Perjuangan Chrissy Teigen Mendapatkan Momongan melalui IVF

https://www.shutterstock.com/image-photo/john-legend-chrissy-teigen-88th-annual-407622451?src=vVXb1tNYl6vkPRmqk-kljw-1-12

https://www.shutterstock.com/image-photo/los-angeles-apr-08-chrissy-teigen-1066705241?src=vVXb1tNYl6vkPRmqk-kljw-1-81

Chrissy Teigen adalah model asal Amerika yang juga pemandu acara Lip Sync Battle. Ia menikah dengan penyanyi John Legend pada 2013.

Teigen termasuk salah satu selebriti yang aktif berbicara lewat media sosial. Banyak orang mengidolakan perempuan berusia 34 tahun ini karena ia dianggap tidak jaim dan berani berbicara jujur, termasuk soal kehamilannya melalui IVF (in vitro fertilization/bayi tabung) dan postpartum depression yang ia alami setelah melahirkan anak pertamanya.

Perjuangan Chrissy Teigen hamil merupakan salah satu topik pembicaraan yang dianggap banyak menginspirasi banyak pasangan, terutama mereka yang melalui proses serupa dengan pasangan selebritis ini.

Seperti apa kisahnya? Yuk kita cari tahu Moms!

Sempat Mengalami Kegagalan

Dalam berbagai wawancara maupun akun media sosialnya, Teigen mengatakan bahwa ia dan John harus berjuang ekstra keras untuk memiliki momongan. Beberapa tahun setelah menikah, ia melakukan transfer embrio beku sebagai salah satu proses dari rangkaian prosedur bayi tabung.

Dikutip dari situs web E! Online, Teigen dan John pertama kali melakukan transfer embrio beku dengan 20 embrio. Tiga di antaranya dianggap normal setelah melalui pengujian genetik dan jenis kelaminnya terungkap (dua perempuan dan satu laki-laki).

“Proses bayi tabung pertama tidak berhasil. Yang kedua adalah Luna,” ujar Teigen dalam wawancara dengan majalah In Style pada 2017.

Luna Simone adalah anak pertama Teigen dan John yang dilahirkan melalui program bayi tabung pada April 2016.

Baca Juga: Deteksi Awal Masalah Infertilitas, Jangan Takut Datang ke Klinik IVF

Menyesali Kegagalan Program Pertama

Ketika bayi tabung pertamanya tidak berhasil, Teigen mengaku ia dan John sangat sedih dan menyalahkan diri sendiri.

Ia berpikir seandainya ia lebih berhati-hati, tidak terlalu banyak jalan, mungkin hasilnya akan berbeda. Ia juga sempat merasa “kegagalan” yang ia alami itu tidak adil karena ada pasangan yang melakukan IVF pertama kali dan langsung hamil.

“Anda tentu pernah mendengar cerita tentang mereka yang mencoba IVF pertama kali dan langsung berhasil. Tetapi, ternyata banyak juga yang [seperti saya] tidak berhasil pada upaya pertama dan harus mencoba lagi,” kata Teigen.

Menurut perempuan berdarah Thailand dan Norwegia ini, mendengar cerita orang-orang yang pernah menjalani proses yang sama dengannya sangatlah penting.

Dari situ, ia kemudian menyadari bahwa pengalaman yang dilalui setiap pasangan berbeda-beda. Juga, bahwa tidak ada cara yang paling tepat untuk menjalani proses tersebut, ataupun cara paling benar untuk menghadapi “kegagalan”.

Baca Juga: 5 Selebritis Ini Mendapatkan Anak dari Bayi Tabung

Anak Kedua melalui Bayi Tabung

Pada Mei 2018, Teigen melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki, Miles Theodore Stephens, juga melalui proses IVF.

Teigen pernah mengatakan bahwa ia merasa kehamilan keduanya akan menjadi yang terakhir sebab ia tak yakin apakah dirinya sanggup melalui seluruh proses bayi tabung dari awal lagi.

Dalam situs web majalah Self, Jennifer Hirshfeld-Cytron, M.D., direktur pemeliharaan kesuburan di Fertility Center of Illinois mengatakan, program bayi tabung memang tidak bisa menjamin kesuksesan.

“Anda harus menjaga semangat dan kekuatan supaya bisa mendapatkan hasil yang diharapkan,” ujarnya.

Bagi sebagian orang, itu artinya mereka harus bersiap untuk mencoba lebih dari sekali, sebagaimana perjuangan Chrissy Teigen hamil. Bagi Moms yang sedang menjalani program hamil, tetap semangat ya!

(AN/AND)