Kisah Danau Toba untuk Dongeng Anak, Sarat Pesan Moral!
Dibalik pesonanya yang indah, Danau Toba juga terkenal dengan legenda yang menyertainya. Yuk, simak kisah Danau Toba berikut ini!
Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di Indonesia, yang terletak di Provinsi Sumatera Utara.
Selain karena pemandangan yang menakjubkan, para wisatawan berkunjung ke sini karena penasaran dengan cerita rakyat yang legendaris.
Kisah Danau Toba ini juga bisa menjadi cerita pengantar tidur untuk Si Kecil, lho!
Baca Juga: 20 Nama Pahlawan Nasional Indonesia dan Kisah Perjuangannya
Tentang Danau Toba
Sebelum mengetahui kisah Danau Toba, sebaiknya ketahui dulu apa itu Danau Toba.
Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia, terletak di Sumatera Utara.
Danau ini tercipta sekitar 74.000 tahun lalu, akibat letusan dahsyat gunung berapi supervolkan, panjangnya 100 kilometer, lebarnya 30 kilometer, dan kedalamannya mencapai 508 meter.
Keunikan Danau Toba terletak pada Pulau Samosir, pulau terbesar di tengah danau di dunia, dan Makam Raja Sidabutar, situs budaya penting di Sumatera Utara.
Danau Toba menjadi destinasi wisata prioritas di Indonesia dengan panorama alam yang memukau, dan memiliki banyak manfaat seperti:
- Sumber air
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
- Sumber pendapatan dari sektor pariwisata.
Danau Toba merupakan aset berharga bagi Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya.
Baca Juga: Wisata Danau Toba, Danau Terbesar di Asia Tenggara
Awal Kisah Danau Toba
Kisah Danau Toba berawal dari perjalanan seorang pemuda bernama Toba.
Ia merupakan seorang yatim piatu yang kesehariannya bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhannya.
Tak hanya mengandalkan satu pekerjaan, ia juga kerap mencari ikan di sungai yang tak jauh dari gubuknya.
Ikan hasil tangkapannya kerap disantap sendiri sebagai lauk, namun sering kali dijual ke pasar sebagai tambahan penghasilan.
Suatu hari, Toba yang baru selesai bekerja di ladang memutuskan tak langsung pulang ke gubuk.
Ia memilih melanjutkan aktivitas dengan memancing ikan di sungai, seperti biasanya.
"Semoga hari ini aku bisa mendapatkan ikan yang besar," harapnya.
Baca Juga: Cerita Dongeng Cinderella, Cocok untuk Pengantar Tidur
Doanya pun terpenuhi. Ia berhasil mendapatkan ikan yang besar untuk dijadikan lauk.
Tak puas dengan satu ikan, ia kembali melemparkan pancingnya ke sungai.
Keberuntungan seakan berpihak padanya. Seekor ikan besar langsung tersangkut di mata pancingnya.
Toba sangat gembira. Namun, ia merasa ada yang aneh dengan ikan tangkapannya kali ini.
Ikan tersebut berwarna kekuningan dengan sisik yang kuning keemasan.
Pantulan sinar matahari semakin membuat sisiknya tampak berkilauan.
Seumur hidup, ia belum pernah melihat ikan dengan bentuk dan warna seperti ini.
Nah, di sinilah yang membuat kisah Danau Toba menjadi menarik.
Baca Juga: Ini Cerita Roro Jonggrang yang Bisa Moms Ceritakan pada Anak
Saat Toba melepaskan mata kail dari mulut ikan, ia dikejutkan oleh keajaiban yang terjadi.
Ikan dengan sisik kuning keemasan tadi lantas berubah menjadi seorang perempuan cantik.
Toba hanya bisa mematung tak percaya. Bagaimana bisa seekor ikan berubah menjadi perempuan cantik?
"Tuan, aku adalah makhluk kutukan Dewa. Aku dikutuk karena telah melanggar larangannya.
Aku akan berubah bentuk dan menyerupai makhluk apa saja yang menyentuhku.
Karena Tuan sudah memegangku, maka aku pun berubah menjadi manusia," cerita perempuan itu.
Mereka pun saling berkenalan. Perempuan cantik itu bernama Putri.
Baca Juga: 10 Daftar Danau Terdalam di Dunia, Apakah Danau Toba Termasuk?
Melihat kecantikan wanita di hadapannya, Toba merasa terpikat dan hendak mempersunting Putri menjadi istrinya.
"Apakah engkau bersedia menikah denganku?" tanya Toba.
"Baiklah, aku bersedia, Tuan. Selama Tuan bersedia memenuhi satu syarat," ungkap Putri.
Toba pun tak menolak, "Syarat apa yang engkau inginkan? Sebutkanlah, aku pasti akan memenuhinya."
"Permintaanku hanya satu. Pastikan Tuan dapat menutup rapat rahasiaku.
Jangan pernah Tuan menyebutkan bahwa aku adalah seekor ikan.
Jika Tuan bersedia menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri Tuan," ujar Putri jelmaan ikan itu.
Baca Juga: Variasi Cerita Dongeng Si Kancil yang Penuh Pesan Moral
Tanpa berpikir panjang, Toba menyanggupi permintaan wanita idamannya tersebut.
"Baiklah, aku berjanji akan menutup rapat rahasia ini. Hanya kita berdua yang mengetahuinya," janji Toba.
Berkat kesepakatan ini, mereka menikah dan hidup bahagia dalam kesederhanaan.
Kebahagiaan rumah tangganya pun semakin lengkap dengan kehadiran buah hatinya yang merupakan seorang anak laki-laki.
Dalam kisah Danau Toba ini, mereka menamai anak jagoannya tersebut dengan nama Samosir.
Baca Juga: Cerita Rakyat Batu Menangis yang Kaya akan Pesan Moral
Kisah Pelanggaran Janji Membawa Malapetaka
Kisah Danau Toba berlanjut dengan cerita Samosir yang tumbuh besar dan kuat.
Sayangnya, Samosir memiliki sifat pemalas dan agak nakal.
Bukannya membantu sang ayah, ia lebih memilih tidur-tiduran daripada membantu ayahnya bekerja di ladang.
Bahkan sekadar mengantarkan makanan atau minuman untuk ayahnya pun, Samosir selalu menolak.
Kalaupun mau, ia melakukannya dengan malas-malasan dan wajah bersungut-sungut.
Sifat pemalas ini merupakan buah dari kebiasaan sang ibu yang terlalu memanjakan anak semata wayangnya itu.
Apa pun yang Samosir minta, pasti akan diusahakan oleh sang ibu.
Baca Juga: 13 Lagu Pengantar Tidur, Bikin Tubuh dan Pikiran Rileks!
Terlebih soal makanan, Samosir termasuk anak yang jago makan.
Jatah makanan keluarga yang disajikan untuk satu hari, bisa dihabiskan dalam sekali makan.
Akibatnya, Toba harus bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi porsi makan anak tunggalnya itu.
Suatu hari, Putri meminta Samosir untuk mengantarkan bekal makanan untuk sang ayah di ladang.
Meski awalnya menolak, Samosir akhirnya setuju membawakan makanan dan minuman ke ladang setelah dibujuk oleh ibunya.
Dengan wajah muram, Samosir berjalan sambil bersungut-sungut.
Di tengah perjalanan, Samosir tiba-tiba merasa lapar. Karena sangat lapar, ia berhenti di tengah jalan.
Samosir pun membuka kotak makan yang dibawanya, lalu menyantap hampir semua makanannya.
Teganya, ia hanya menyisakan sedikit makanan untuk sang ayah yang sedang bekerja keras.
Baca Juga: 6 Cara Bermain Rubik untuk Anak-Anak dan Manfaatnya
Setibanya di ladang, Samosir memberikan sisa makanan dan minuman untuk ayahnya.
Toba, sangat lapar setelah seharian bekerja, terkejut melihat kondisi makanannya.
"Mengapa jatah makanan dan minumanku tinggal sedikit?" tanya Toba dengan raut wajah memerah karena menahan amarah.
Samosir lantas memasang wajah polos seolah tak melakukan kesalahan.
"Tadi di jalan, aku tiba-tiba sangat lapar, Ayah, sehingga aku makan sebagian dari makanan dan minumannya.
Tidak semua kuhabiskan, bukan? Masih ada sedikit makanan dan minuman untuk makan siang ayah," ujarnya polos.
Toba pun naik pitam. "Dasar anak yang tidak tahu berterima kasih!"
Baca Juga: Dongeng Putri Duyung, Yuk Ceritakan untuk Si Kecil!
Ia pun berada di puncak kemarahannya hingga tak bisa lagi menahan umpatan.
Dalam kisah Danau Toba ini, kata-kata yang tak seharusnya terucap pun meluncur dengan mudahnya.
"Dasar kau, anak keturunan ikan!" umpat Toba.
Samosir sangat terkejut sekaligus ketakutan saat mendengar umpatan dari ayahnya.
Ia pun berlari pulang ke rumah sambil menangis.
Sesampainya di rumah, Samosir menceritakan semua kejadian menakutkan itu pada sang ibu.
Hal ini termasuk cacian ayahnya yang menyebutkan bahwa dirinya adalah keturunan ikan.
Mendengar aduan anak semata wayangnya itu, Putri merasa sangat sedih.
Ia tak menyangka bahwa suaminya telah melanggar rahasia yang seharusnya ditutup rapat-rapat.
Samosir dan ibunya pun saling berpegangan tangan.
Bekas pijakan kaki Samosir dan ibunya tiba-tiba menyembur air yang sangat deras dan tak ada henti-hentinya.
Baca Juga: 8 Potret Rumah Alshad Ahmad, Mewah dengan Kandang Harimau!
Semakin lama, semburan airnya justru semakin besar hingga permukaan tanah di sekitarnya tergenang.
Air pun kian meninggi. Lembah tempat tinggal Toba kini sudah penuh dengan genangan air.
Hingga akhirnya terbentuklah sebuah danau yang sangat luas di sana.
Istri Toba, Putri, berubah kembali menjadi ikan dan menceburkan dirinya ke dalam genangan air yang kemudian menjadi danau.
Sementara itu, Samosir selamat dengan menyelamatkan diri ke sebuah bukit di tengah danau.
Di sinilah, awal mula kisah Danau Toba tercipta dan menjadi legenda hingga sekarang.
Sementara pulau kecil yang ada di tengah-tengah Danau Toba disebut dengan Pulau Samosir.
Pulau ini menjadi simbol terakhir di mana Samosir dan ibunya berpijak.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Mukjizat serta Keteladanannya
Pesan Moral Kisah Danau Toba
Kisah Danau Toba adalah sebuah legenda atau cerita rakyat yang populer di kalangan penduduk setempat.
Di balik ceritanya yang penuh makna, faktanya Danau Toba terbentuk dari letusan Gunung Toba.
Bentuk Danau Toba yang memanjang, bukan bulat, menunjukkan bahwa bentuknya dipengaruhi oleh pergerakan sesar geser di bawah tanah.
Dengan luas sekitar 1.130 kilometer persegi, danau ini dikenal sebagai danau vulkanik terbesar di dunia.
Baca Juga: Film Smile, Kisah Senyuman 'Kutukan' yang Menghantui
Dari kisah Danau Toba ini, ada banyak pesan moral yang bisa dipetik.
Salah satunya adalah pentingnya untuk menjaga kepercayaan dan tidak mengingkari janji.
Selain itu, sebagai anak hendaknya berbakti kepada orang tua dan tidak mengambil hak orang lain.
Berkaca dari sikap Toba yang mengumpat dan pemarah, sebaiknya belajar untuk mengendalikan emosi agar tidak membawa keburukan.
Nah, itu dia kisah Danau Toba yang legendaris. Semoga bisa mengambil hikmahnya, ya Moms!
- https://www.gramedia.com/best-seller/cerita-rakyat-danau-toba/
- https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/Bahastra/article/view/1143
- https://travel.kompas.com/read/2021/08/05/090900427/legenda-danau-toba-tercipta-akibat-amarah-putri-jelmaan-ikan
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.