Mengenal Ragam Pakaian Adat Bengkulu, dari Busana Pengantin hingga Batik
Apa saja yang Moms ketahui tentang Provinsi Bengkulu? Di antara banyaknya budaya yang unik, sudahkah Moms mengenal pakaian adat Bengkulu?
Umumnya pakaian adat Bengkulu dikenakan dalam upacara adat dan prosesi pengantin oleh mempelai perempuan dan mempelai laki-laki.
Masyarakat Bengkulu adalah masyarakat multi-etnis sehingga turut memengaruhi keragaman busana adatnya.
Beberapa etnis yang mendiami provinsi yang beribukota di Kota Bengkulu ini antara lain suku Melayu, Rejang, Muko-Muko, Kaur dan lainnya.
Ragam Pakaian Adat Bengkulu dan Ciri Khasnya
Penasaran bagaimana wujud pakaian adat Bengkulu, Moms?
Yuk, simak ulasan tentang ragam dan ciri khas pakaian adat Bengkulu dari setiap suku yang mendiaminya berikut!
Baca Juga: 8 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dan Ciri Khasnya
1. Pakaian Adat Bengkulu Melayu untuk Pengantin Perempuan
Foto: Instagram.com/officialputeraputerikebudayaan
Provinsi Bengkulu kental dengan pengaruh Melayu, sehingga umumnya pakaian adatnya mendapat sentuhan dari budaya Melayu.
Pakaian adat Bengkulu di Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur, Bengkulu Tengah berupa busana pengantin khas suku Melayu.
Pengantin perempuan Bengkulu Melayu memakai baju kurung beludru bertabur, baju panjang beludru bertabur dan kebaya pendek serta panjang yang dari kain sutera tipis bertabur.
Baju betabur berupa baju kebaya yang ditaburi dengan bermacam-macam tabur.
Pakaian ini terbuat dari kepingan perak bersepuh emas yang terdiri dari tabur-penabur yang dipasang di seluruh permukaan baju.
Sementara, tabur rendo dipasang pada setiap pinggiran baju dan pada kedua lengan baju.
Selain rendo, ada juga tabur karang patu yang dipasang di sekeliling pinggiran baju pada tabur rendo dalam bentuk segitiga sama kaki.
Di antara segitiga tersebut, dipasang pula sebentuk tabur yang disebut tabur selaguri.
Selain itu, pengantin juga memakai kain lecap benang, kain glamor, gelang, serta mengenakan singal atau perhiasan kepala berupa mahkota.
2. Pakaian Adat Bengkulu Melayu untuk Pengantin Pria
Foto: Instagram.com/officialputeraputerikebudayaan
Pengantin laki-laki Bengkulu Melayu memakai baju jas hitam kemeja tangan panjang dan berwarna putih.
Kain dipergunakan adalah kain jenis sulaman benang emas atau kain bedompak.
Pada pakit baju jas sebelah kiri bagian atas, diselipkan selembar saputangan segi tiga, seuntai rantai emas, dan dibawahnya dipasang sejenis bunga yang disebut bunga dada.
Sementata sepatunya berupa sepatu lokak atau sepatu yang tidak bertali.
Selain itu, dipakai juga busana pengantin berupa baju jas tutup yang terbuat dari bahan beludru berwarna merah.
Seluruh permukaan baju ditaburi dengan tabur penabur, sedangkan dipinggir baju dan kedua belah tangan ditabur dengan tabur rendo.
Tabur karang patu menghiasi sekeliling baju bagian bawah, dan kedua belah tangan dalam bentuk segitiga sama kaki.
Di antara tabur karang patu dihiasi pula dengan tabur selaguri.
Hiasan kepalanya berupa songkok dan sunting. Sama halnya dengan mempelai wanita, pengantin pria juga mengenakan beberapa perhiasan.
Misalnya saja, hiasan dada berupa kalung sribulan dan emping, hiasan pinggang bentuk pending, keris dan gelang.
Baca Juga: 10 Pakaian Adat Sumatera Barat yang Perlu Dikenal
3. Pakaian Adat Rejang Lebong
Foto: Pinterest.com
Suku Rejang yang mendiami Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, dan Lebong yang memiliki pakaian adat dengan ciri unik.
Sama halnya dengan pakaian adat Melayu Bengkulu, busana tradisional suku Rejang untuk pengantin juga diperuntukkan untuk laki-laki dan wanita.
Pengantin wanita memakai tepung dan kembang, baju betabur, kain sulam benang emas, dan sandal warna hitam.
Dahi berhias tapak sangko burung merak, sedangkan bahu diberi bentuk teratai.
Hiasan lain berupa kalung sebagai hiasan dada, pending sebagai hiasan pinggang, dan lengan memakai gelang keroncong.
Untuk pengantin pria, busananya berupa baju kemeja putih dan jas, saku berantai emas, selendang bersulam emas, dan cek uleue atau destar adat dari kain songket.
Pengantin pria memegang keris berkain songket benang emas sebagai hiasan. Untuk alas kaki kedua pengantin memakai alas kaki berupa sepatu atau sandal.
4. Pakaian Adat Mukomuko
Foto: Pinterest.com
Pakaian adat Bengkulu khas Mukomuko untuk pengantin perempuan adalah baju betabur dan rok songket.
Sedangkan pengantin laki-lakinya memakai baju betabur, celana dan kain songket yang berbahan beludru dan songket.
Untuk warna pakaian pengantin umumnya berwarna merah. Selain itu, busana pengantin Mukomuko memiliki hiasan manik-manik tabur yang berbentuk bunga matahari.
Pada bagian lengan memiliki model tanpa kerutan dari atas sampai bawah atau disebut istilah suai atau lengan licing.
Sementara di bagian bawah baju, lengan dan celana dihiasi dengan renda.
5. Pakaian Adat Bengkulu Selatan
Foto: Facebook.com
Kabupaten Bengkulu Selatan juga memiliki pakaian adat sesuai ciri khasnya.
Busana pengantin lanang atau pria berupa kemeja putih yang dilapisi dengan jas hitam. Biasanya pada kantong jas diberi bunga dan hiasan rantai kecil.
Sementara untuk bawahan memakai celana dasar hitam dilapisi kain songket. Bagian kepala memakai peci lancip yang disebut dengan gitar yang terbuat dari kain songket.
Sedangkan pakaian pengantin perempuan atau bunting adalah baju beludru merah dan kain songket.
Untuk hiasan kepala disebut tajuak, yang terbuat dari tembaga berwarna kuning keemasan dengan banyak sunting yang menghiasinya.
7. Batik Besurek
Foto: Blog.negerisendiri.com
Provinsi Bengkulu juga terkenal dengan kain besurek sebagai salah satu bagian dalam pakaian adat Bengkulu.
Mengutip Pedoman Bengkulu, pada mulanya kain besurek hanya terbatas dipakai untuk upacara-upacara adat.
Misalnya, digunakan untuk pengapit pengantin pria atau destar, yang merupakan topi khas Bengkulu pada acara nikah.
Selain itu, kain ini juga digunakan pada acara-acara lainnya, dan digunakan sebagai:
- Acara calon pengantin putri rupa mandi
- Siraman bedabung mengikir gigi malam inaicuri
- Ziarah kubur dalam rangkaian upacara perkawinan
- Sampiran bilik pengantin
- Hiasan ayunan cukur bayi
- Penutup jenazah
Namun di masa kini kain besurek disulap menjadi batik khas Bengkulu dan dijadikan sebagai bahan untuk membuat:
- Pakaian
- Dompet
- Tas
- Kopiah
- Tempat perhiasan
- Orname ukiran
- Macam-macam souvenir sebagai oleh-oleh khas Bengkulu
Baca Juga: Bangga! Motif Batik Ini Jadi Primadona di Dunia Internasional
8. Tenun Bumpak
Foto: Instagram.com/wonderfulbengkulu
Kalau Medan punya ulos, Padang punya sikek, Palembang punya songket, Bengkulu punya kain tenun bernama bumpak.
Bumpak merupakan kain tenun khas suku Serawai yang sering disebut kain pengantin.
Keberadaan tenun bumpak sudah sangat langka bahkan hampir punah.
Di masa lalu, kain tenun ini digunakan untuk keperluan tertentu seperti upacara-upacara adat dan ritual-ritual tertentu.
Motifnya ada beragam, di antaranya niugh setundun, gajah bejuang, seluang mudiak, palak keluang yang di balik motif tersebut memiliki arti yang berbeda-beda satu sama lain.
Misalnya saja, motif seluang mudiak menggambarkan segerombolan ikan yang selalu bersatu berenang ke hulu sungai melewati derasnya air dan tidak pernah menyerah.
Karena kelangkaannya, masyarakat Bengkulu terutama Kabupaten Seluma, berupaya melestarikan kain tenun ini.
Caranya dengan mempromosikannya menjadi salah satu tenun warisan Nusantara.
Baca Juga: 17 Makanan Khas Bengkulu dengan Citarasa yang Unik
Demikian ragam pakaian ada Bengkulu beserta ciri khasnya, Moms! Dengan didominasi warna-warna merah dan keemasan membuat busana adat Bengkulu ini terlihat mewah lho!
- http://repositori.kemdikbud.go.id/12696/1/PAKAIAN%20ADAT%20TRADISIONAL%20DAERAH%20BENGKULU.pdf
- http://repositori.kemdikbud.go.id/13048/1/ARTI%20PERLAMBANG%20DAN%20FUNGSI%20TATA%20RIAS%20PENGANTIN%20DALAM%20MENANAMKAN%20NILAI-NILAI%20BUDAYA%20DAERAH%20BENGKULU.pdf
- https://badanpenghubung.bengkuluprov.go.id/pakaian-adat/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.