Bagaimana Membuat Bayi Mencintai Makanan Sejak Kecil?

Dalam dua tahun pertama, Si Kecil akan belajar duduk, berdiri, berjalan, berlari, berbicara dan makan. Itu lebih dari sekadar menggenggam finger food atau sendok. Akan banyak tntangan yang akan Moms hadapi saat mendampingi Si Kecil belajar makan.

“Belajar makan juga melibatkan pengembangan rasa dan tekstur baru dan membangun jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi petualang makanan, bukan pemilih. Menanamkan kebiasaan makan yang sehat sebelum usia 2 tahun adalah semacam pencegahan yang berubah menjadi pemilih makanan,” kata pakar pemberian makan Karen Le Billon, Ph.D., penulis Getting to Yum: The 7 Secrets of Raising Eager Eaters.

Pemilih makanan atau picky eater adalah salah satu gangguang makan pada bayi, menurut American Academy of Pediatrics (AAP) yang sangat membatasi asupan makanan melalui mulutnya. Padahal, kebiasaan makan saat bayi akan memengaruhi pilihan makannya sejak kanak-kanak, remaja, dan bahkan dewasa.

Cara Membuat Bayi Mencintai Makanan

Agar Si Kecil tidak memiliki masalah makan dan mendapatkan nutrisi yang seimbang, berikut adalah beberapa cara mudah untuk membantu bayi belajar mencintai makanan:

1. Beri Pengalaman Sejak Dini

Foto: Orami Photo Stock

Kurangnya paparan rasa dan tekstur yang berbeda dalam tahun pertama kehidupan dapat menyebabkan bayi menjadi picky eater. Setelah pure, bayi yang sereal beras terlalu lama, ini akan menyebabkan bayi menolak tekstur makanan lain dan rasa apapun.

Selama tahun pertama, bayi perlu dikenalkan dengan berbagai rasa dan tekstur makanan. Untuk tekstur, Moms bisa memberikan makanan cincang halus, tumbuk, makanan lunak, makan padat yang meleleh seperti kerupuk khusus bayi, tekstur campuran , dan sebagainya. Jangan lupa untuk memberikan makanan dengan berbagai rasa seperti pedas, manis, hambar, gurih, asam, atau krim. “Cinta makanan bukanlah bawaan. Itu adalah sesuatu yang perlu diajarkan," kata Karen.

Karen menyebut proses menemukan makanan dan rasa baru sebagai ‘pelatihan rasa’ yang membutuhkan kesabaran. Contohnya saat bayi akan menyukai sayuran setelah mencicipi sayuran yang sama selama Sembilan kali. Tetapi banyak Moms yang menyerah setelah hanya tiga sampai lima kali mengenalkannya dan melihat bayi tampaknya tidak menyukainya.

Baca Juga: 10 Makanan dan Minuman Ini Berbahaya untuk Bayi!

2. Pertimbangkan Interaksi Keluarga dengan Makanan

Foto: Orami Photo Stock

Cara Moms berinteraksi dengan makanan dan waktu makan sangat berkorelasi dengan penerimaan makanan pada bayi, menurut Science Daily. Jika saat makan Moms terlihat santai dan bahagia, bayi juga akan senang. Jika terlihata cemas, pilih-pilih, atau tidak duduk dan menunjukkan ketidaksukaan saat makan bersama Si Kecil, itu akan berdampak langsung pada cara bayi menerima makanan baru.

“Rasa pilih-pilih anak sebenarnya bisa menjadi respons terhadap situasi waktu makan yang tegang. Kecemasan dan stres adalah penekan nafsu makan pada bayi. Makan bersama keluarga adalah tentang kebersamaan, berbicara, dan terhubung," jelas ahli diet anak Natalia Stasenko, R.

Lakukan yang terbaik untuk membuat waktu makan yang menyenangkan, interaktif dan nyaman agar membuat bayi mencintai makanan sejak suapan pertamanya.

Baca Juga: Kapan Bayi Anda Siap Makan?

3. Batasi Camilan dan Junk Food

Foto: Orami Photo Stock

Bayi yang diperkenalkan dengan camilan dan junk food seperti jus, popcorn dan makanan kemasan biasanya akan menyukai hal tersebut. Ini akan memungkinkan bagi Si Kecil untuk melewatkan waktu makan dan lebih memilih camilan.

Sebagai gantinya, tawarkan sayuran, buah-buahan, lemak dan protein sehat sebagai camilan. Kriteria yang bagus untuk camilan sehat mencakup dua atau tiga pilihan ini: sayuran, buah, lemak sehat, dan protein. Selalu menawarkan air sebelum makan dan bukan jus.

“Tidak apa-apa untuk memberikan dessert seperti kue sesekali. Selama Anda menjaga ukuran porsi kecil, dia kemungkinan besar akan makan makanan lainnya juga. Dan Anda harus menghindari mengaitkan dessert sebagai hukuman atau,” kata ahli terapi keluarga dan ahli makanan Ellyn Satter, RDN, penulis Child of Mine: Feeding with Love and Good Feelings.

Baca Juga: 8 Cara Mengajarkan Bayi Makan Sendiri

3. Tawarkan Segalanya

Foto: Orami Photo Stock

Sajikan sebanyak mungkin makanan dan rasa yang berbeda dalam dua tahun pertama. Sebagian besar anak mulai menolak makanan baru sekitar usia 2 tahun. “Jika mereka telah terpapar dengan beragam selera, mereka masih akan makan lebih banyak jenis makanan. Saat mulai fase rewel, mereka masih memiliki banyak pilihan jika diberi makan varietas yang lebih kecil dari awal,” kata Natalie Digate Muth, MD, penulis pendamping The Picky Eater Project.

Pertimbangkan untuk menambahkan pure dengan ubi jalar yang dimasak dengan baik, avokad matang, atau zucchini kukus yang bisa diambil dan dikunyah oleh bayi. Dalam penelitian, bayi yang diberi makan berbagai saus bertekstur berbeda seperti halus, kental, dan potong dadu akan menyukai rentang tekstur yang lebih besar daripada bayi yang diberi makan sebagian besar saus halus saja.

Baca Juga: 15 Makanan Penambah Berat Badan Bayi yang Sehat dan Disukai Anak

Membuat bayi mencintai makanan sehat sejak kecil akan menjadi kebiasaan baik saat dewasa. Yuk lakukan, Moms!