11 September 2021

9 Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengatasinya, Cari Tahu Yuk Moms!

Sebab kulit Si Kecil sangat berbeda dengan orang dewasa

Berikut beberapa penyakit kulit pada bayi yang paling sering dialami! Karena anatomi kulitnya sangat berbeda dengan orang dewasa, bayi rentan terkena gangguan kulit.

“Kulit merupakan organ yang bertindak sebagai benteng pertahanan terhadap beragam elemen yang mengancam tubuh mulai dari sinar matahari hinga bakteri," terang Bernard Cohen, M.D, direktur ilmu kesehatan kulit anak dari Johns Hopkins Children's Center.

Moms, bayi memiliki struktur kulit yang lebih tipis. Ikatan antarselnya lebih lemah dan lebih halus.

"Pada tahun pertama, seorang bayi akan sangat rentan terhadap gangguan karena lapisan kulit mereka belum sempurna. Pasalnya dibutuhkan waktu hingga satu tahun bagi epidermis kulit untuk berkembang dengan cepat dan berfungsi secara efektif,” lanjutnya.

Dikutip dari jurnal Maedica, kulit bayi juga memiliki pigmen yang lebih sedikit, dan tidak mampu mengatur temperatur seperti halnya anak-anak dengan usia lebih tua atau orang dewasa.

Bayi yang baru lahir membutuhkan perawatan dan penanganan khusus.

Untuk melindungi kulit bayi Moms dari ruam dan kondisi kulit lainnya, Moms bisa balut kulit bayi dengan pakaian yang ringan dan tidak tebal, lalu hindari pakaian tebal, terutama di cuaca yang panas.

Jangan lupa gunakan pembersih ringan atau pengganti sabun tanpa tambahan pewangi atau pewarna. Sabun yang kuat, terutama sabun antiseptik dan mandi busa tidak dianjurkan untuk bayi.

Suhu air ideal untuk memandikan bayi baru lahir adalah 36-38 derajat Celsius. Ini karena air panas akan menimbulkan iritasi kulit bayi dari minyak pelindung alaminya. Waktu mandi harus dibatasi 5-10 menit.

"Krim pelembab ringan yang diaplikasikan setelah mandi dapat melindungi kulit bayi dan membantu dalam pematangan pelindung kulit," kata Dr. Koh.

Jika bayi Anda mengalami ruam atau kondisi kulit lainnya, Moms dapat mengambil beberapa langkah mudah di rumah untuk mengatasi masalah ini dan membuat bayi merasa lebih nyaman.

Peradangan pada kulit atau warna kemerahan merupakan salah satu gejala dari reaksi alergi pada tubuh Si Kecil.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi lengkap dengan cara mengatasinya..

Baca Juga: Mengenal Penyakit Scabies, Keadaan Kulit Akibat Tungau yang Bisa Terjadi Pada Bayi:

Penyakit Kulit pada Bayi

Apa saja penyakit kulit pada bayi yang umumnya menyerang? Simak ulasannya di bawah ini!

1. Intertrigo

salah satu penyakit kulit pada bayi
Foto: salah satu penyakit kulit pada bayi

Foto: romper.com

Penyakit kulit pada bayi yang pertama adalah intertrigo. Peradangan pada lipatan tubuh. Biasanya terlihat di paha bagian dalam, ketiak, dan bagian bawah payudara atau perut.

“Lipatan tersebut membuat kulit tampak merah, gatal, dan menyebabkan rasa sakit bila terjadi gesekan. Umumnya sering terjadi pada bayi yang gemuk,” kata Dr Cohen.

Penyebabnya bisa terjadi karena lembab berlebihan pada lipatan bayi, yang tidak pernah mendapatkan udara.

Untuk mengatasinya, Moms bisa cuci bagian dalam lipatan kulit Si Kecil dengan air dan oleskan krim penghalang zinc-oxide atau petroleum jelly untuk melindungi kulit bayi.

Baca Juga: Mengenal Dermatomiositis, Penyakit Yang Sebabkan Radang Pada Kulit dan Otot

2. Biang Keringat

Biang keringat pada bayi
Foto: Biang keringat pada bayi (thebabygrow.com)

Foto: Orami Photo Stock

Penyakit kulit pada bayi yang selanjutnya adalah biang keringat.

Lebih dikenal dengan sebutan miliaria, adalah jenis ruam yang terjadi pada bayi yang baru lahir karena kelenjar keringat mereka belum berkembang dengan sempurna dan mudah tersumbat.

Ini terutama terjadi di daerah beriklim panas dan lembab seperti Indonesia.

“Bukannya menguap, keringat akan tetap terperangkap di bawah kulit bayi, menyebabkan peradangan dan ruam,” jelas Dr. Mark Koh Jean Aan, Kepala dan Konsultan, Layanan Dermatologi Anak, KK Women's and Children's Hospital (KKH).

Penyakit kulit pada bayi satu ini sering terlihat pada lipatan leher, wajah, punggung, atau bokong bayi.

Secara klinis miliaria terlihat dengan adanya kulit kemerahan disertai rasa gatal sehingga bayi rewel, dengan gelembung-gelembung kecil berair.

Penyebab biang keringat pada bayi

  • Keringat berlebih karena cuaca panas.
  • Pakaian bayi yang terlalu hangat atau bedong tebal.
  • Membungkus bayi dalam kain yang tidak memungkinkan keringat menyerap secara normal.
  • Demam tinggi.
  • Krim dan salep tebal yang menyumbat saluran keringat bayi.

Cara mengatasi biang keringat

  • Pakaikan bayi pakaian yang tipis dan menyerap keringat.
  • Mandikan Si Kecil dengan air dingin.
  • Jangan gunakan bedong saat cuaca panas.
  • Jaga agar ruangan tetap dingin dan sejuk.
  • Hindari pelembap yang tidak mudah menyerap.
  • Gunakan steroid topikal ringan, untuk mengurangi peradangan.

Sedapat mungkin hindari bayi Moms dari suhu yang terlalu panas dan berikan pakaian yang longgar.

Dengan begitu, ruam akan terlihat lebih baik dalam waktu sekitar 30 menit.

Selain itu, menurut Medical Journal Armed Forces India, satu-satunya pengobatan dan pencegahan yang efektif terhadap biang keringat adalah dengan mencegah panas atau kelembapan itu sendiri.

3. Eksim

Yuk, Ketahui Cara Tepat Merawat Kulit Bayi dengan Dermatitis Atopik.jpg
Foto: Yuk, Ketahui Cara Tepat Merawat Kulit Bayi dengan Dermatitis Atopik.jpg

Penyakit kulit pada bayi yang selanjutnya adalah eksim. Dapat muncul di manapun pada tubuh bayi mulai dari usia 3 sampai 4 bulan, meskipun sangat jarang ditemukan di daerah bekas pemakaian popok.

Eksim atau sering disebut dermatitis atopik adalah peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.

Kondisi yang lebih parah, penyakit ini juga dapat menyebabkan kulit berubah menjadi merah, mengeluarkan nanah, dan kerak.

Apa pun bisa menjadi pemicu bayi rentan terhadap eksim (dengan predisposisi genetik atau riwayat alergi dalam keluarga). Setiap bayi mempunyai pencetus eksim yang berbeda-beda.

Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi.

Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembap.

Lalu dilansir dari National Eczema Association, ASI merupakan nutrisi terpenting dalam tahun awal kehidupan bayi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menyusui bayi dapat membantu mencegah eksim pada bayi baru lahir yang memang berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Cara mengatasi eksim:

  • Mandikan bayi setiap hari dengan air dingin atau sedikit hangat dan sabun lembut.
  • Tepuk-tepuk bayi setelah mandi, jangan menggosok kulitnya dengan handuk.
  • Oleskan pelembap setiap hari untuk mencegah dan mengendalikan eksim.
  • Jika memburuk, gunakan steroid topikal yang diresepkan dokter.
  • Bila sampai terjadi infeksi, antibiotik akan diresepkan.

4. Dermatitis Seboroik

Penyakit kulit pada bayi
Foto: Penyakit kulit pada bayi

Foto: babycentre.com

Penyakit kulit pada bayi yang selanjutnya adalah seborrhea.

Seborrhea atau dikenal juga dengan dermatitis seboroik biasanya muncul dalam beberapa minggu pertama kehidupan dan dapat kambuh hingga 4-6 bulan.

“Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan berlebih dari jamur kulit normal/ragi.

Namun, pada beberapa bayi, itu mungkin merupakan tanda awal dermatitis atopik atau eksim atopik,” kata Dr. Koh.

Peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah, kadang pada bagian tubuh lainnya seperti belakang telinga, leher, pipi, dan dada.

“Penyakit kulit pada bayi ini sering dialami oleh bayi di bawah usia 6 bulan. Pada kulit kepala, seborrhea tampak seperti ketombe, sisik kuning atau berkerak,” terang Dr Cohen.

Hal yang harus Moms lakukan adalah memberikan pengobatan tradisional dengan menggosokan minyak zaitun atau baby oil pada kulit kepala bayi, kemudian sikat dengan lembut.

Cara mengatasi dermatitis seboroik

  • Pakaikan bayi shampo setiap hari yang tidak membuat mata perih
  • Oleskan minyak zaitun pada kulit kepala bayi, satu jam sebelum mandi. Ini akan membantu melonggarkan sisiknya
  • Jika sudah parah, dokter bisa saja meresepkan krim steroid topikal ringan untuk dioleskan pada bagian tersebut.

Baca Juga: Dari yang Mudah Disembuhkan hingga Mengancam Jiwa, Ketahui Jenis-jenis Penyakit Kulit

5. Scabies

scabies merupakan penyakit kulit pada bayi
Foto: scabies merupakan penyakit kulit pada bayi

Foto: momjunction.com

Penyakit kulit pada bayi yang selanjutnya adalah scabies. Pernahkah Moms mendengar scabies?

Penyakit scabies merupakan keadaan kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcopes scabei yang ditandai dengan keropeng pada kulit dan rasa gatal.

Scabies ini biasanya disebabkan oleh kondisi lingkungan di sekitar rumah yang memiliki sanitasi yang buruk, lingkungan tempat tinggal yang sedikit padat, lalu keadaan sosial ekonomi yang rendah.

Selain itu juga bisa disebabkan karena tingkat pengetahuan yang kurang dan dari orang tua akibat berganti-ganti pasangan seksual.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Eka Hospital BSD, dr. Teti Loho mengatakan, penyakit kulit pada bayi ini sangat mudah menular, termasuk kepada bayi dan balita.

“Penyakit scabies bisa disebarkan melalui benda-benda yang pernah digunakan oleh penderita penyakit scabies, seperti pakaian, sprei, handuk, dan bantal,” tutur dr. Teti.

Bayi yang terinfeksi penyakit kulit scabies akan memiliki gejala yang cukup khas, yakni ada bisul di area telapak kaki dan telapak tangan.

Selain itu, masih banyak gejala lain yang perlu Moms curigai, seperti gatal di sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, ketiak, dan bagian perut.

Semua gejala ini akan diikuti dengan rasa gatal pada kulit dan akan semakin memburuk di malam hari ketika anak tidur.

“Rasa gatal juga bisa ditemukan pada area bokong dan selangkangan, di sekitar payudara untuk perempuan, dan di sekitar alat kelamin untuk laki-laki,” terang dr Teti.

6. Ruam Popok

ruam popok padda kulit bayi
Foto: ruam popok padda kulit bayi

Foto: Orami Photo Stock

Penyakit kulit pada bayi yang selanjutnya adalah ruam popok. Ruam popok, juga dikenal sebagai dermatitis popok, merupakan penyakit umum yang bisa menyerang semua bayi.

Kondisi ini terjadi pada 35 persen bayi di beberapa bagian tubuh di tahun pertama kehidupan mereka. Kondisi ini akan memuncak pada usia sekitar 9-12 bulan.

Gejala ruam popok yang bisa dikenali oleh Moms seperti timbul ruam merah dan bersisik di area kulit yang tertutup popok.

Penyebab ruam popok

  • Kontak yang lama antara kulit dengan urine dan feses.
  • Kelembapan yang berlebih karena penggunaan popok dalam waktu lama.
  • Gesekan dari kain atau pita perekat pampers.
  • Infeksi sekunder dari bakteri atau jamur atau ragi.

Cara mengatasi ruam popok

  • Ganti popok bayi sesering mungkin.
  • Gunakan air biasa untuk membersihkan area kulit yang tertutup popok, dan oleskan krim pelembap.
  • Jika sudah parah, diskusikan dengan dokter untuk meresepkan obat.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Ruam Popok Bayi yang Ampuh

7. Milia

milia pada bayi
Foto: milia pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Penyakit kulit pada bayi yang selanjutnya adalah milia. Milia merupakan benjolan putih kecil di wajah bayi.

Penyakit kulit pada bayi satu ini terlihat seperti whiteheads, tetapi mereka adalah kista kecil yang berisi dengan sebum dan keratin (sejenis protein yang membentuk lapisan luar kulit serta rambut dan kuku seseorang).

Kadang-kadang milia bisa muncul di gusi. Mereka sangat umum selama beberapa hari pertama kehidupan dan akhirnya akan sembuh tanpa perawatan khusus, jadi Moms tidak perlu khawatir.

8. Jerawat pada Bayi

jerawat pada kulit bayi
Foto: jerawat pada kulit bayi (medicalnewstoday.com)

Foto: Orami Photo Stock

Penyakit kulit pada bayi yang selanjutnya adalah jerawat pada bayi. Ini adalah ruam yang sangat umum terjadi pada bayi.

Sebagian besar akan muncul pada hidung dan dahi dan terlihat seperti jerawat atau komedo.

Jerawat pada bayi diduga terjadi ketika hormon ibu atau bayi menyebabkan kelenjar bayi memproduksi lebih banyak sebum.

Terkadang jerawat ini juga disebabkan oleh ragi yang hidup di kulit.

Ruam biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan pertama, tetapi pengobatan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.

Dokter anak dapat memberi tahu Moms jika kondisi ini perlu perawatan.

Baca Juga: Bayi Rewel Karena Kulit Gatal? Ini 6 Cara Mengatasinya!

9. Hemangioma Infantil

Penyakit kulit pada bayi
Foto: Penyakit kulit pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Penyakit kulit pada bayi selanjutnya adalah hemangioma infantil. Kondisi kulit ini adalah tanda lahir paling umum yang terbuat dari pembuluh darah.

Pembentukannya terjadi ketika kelompok pembuluh darah tumbuh dengan cepat, jauh lebih cepat daripada bagian lain dari tubuh bayi.

Di masa lalu, itu disebut "strawberry hemangioma" karena kadang-kadang berwarna merah cerah dan timbul dan dapat terlihat seperti berry.

Beberapa hemangioma terjadi lebih dalam di kulit dan mungkin terlihat seperti benjolan berwarna kulit atau kebiruan di bawah permukaan kulit.

Hemangioma infantil ini biasanya tidak ada saat Si Kecil baru lahir, atau mungkin hanya bercak kemerahan pada kulit.

Namun, setelah beberapa minggu, benjolan akan mulai membesar dan terangkat.

Lalu dapat terus tumbuh selama beberapa minggu sebelum menjadi stabil dan kemudian menyusut sampai menghilang.

Hemangioma yang lebih dalam berperilaku dengan cara yang sama seperti yang terjadi pada permukaan kulit dan juga menghilang seiring waktu.

Baca Juga: Mengenal Penyebab Eksim Dishidrotik dan Gejalanya

Nah, Moms itulah penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi. Namun, jangan takut. Ikuti saja solusi-solusi dari untuk mengatasinya, ya!

Jika gejala penyakit kulit pada bayi semakin memburuk, jangan ragu untuk membawa Si Kecil ke dokter.

  • https://nationaleczema.org/8-survival-tips-caring-eczema-baby/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3862747/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5574071/
  • https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=455&language=English#:~:text=The%20most%20common%20skin%20conditions,vascular%20malformations%20and%20melanocytic%20nevi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.