasa nyaman dan mendapatkan nutrisi penuh terbaiknya melalui makanan padat.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 6 Fakta Teething Alias Tumbuh Gigi pada Bayi
Mengatasi Ruam Akibat Teething
Foto: peter bucks – Unsplash.com
Untuk mengatasi ruam kulit akibat teething, Moms dapat secara rutin membersihkan air liur bayi yang mulai mengenai bagian kulitnya dengan kain lembut.
Juga pastikan kulit bayi tetap bersih dan kering sebagai suatu cara pencegahan munculnya ruam kulit akibat teething. Moms juga dapat mengaplikasikan krim anti ruam pada kulit bayi yang seringkali memunculkan gejala-gejala ruam kulit.
“Anda juga dapat membatasi penggunaan produk yang berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit, misalnya pelembap, sabun atau deterjen tanpa aroma dan bebas pewarna,” ungkap Dokter anak asal Orlando, Florida, Candice Jones, seperti dikutip dari todaysparent.com.
Selain itu, cobalah untuk mengurangi penggunaan empeng, karena air liur mudah terjebak di antara empeng dan kulit. Jika ruam kulit bayi semakin parah (pecah-pecah dan berdarah), ada baiknya berkonsultasi dengan Dokter.
Baca Juga: Waspada! Bahaya Teething Gel untuk Bayi!
Biasanya Dokter akan meresepkan krim hidrokortison dengan formula ringan satu persen yang pengaplikasiannya disesuaikan dengan usia bayi.
Dengan mengatasi ruam kulit akibat teething, bayi pun akan lebih nyaman dan mengurangi kemungkinan bayi rewel.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.