Pola Lantai dalam Seni Tari: Jenis, Fungsi, dan Contoh
Sebagai salah satu gerakan estetika, mari kenali jenis-jenis pola lantai yang umum dilakukan, Moms.
Pola lantai merupakan hal yang diperlukan saat mempelajari seni tari.
Tentu saja, gerakan ini dibuat untuk memperindah pertunjukan dalam proses menari.
Jenis-jenis pola lantai juga beragam lho, Moms. Biasanya jenis-jenis pola lantai digunakan untuk tarian berkelompok.
Tujuannya untuk membantu penari dalam melakukan perpindahan, tetapi tetap indah dan enak dipandang oleh para penonton.
Untuk mengenal lebih dalam mengenai jenis-jenis pola lantai, simak terus artikel berikut ini ya Moms.
Baca juga: 5 Unsur Utama Tari Tradisional Indonesia, Wajib Ada!
Pengertian Pola Lantai
Pola lantai adalah sebuah garis atau pola yang dibentuk sebagai cara bagi penari dalam berpindah, bergerak ke posisi untuk penguasaan panggung.
Pengertian ini telah dituliskan dalam Tari Tradisi Melayu, Eksistensi, dan Revitalisasi Seni (2016) yang ditulis oleh Muhdi Kurnia.
Meskipun identik dengan penari kelompok, ternyata pola lantai juga bisa digunakan oleh penari tunggal agar tetap terlihat rapi saat tampil di atas panggung.
Jika disimpulkan, pola lantai adalah garis yang dilalui oleh penari atau dibuat oleh formasi penari pada saat melakukan gerak tari.
Saat melakukan hal ini, penari juga harus memperhatikan beberapa hal, termasuk tempat pertunjukan, rangkaian gerak tari, dan jumlah penarinya.
Baca juga: 34 Tarian Tradisional dari Berbagai Provinsi di Indonesia
Jenis-Jenis Pola Lantai
Melansir dari Viewfloor, pola lantai dalam tarian mengacu pada pengaturan penari di lantai dansa.
Jenis pola lantai yang paling dasar adalah pola garis, yang biasa terlihat di banyak tarian rakyat tradisional.
Secara umum, terdapat dua jenis pola lantai, yaitu garis lurus dan lengkung.
Jenis-jenis pola lantai tersebut memiliki keunggulannya masing-masing lho, Moms.
Simak penjelasan selengkapnya tentang jenis-jenis pola lantai berikut ini, yuk.
1. Pola Lantai Garis Lurus
Pola garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisional di Indonesia.
Nantinya, pola ini akan berkembang menjadi pola vertikal, diagonal dan horizontal.
Biasanya, pola ini digunakan saat Moms melakukan pertunjukan secara berkelompok atau berpasangan.
Pola vertikal merupakan pola yang lurus dan memanjang. Nantinya, penari akan bergerak lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
Pola diagonal merupakan pola yang membentuk garis menyudut ke kanan dan kiri atau sebaliknya.
Pola ini memberikan kesan dinamis, tetapi tetap kokoh untuk para penontonnya.
Biasanya penari juga akan membawa properti untuk memperindah gerakan ini Moms.
Sementara, pola horizontal hampir mirip dengan pola vertikal. Hanya saja bentuk barisan ini dibentuk dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Gerakan ini banyak dilakukan untuk tari Saman yang berasal dari Aceh.
2. Pola Melengkung
Jenis-jenis pola lantai dalam tarian berikutnya adalah pola melengkung.
Pola yang terdiri dari garis lingkaran, angka delapan, huruf U dan lengkung ular.
Jika pola garis lurus memberikan kesan kuat dan dinamis, pola melengking justru memberikan kesan yang lembut, tetapi tidak cukup kuat.
Jenis tarian yang paling identik dengan pola ini adalah tarian kipas dari Korea.
Para penari yang menggunakan hanbok nantinya akan membuat sebuah lengkungan dengan kipas kemudian berputar secara perlahan.
Jenis-jenis pola lantai ini akan memberikan kesan yang sangat indah selama pertunjukan berlangsung.
Baca juga: 8 Tarian Khas Yogyakarta Beserta Filosofinya, Penting untuk Edukasi Si Kecil!
Fungsi Pola Lantai
Jenis-jenis pola lantai dalam tarian tentunya memiliki fungsi masing-masing Moms.
Berikut fungsi pola lantai yang perlu Moms ketahui.
1. Menunjukkan Kekompakan Penari
Fungsi pola lantai yaitu untuk menata gerakan tarian, membentuk komposisi dalam pertunjukan tarian dan menciptakan kekompakan antar anggota penari.
Dengan adanya pola lantai, tarian yang disajikan akan lebih indah dan menarik untuk ditonton.
Selain itu, pola lantai juga dapat mempengaruhi kesan visual dari tarian yang ditampilkan.
Dalam sebuah pertunjukan tari yang baik, pola lantai harus didesain sedemikian rupa.
Sehingga penonton dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang tema dan emosi yang ingin disampaikan oleh para penari.
Oleh karena itu, pemilihan pola lantai yang tepat akan membantu meningkatkan kualitas dari sebuah pertunjukan tari dan membuatnya lebih memukau bagi para penonton.
2. Mempermudah Perpindahan Gerak Penari
Selain itu, jika penari sudah mempelajari jenis-jenis pola lantai dengan baik, mereka akan lebih mudah melakukan perpindahan gerak.
Sehingga penari akan mengetahui area mana yang menjadi area miliknya tanpa harus khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya.
Dalam sebuah pertunjukan tari yang melibatkan banyak penari, kemampuan untuk bergerak bebas tanpa bertabrakan menjadi sangat penting.
Dengan memahami pola lantai, penari dapat menghindari terjadinya kerumunan atau kecelakaan yang dapat mengganggu pertunjukan.
Selain itu, pola lantai yang tepat juga dapat membantu penari untuk mengekspresikan gerakan mereka dengan lebih baik.
Dengan begitu, pesan yang ingin disampaikan melalui tarian tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton.
Moms, jenis-jenis pola lantai bukan hanya sekadar elemen penting dalam tarian.
Namun, ini juga membantu memastikan keselamatan dan kualitas dari sebuah pertunjukan tari.
3. Penari Terlihat Lebih Energik
Pola lantai juga membantu penari untuk terlihat lebih energik di atas panggung lho Moms.
Sehingga penonton tidak akan merasa bosan selama menyaksikan pertunjukan seni tersebut.
Banyaknya perpindahan tanpa adanya pola lantai akan membuat tarian berantakan.
Namun dengan adanya pola lantai, tarian akan terlihat lebih teratur dan memukau.
Selain itu, jenis-jenis pola lantai juga membantu meningkatkan kepercayaan diri para penari.
Dalam sebuah pertunjukan tari, penampilan visual dari penari sangatlah penting.
Jika penampilan mereka terlihat canggung atau kurang percaya diri, hal tersebut dapat mempengaruhi kesan penonton terhadap pertunjukan secara keseluruhan.
Dengan memahami dan menguasai pola lantai dengan baik, penari dapat merasa lebih percaya diri dan mampu mengekspresikan gerakan mereka dengan lebih baik di atas panggung.
4. Mencegah Kekacauan
Jika tidak ada pola lantai, Moms mungkin akan menciptakan kekacauan selama menari di atas panggung.
Karena saat penari tidak mengetahui perpindahan gerak selanjutnya, mungkin saja terjadi tabrakan dan membuat kekacauan di atas panggung.
Jadi, penting sekali untuk mempelajari jenis-jenis pola lantai dalam sebuah tarian ya, Moms.
Terutama, jika tidak ingin merasa malu selama berada di atas panggung, lho.
5. Memberikan Ciri Khas
Pola lantai juga memberikan ciri khas dalam suatu tarian, Moms.
Jika Moms biasa melihat pertunjukan tari, mungkin akan terbiasa dengan gerakan dengan pola horizontal, diagonal, vertikal atau melengkung.
Jika sudah memiliki ciri khas, tarian apapun akan lebih mudah dikenali oleh penonton ya, Moms.
Selain itu, mempelajarinya juga lebih seru dan mengasyikan tentunya.
Setiap tarian memiliki pola lantai yang berbeda-beda tergantung dari jenis dan tema tarian tersebut.
Pola lantai yang unik dan berbeda dari tarian lainnya dapat membantu menciptakan ciri khas yang membedakan tarian tersebut dengan tarian lainnya.
Sebagai contoh, tarian tradisional dari daerah tertentu biasanya memiliki pola lantai yang khas yang dapat langsung dikenali oleh orang-orang yang familiar dengan tarian tersebut.
Selain itu, dengan mempelajari pola lantai, penari juga dapat memperkaya pengalaman dan pengetahuan mereka tentang tarian tersebut.
Baca juga: Mengenal Tari Merak Asal Jawa Barat, Jenis Tarian Kreasi Baru
Contoh Pola Lantai dalam Beragam Tarian
Jenis-jenis pola lantai dapat dilihat dalam beberapa tarian berikut ini Moms.
1. Buchaechum
Jika ingin melihat pola melengkung yang sangat kental, Moms dapat menyaksikan tarian asal Korea, Buchachum.
Tarian ini terdiri dari sekelompok wanita menggunakan hanbok berwarna mencolok sambil membawa kipas.
Pada baguan akhir dari tarian tersebut, Moms akan melihat para wanita menyatu membuat lingkaran sambil membuka kipas hingga menyerupai bunga mekar.
2. Bedhaya Semang
Tarian lain yang memiliki pola lantai yang sangat kental adalah Bedhaya Semang dari Yogyakarta.
Jenis-jenis pola lantai ini termasuk ke dalam jenis tari klasik.
Setiap pola lantai dari tarian ini memiliki makna tertentu lho, Moms.
Pola lantai yang digunakan yaitu gawang jejer wayang, gawang perang, gawang tiga-tiga, dan gawang kalajengking.
Salah satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang paling dikenal yaitu rakit lajur.
Pola lantai ini menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia.
Unsur tersebut adalah rasa, cahaya, sukma, nafsu, dan perilaku.
3. Jaran Kepang
Jaran kepang, juga dikenal sebagai jathiian, adalah salah satu jenis tarian kuda lumping yang populer di Indonesia.
Tarian ini berasal dari Ponorogo, sebuah daerah di Jawa Timur yang terkenal dengan berbagai tradisi budaya dan keseniannya.
Jaran kepang merupakan bagian dari tari rakyat, yang sering dipentaskan pada acara-acara penting dan perayaan di masyarakat setempat.
Salah satu ciri khas dari tarian jaran kepang adalah pola lantai yang digunakan oleh para penarinya.
Pola lantai dalam tari ini adalah gabungan antara unsur lengkung dan lurus, menciptakan gerakan yang dinamis dan menarik.
Pola ini mencakup beberapa bentuk, di antaranya adalah pola melingkar, garis lurus ke depan, dan garis horizontal.
Pola melingkar biasanya digunakan untuk menggambarkan gerakan yang harmonis dan ritmis, memberikan kesan keanggunan dan kekompakan kelompok penari.
Garis lurus ke depan menggambarkan gerakan maju yang tegas dan bersemangat, sementara garis horizontal sering digunakan untuk menggambarkan gerakan mendatar yang stabil dan mantap.
Kombinasi dari berbagai pola ini tidak hanya memperkaya visual tarian, tetapi juga memberikan variasi yang menarik bagi penonton.
4. Pendet
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia.
Namun, seiring perjalanan waktu, tarian ini diubah menjadi tarian selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Jenis-jenis pola lantai yang digunakan pada tarian ini berupa pola huruf V, pola lantai lurus dan menghadap ke samping kanan dan kiri.
Pola tersebut lebih sederhana dibanding dengan tarian pendet lainnya.
5. Jaipong
Jaipongan, juga dikenal sebagai tari Jaipong, adalah jenis tarian pergaulan tradisional yang sangat populer di kalangan masyarakat Sunda.
Tarian ini berasal dari wilayah Karawang, Jawa Barat, dan telah menjadi salah satu ikon kebudayaan yang dikenal luas di Indonesia.
Jaipongan memiliki ciri khas yang kuat, baik dalam hal musik, gerakan, maupun kostum yang dikenakan oleh para penarinya.
Secara koreografi, Jaipongan menggunakan pola lantai garis lurus yang memiliki beberapa fungsi penting.
Pertama, pola lantai garis lurus ini memperindah tarian dengan memberikan struktur dan ritme yang jelas pada gerakan para penari.
Gerakan yang teratur dan terarah ini tidak hanya memanjakan mata penonton, tetapi juga memperlihatkan keindahan dan keserasian dalam setiap gerakan.
Kedua, pola lantai ini membantu memperjelas tujuan dari setiap gerakan yang dilakukan.
Dalam Jaipongan, setiap gerakan memiliki makna dan tujuan tertentu, baik itu untuk menggambarkan suasana hati, menceritakan sebuah cerita, atau mengekspresikan perasaan tertentu.
Selain itu, pola lantai garis lurus juga berfungsi untuk menonjolkan pemeran utama dalam tarian.
Baca juga: Mengenal 10 Tarian Tradisional Aceh dan Keunikannya
Itulah jenis-jenis pola lantai yang perlu Moms ketahui sebelum mempelajari seni tari, Moms.
Semoga bisa memberikan informasi untuk Moms, ya!
- https://perpustakaan.id/pola-lantai-tari/
- https://katalog-pustaka.iainbukittinggi.ac.id/pustaka/main/search?isbn=6027363487
- https://viewfloor.co/types-of-floor-pattern-in-dance/
- https://www.researchgate.net/publication/358508476_Jaipong_Dance_Representation_of_Local_Culture_Popular_Culture_and_Global_Culture
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.