Gejala Penyakit Kawasaki Pada Bayi
Menurut American Heart Association, penyakit kawasaki lebih banyak diderita oleh anak-anak. Sebagian besar kasus merupakan anak berusia di bawah lima tahun, dengan rata-rata usia anak yang mengalami penyakit ini paling banyak dialami anak sekitar usia dua tahun.
Penyakit kawasaki pada bayi juga dua kali lebih banyak diidap oleh bayi laki-laki dibandingkan bayi perempuan.
“Penyakit ini dapat membaik dengan sendirinya. Sehingga pada anak yang tidak diobati bisa membaik, tapi yang menjadi bahaya adalah kemungkinan komplikasi jantung,” ungkap Direktur Kawasaki Disease Clinic di Rady Children’s dan Direktur Kawasaki Disease Research Center di UC San Diego, Jane C. Burns, MD, seperti dikutip radyfoundation.org.
Baca Juga: Menangani Penyakit Kawasaki, Ini 5 Caranya!
Ini yang Perlu Diketahui tentang Gejala Penyakit Kawasaki pada Bayi
Untuk itu, sangat penting mengetahui gejala penyakit kawasaki pada bayi agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Fase Pertama (Minggu 1-2)
Foto: Irina Murza – Unsplash.com
Dikutip dari nhs.uk, gejala penyakit kawasaki pada bayi yang paling umum adalah panas tinggi (38 derajat celsius atau lebih), ruam kulit, hingga pembengkakan pada tangan dan kaki.
Anak mungkin akan mengeluhkan tangan serta kakinya terasa nyeri saat disentuh, sehingga seringkali membuat anak sulit berjalan atau merangkak.
Bagian putih pada mata bayi juga seringkali akan menjadi merah, meski tidak menyakitkan dan dapat terjadi pada kedua mata bayi.
Selain itu, bagian bibir, mulut, tenggorokan dan lidah bayi juga bisa memerah, kering, dan pecah-pecah hingga berdarah.
Bagian dalam mulut dan tenggorokan seringkali juga mengalami pembengkakan.
Baca Juga: Penyakit Kawasaki pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Fase Kedua (Minggu 2-4)
Foto: Dominika Roseclay – Pexels.com
Pada fase kedua, gejala penyakit kawasaki pada bayi akan mulai berkurang untuk beberapa saat.
Gejala pada fase kedua, meliputi sakit perut, muntah, diare, urin bernanah, mudah lelah, sakit kepala, nyeri sendi, pembengkakan pada sendi, hingga kulit dan bagian putih mata menguning (penyakit kuning).
Gejala penyakit kawasaki pada bayi juga dapat ditandai dengan pengelupasan kulit di jari tangan serta kaki, bahkan terkadang di bagian telapak tangan atau kaki.
Komplikasi yang berhubungan dengan penyakit kawasaki biasanya baru berkembang pada fase kedua ini. Salah satu komplikasi penyakit kawasaki adalah terjadinya aneurisma atau tonjolan pada tubuh bayi dengan ukuran yang variatif.
“Aneurisma besar lebih sering dijumpai pada bayi. Tapi aneurisma di pembuluh dan arteri yang berhubungan dengan jantung, memiliki potensi menyebabkan serangan jantung yang fatal,” ungkap dokter anak kardiologi di New Jersey, Dr. Scott Alenick, seperti dikutip dari foxnews.com.
Baca Juga: 4 Fakta Penyakit Kawasaki yang Diderita Abizard, Anak Selvi Kitty
Fase Ketiga (Minggu 4-6)
Foto: kazuend – unsplash.com
Pada fase ini, bayi yang mengidap penyakit kawasaki akan menunjukkan kondisi membaik setelah mendapatkan pengobatan yang rutin dan sesuai. Perlahan, gejala penyakit kawasaki pada bayi akan berkurang.
Namun kondisi bayi tidak akan sepenuhnya sehat, karena kemungkinan besar bayi akan masih terlihat kelelahan dan lebih mudah lelah di fase penyembuhan ini.
Itulah gejala penyakit kawasaki pada bayi yang perlu Moms dan Dads perhatikan. Dengan mengetahui gejala penyakit kawasaki pada bayi sejak awal, maka pengobatan dan perawatan yang tepat dapat menghindarkan bayi dari kemungkinan komplikasi fatal.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.