Setelah Klaster Perkantoran, Muncul Klaster Sekolah!
Setelah terjadi banyak klaster baru di perkantoran, kini klaster sekolah juga mulai bermunculan.
Padahal, pada Jumat (7/8/2020), pemerintah baru saja merevisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri dengan mengumumkan bahwa siswa di zona hijau dan kuning diperbolehkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah.
Namun, baru empat hari KBM dilaksanakan, menurut cutian @LaporCOVID19 di Twitter, setidaknya ada 6 klaster baru penyebaran COVID-19 di sekolah hingga Kamis, (13/8/2020).
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Ini 5 Panduan Prosedur KBM dari Menteri Nadiem
Mendapat Laporan dari Warga
Foto: Orami Photo Stocks
Akun @LaporCOVID19 merupakan platform publik yang digunakan khusus untuk membagikan informasi COVID-19 di masyarakat. Menurut @LaporCOVID19, akun tersebut mendapatkan informasi adanya klaster baru di sekolah melalui laporan warga. Meski begitu, laporan tersebut hingga kini belum diverifikasi kebenarannya.
"Saat PBM tatap muka dimulai, bermunculan klaster-klaster baru penularan Covid dari sekolah dari berbagai daerah. Konsekuensi serius dari kebijakan @Kemdikbud_RI !!Apa tindakanmu Kak @Nadiem_Makarim?" cuit akun Laporcovid19, pada Rabu (12/8).
Baca Juga: Protokol Kesehatan Lengkap dari dr. Reisa untuk Moms yang Bekerja di Kantor
Satgas Ingatkan Pemda
Foto: Orami Photo Stocks
Terkait laporan adanya klaster baru di sekolah, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan Pemerintah Daerah untuk berhati-hati sebelum memutuskan untuk membuka kembali KBM di sekolah termasuk di wilayah zona kuning dan hijau.
"Sebetulnya dalam membuka suatu aktivitas sosial ekonomi khususnya sekolah, ini dampak sosialnya relatif rendah tapi potensi peningkatan penularan kasusnya tinggi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 Kemenkominfo, di Jakarta, mengutip dari Okezone, Rabu (12/8/2020).
Wikku menambahkan, dibukanya sekolah di tengah pandemi COVID-19 haruslah melalui tahapan yang ketat dan tepat. Mulai dari pra kondisi, timing, prioritas, koordinasi pusat dan daerah, hingga monitoring dan evaluasi.
Sehingga apabila Pemda ingin membuka kembali KBM di sekolah maka harus dipastikan bahwa tenaga pendidik dan fasilitas sudah dipersiapkan dengan baik sekaligus mendapat persetujuan dari pihak orang tua.
Dengan adanya laporan kluster baru di sekolah, Wikku menyebut bahwa hal ini terjadi karena masyarakat tidak disiplin dalam mensimulasikan komponen dan aturan yang ditetapkan sebelum KBM di sekolah kembali dilakukan.
Wikku berharap kejadian ini bisa dijadikan pembelajaran oleh Pemda di setiap daerah agar tidak sembarangan ketika membuka kembali sekolah untuk KBM para siswa.
Baca Juga: Cara Cegah Penyebaran Bakteri dan Kuman pada Anak di Masa Pandemi Covid-19
Daftar 6 Klaster Baru di Sekolah
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut @LaporCOVID19, setidaknya hingga Kamis (13/8/2020) ada enam klaster baru penyebaran COVID-19 di sekolah, berikut daftarnya.
1. Klaster Sekolah Tulungagung
Siswa 9 tahun menulari 5 siswa lainnya dan 2 guru. Peristiwa ini tercatat pada Selasa (11/8).
2. Klaster Sekolah Kalimantan Barat
Sebanyak 14 siswa dan 8 guru di Provinsi Kalbar konfirmasi positif COVID-19. Mereka berasal dari:
SMA 1 Ketapang,
SMA 1 Ngabang,
SMA 1 Pontianak,
SMPN 1 Pontianak,
SMAN 2 Pontianak
SMAN 3 Pontianak
3. Klaster Sekolah di Tegal
Siswa SD dari Kecamatan Pangkah, Tegal, positif COVID-19 karena tertular dari kakeknya. Diketahui siswa SD tersebut sempat masuk sekolah, sehingga guru dan teman sekelasnya juga harus menjalani tes swab.
4. Klaster Sekolah di Cirebon
Seorang siswa SMPN 7 Cirebon diketahui positif COVID-19 saat masa uji coba KBM tatap muka di 53 sekolah yang digelar mulai 3 Agustus 2020. Karenanya, pada tanggal 5 Agustus 2020, Pemerintah Daerah Cirebon langsung membatalkan kebijakan sekolah tatap muka.
5. Klaster Sekolah Sumedang
Pelajar berusia 6 tahun yang tinggal di Kecamatan Situraja dan seorang pelajar lainnya berusia 9 tahun dari Kecamatan Sumedang Utara tertular virus corona dari pedagang Pasar Situraja. Peristiwa ini terjadi saat kedua pelajar tersebut sedang dalam perjalanan ke/dari sekolah.
6. Klaster Sekolah Pati
Sebanyak 26 santri Pondok Pesantren di Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati positif COVID-19. Mengetahui hal itu, pemerintah daerah setempat langsung 'lockdown' pesantren tersebut. Jumlah santri yang terinfeksi ini tercatat sebelum pesantren dibuka pada 10 Agustus.
Kewaspadaan dan pengawasan dibutuhkan agar tidak ada lagi klaster-klaster baru di sekolah. Moms juga perlu mengajarkan buah hati arti dari virus corona, bahayanya, serta cara melaksanakan protokol kesehatan di sekolah dengan mencuci tangan, memakai masker hingga menjaga jarak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.