Mengenal Alergi Anestesi, Sakit yang Tengah Diderita Jessica Iskandar
Sebagai seorang selebriti yang kerap tampil di layar kaca dan juga aktif di media sosial, paras cantik Jessica Iskandar selalu terpancar lewat kulit wajahnya yang mulus dan bersih.
Namun, baru-baru ini ia mengunggah video yang menunjukkan wajahnya mengalami bercak-bercak merah di bagian pipi dan dagunya.
Dalam Instagram Story-nya, perempuan yang akrab disapa Jedar ini menuliskan bahwa dirinya mengalami alergi anestesi (obat bius).
Kondisi ini yang membuat ia untuk sementara waktu tidak bisa bekerja karena pantangan tidak boleh memakai makeup dan terpapar sinar matahari.
"Aku ijin dari kerja, ga boleh kena make up, ga boleh kena matahari semenjak tragedi muka aku bercak merah.. doain cepat kembali normal ya..????," tulis Jedar pada salah satu unggahan Instagram-nya.
Baca Juga: Mengintip Kompaknya 5 Gaya Fashion Jessica Iskandar dan El Barack
Apa Itu Alergi Anestesi?
Alergi anestesi merupakan reaksi alergi karena pemberian anestesi selama proses operasi. Faktanya, kondisi ini tenyata langka lho, Moms!
"Diperkirakan 1 dari setiap 10.000 yang menerima anestesi memiliki reaksi alergi pada periode operasi mereka. Ini mungkin juga disebabkan oleh sejumlah obat lainnya," jelas Nancy Moyer, MD, internis bersertifikat di Hibbing, Minnesota, mengutip Healthline.
Namun, bisa jadi seseorang mengalami reaksi non alergi dan efek samping yang kadang kerap disalahartikan sebagai reaksi alergi.
Gejala Alergi Anestesi
Gejala reaksi alergi anestesi secara garis besar mirip dengan reaksi alergi lainnya. Gejala reaksi alergi ringan dan sedang meliputi:
- Ruam
- Gatal-gatal
- Pembengkakan, terutama di area mata, bibir, atau seluruh wajah (angioedema)
- Penurunan tekanan darah yang ringan
- Napas pendek
- Batuk
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, bisa juga terjadi anafilaksis (alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian).
Gejala anafilaksis dapat berupa reaksi alergi ringan seperti:
- Napas pendek yang parah karena penutupan saluran udara
- Tekanan darah sangat rendah
- Denyut jantung sangat cepat atau lambat, atau irama jantung abnormal (aritmia)
- Pusing
- Syok
- Kegagalan pernapasan
- Gagal jantung
Baca Juga: Waspadai Alergi Saat Hamil
Pengobatan Alergi Anestesi
Jika pasien mengalami alergi anestesi, penting untuk langsung berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Namun, alergi anestesi mungkin terjadi ketika proses operasi berlangsung. Untuk itu, dokter harus sigap dalam mengobati reaksi alergi ini.
Mengutip World Allergy Association, kewaspadaan dokter penting agar cepat mengenali dan mengobati reaksi ini dan melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab dan mencegah kambuhnya alergi.
Mencegah Alergi Anestesi
Seseorang tidak dapat mengubah reaksi tubuh terhadap obat-obatan tertentu, tetapi ada beberapa langkah untuk menurunkan risiko reaksi atau efek samping obat tersebut.
1. Tanyakan pada Dokter
Tanyakan kepada dokter tentang alternatif dari penggunaan anestesi umum. Meski anestesi umum kadang memang diperlukan.
Cari tahu bila ada pilihan lain seperti anestesi lokal atau spinal.
2. Bicara dengan Tim Anestesiologi
Cari tahu apakah Moms dapat bertemu dengan tim anestesiologi. Hal ini dilakukan untuk membahas pilihan anestesi dan memahami risiko anestesi.
Tanyakan apakah reaksi atau efek samping anestesi dipengaruhi oleh usia atau kondisi kesehatan lainnya.
Baca Juga: Benarkah Riwayat Infeksi Menular Seksual Bikin Susah Hamil?
3. Telusuri Riwayat Keluarga
Telusuri apakah ada anggota keluarga yang juga sempat memiliki reaksi buruk terhadap anestesi.
Meskipun sangat jarang, beberapa orang mewarisi kerentanan genetik untuk memiliki reaksi berbahaya terhadap anestesi, seperti lonjakan tekanan darah yang parah.
Jika ada anggota keluarga yang sempat mengalami gejala reaksi alergi anestesi, beri tahu dokter.
4. Dilarang Makan Lewat Tengah Malam sebelum Operasi
Dokter mungkin akan memberi tahu bahwa pasien dilarang makan bila sudah lewat dari tengah malam sebelum dilakukan operasi.
Hal ini penting diketahui karena jika seseorang menjalani anestesi dan masih ada makanan di perut, pasien dapat memuntahkan makanan ini dan menghirupnya.
Akibatnya, tidak hanya menyebabkan pneumonia, tetapi juga sulit mengalirkan oksigen ke paru-paru selama prosedur operasi, yang dapat mengancam nyawa pasien tersebut.
Bila Moms makan setelah tengah malam, segera beri tahu staf bedah, operasi mungkin perlu ditunda atau dibatalkan.
5. Hindari Konsumsi Vitamin atau Obat Herbal
Penting juga setidaknya seminggu sebelum operasi, pasien harus menghentikan konsumsi obat herbal dan vitamin yang disebutkan dokter.
Ini karena beberapa obat herbal atau vitamin tersebut di antaranya dapat berinteraksi dengan obat anestesi, yang selanjutnya bisa menyebabkan alergi.
Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang alergi anestesi dan bagaimana cara mencegahnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.