Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Untuk Bayi
Kendati bayi mungkin terlihat sehat-sehat saja, Moms perlu memeriksa kondisi kesehatan bayi pada saat usianya memasuki 6 hingga 8 minggu. Ini merupakan waktu yang tepat untuk mendeteksi potensi aneka macam gangguan kesehatan dan melakukan tindakan pengobatan dini.
Untuk melakukannya, Moms bisa membawa bayi ke dokter anak yang membuka praktek di sekitar rumah atau ke klinik. Selain itu, Moms juga bisa mengundang perawat maupun petugas kesehatan profesional yang terlatih ke rumah. Selama pemeriksaan Moms juga perlu mendampingi bayi, dengan begitu bayi tidak akan menjadi rewel.
Umumnya bayi merasa tidak nyaman ketika dilakukan pemeriksaan pada tubuhnya. Terutama saat dokter mencoba untuk menggerakkan kakinya saat pemeriksaan panggul contohnya.
Bahkan bayi juga cenderung menunjukkan rasa tidak nyamannya (kemungkinan merasa dingin atau semacamnya) karena harus menanggalkan semua pakainnya selama pemeriksaan berlangsung.
Jangan lupa untuk mengambil catatan kesehatan bayi, dengan begitu Moms bisa mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan bayi.
Adapun beberapa perhatian penting dari pemeriksaan kesehatan bayi di usianya yang baru 6 hingga 8 bulan adalah:
1. Pemeriksaan mata
Penampilan dan pergerakan mata bayi akan diperiksa untuk mengetahui adanya kemungkinan kelainan langka yang mengganggu kesehatan mata bayi, termasuk diantaranya katarak.
Hanya 2-3 dari 10.000 bayi yang memiliki potensi gangguan mata dan membutuhkan pengobatan. Jika memang kemungkinan tersebut ditemukan pada si kecil, dokter atau petugas kesehatan profesional yang memeriksanya akan memberikan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut di spesialis atau dokter mata.
2. Pemeriksaan jantung
Untuk pemeriksaan jantung dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit jantung bawaan. Jika detak jantung terdengar normal, tidak ada yang perlu Moms khawatirkan. Sekitar 1 dari 200 bayi memiliki masalah jantung yang membutuhkan pengobatan. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan guna memastikan masalah yang terjadi pada jantung bayi.
Jika jantung bayi terdengar lemah, bukan berarti kesehatan jantungnya bermasalah. Biasanya untuk bisa memastikannya, dokter yang memeriksanya akan memberikan rujukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Pemeriksaan panggul
Kaki bayi akan digerakkan perlahan sehingga pinggulnya bisa diperiksa. Pemeriksaan pada panggul bayi bertujuan mendeteksi Displasia Pangkal Paha (DPP). Jika ditemukan adanya faktor resiko seperti riwayat keluarga misalnya, diperlukan adanya pemeriksaan lebih lanjut. Setidaknya sekitar 1-2 dari 1.000 bayi diketahui mengalami DPP dan membutuhkan perawatan.
Displasia Pangkal Paha (DPP) sendiri merupakan perkembangan persendian pangkal paha hingga paha yang tidak normal. Sebagai akibatnya, tulang paha terlepas dari pelvis atau asetabulum tulang panggul.
4. Pemeriksaan testis
Khusus untuk bayi laki-laki, ada pemeriksaan yang sangat penting selain 3 pemeriksaan kesehatan bayi yang sudah disebutkan di atas. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi testisnya.
Dari pemeriksaan ini, dokter akan memastikan apakah kedua testisnya sudah turun ke skrotum. Jika memang belum, maka dokter akan menyarankan Moms untuk mengajak kembali si kecil melakukan pemeriksaan secara berkala.
Jika dokter menemukan adanya masalah, tindakan operasi kecil akan diperlukan. Sebagaimana diketahui, sekitar 1 dari 100 anak laki-laki mengalami permasalahan dengan testisnya yang membutuhkan tindakan pengobatan.
Itulah beberapa faktor yang menjadi alasan kuat kenapa Moms harus melakukan pemeriksaan kesehatan bayi saat usianya 6-8 minggu. Pengobatan dini mencegah kemungkinan adanya keterlambatan tumbuh kembang si kecil.
Jangan lupa untuk mengajak si kecil yang sudah 6, 7 atau 8 minggu untuk menjalani pemeriksaan ya, Moms.
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.