Niat Puasa Ayyamul Bidh, Waktu Pelaksanaan, dan Keutamaannya
Jika banyak yang mengetahui puasa Senin Kamis, ternyata ada pula puasa sunah lain yang memiliki keutamaan yang tak kalah luar biasa, yakni puasa Ayyamul Bidh.
Puasa ini juga menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW tanpa terputus hingga beliau wafat.
Ini juga menjadi wasiat yang diberikan secara khusus kepada para sahabatnya. Dalil yang menjadi acuan dari puasa ayyamul bidh adalah berdasarkan hadis Rasulullah SAW, yakni:
“Kekasihku (yaitu Rasulullah SAW) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan salat Dhuha, mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).
Waktu Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan pada pertengahan bulan.
Namun, waktunya berdasarkan kalender Islam atau qomariah dan tidak bisa ditentukan menggunakan kalender yang biasa ditemukan atau kalender masehi.
Waktu pastinya dalam pelaksanaannya adalah bisa dilakukan pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam setiap bulan Hijriah.
Kecuali bila bertepatan dengan hari tasyrik atau hari yang terlarang untuk berpuasa maka puasa tersebut tidak boleh dilakukan.
Hal ini sesuai dengan keterangan dalam sebuah hadis dari Ibnu ‘Abbas RA mengatakan bahwa:
“Rasulullah SAW biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR An-Nasai).
Ayyaamul Bidh adalah bentuk jamak dari kata ‘al yauma’ yang artinya ‘hari’, sedangkan ‘bidh’ artinya putih.
Jadi puasa ini juga sering disebut dengan puasa putih.
Namun, puasa putih ini berbeda dengan puasa putih yang umum dilakukan oleh orang Jawa yang hanya memakan nasi dan air putih saja.
Alasan Dinamakan Puasa Ayyamul Bidh
Dilansir NU Online ada alasan mengapa puasa ini dinamai puasa ayyamul bidh.
Menurut kitab ‘Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari, hal ini terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke bumi.
Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam atau gosong.
Kemudian Allah SWT memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).
“Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah riwayat Ibnu Abbas RA, dinamai ayyamul bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarknya sehingga tubuhnya menjadi hitam.
Allah SWT kemudian mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih); ‘Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)’.
Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih.
Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih.
Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.”
Ada juga yang berpendapat bahwa puasa tersebut dinamai ayyamul bidh karena malam-malam itu terang benderang disinari rembulan, dan rembulan selalu menyinari bumi sejak matahari terbenam sampai terbit kembali.
“Pendapat lain menyatakan, hari itu dinamai ayyamul bidh karena malam-malam tersebut terang benderang oleh rembulan dan rembulan selalu menampakkan wajahnya mulai matahari tenggelam sampai terbit kembali di bumi.
Karenanya malam dan siang pada saat itu menjadi putih (terang).” (Badruddin Al-‘Aini Al-Hanafi, ‘Umdatul Qari` Syarhu Shahihil Bukhari).
Baca Juga: Puasa Sebelum Menikah (Puasa Mutih): Niat, Cara, dan Manfaat
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Berikut ini bacaan niat puasa ayyamul bidh.
Nawaitu sauma ayyamal bidh sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa ayyamul bidh, sunah karena Allah ta’ala.”
Niat puasa ini bisa bisa diucapkan dalam hati maupun dengan lisan.
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Dalam pelaksanaannya, puasa ini tidak jauh berbeda dengan puasa lainnya.
Orang yang melakukannya tidak bolah melakukan hal-hal yang membuat puasa batal dari terbit fajar terbit hingga matahari terbenam.
Perbedaannya hanya terletak pada niat dan waktu pengerjaannya.
Puasa ayyamul bidh hanya dapat dilakukan pada pertengahan bulan Hijriah dan diawali dengan membaca niat puasa, yaitu:
Selain itu, seorang istri hendaknya tidak berpuasa sunnah ketika sedang bersama dengan suaminya, kecuali telah mendapat izin dari suami sebelumnya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Janganlah seorang perempuan berpuasa sunnah ketika ada sang suami, kecuali dengan seizinnya."
Selain itu, puasa ayyamul bidh juga dianjurkan untuk dilakukan saat tidak sedang bepergian.
Dari Ibnu ‘Abbas RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian dan tidak sedang bersafar.” (HR An Nasai).
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Melihat dari dalil tentang puasa ayyamul bidh tersebut, ada beberapa keutamaan yang terkandung di dalamnya, seperti:
1. Menghidupkan Sunnah
Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh hingga beliau wafat.
Puasa sunnah ini merupakan salah satu teladan yang baik untuk diikuti dan dilaksanakan sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Selain mengikuti sunnah, melakukan puasa ayyamul bidh juga akan memberikan pahala yang banyak, seperti berpuasa sebulan hingga setahun lamanya.
Ini akan menjadi manfaat yang baik untuk lebih banyak beramal hingga mendapatkan pahala yang diterima oleh Allah SWT.
2. Pahala seperti Puasa Setahun
Pahala melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun, karena pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan yang sama.
Hal ini sesuai dengan sebuah hadis dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari di setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang kamu lakukan.
Karena itu, puasa ayyamul bidh sama dengan puasa setahun penuh.” (HR Bukhari-Muslim).
3. Waktu untuk Badan Beristirahat
Dengan melakukan puasa ayyamul bidh, seseorang bisa memberi waktu istirahat pada anggota badan setiap bulannya.
Sebab, seperti puasa lainnya, manfaat berpuasa akan dirasakan pada seseorang yang rutin melakukannya.
Salah satu manfaat kesehatan puasa ditemukan oleh studi Jurnal Ners.
Hasilnya, ada orang yang sehat, puasa dapat mencegah penyakit kardiovaskuler dengan membantu menjaga berat badan, tekanan darah, LDL dan trigliserida dalam batas normal.
4. Mendapatkan Surga Ar-Rayyan
Surga Ar Rayyan merupakan salah satu pintu surga yang diperuntukkan bagi umat muslim yang selalu berpuasa sepanjang hidupnya.
Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa, tidak akan memasukinya.
“Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa."
Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya.
Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR Bukhari Muslim).
5. Menghidupkan Kebiasaan Rasul
Dalam sebuah percakapan antara Mu’adzah yang bertanya kepada Aisyah tentang ibadah puasa selama tiga hari berturut-turut di setiap bulannya yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW dan kapan saja waktu untuk melaksanakannya.
“Apakah Rasulullah SAW senantiasa berpuasa tiga hari setiap bulannya?”. ‘Aisyah menjawab: “Iya.”
Aku (Mu’adzah) pun lalu bertanya lagi: “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?”
Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).” (HR At-Tirmidzi).
Tips Berpuasa dengan Aman
Biasanya, puasa bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar.
Jika hendak memulai untuk membisakan puasa ayyamul bidh, berikut ini beberapa tips untuk membantu berpuasa dengan aman.
1. Makan Sedikit-Sedikit
Jika ingin mencoba berpuasa, membatasi kalori sehingga tetap makan dalam jumlah sedikit pada hari-hari puasa mungkin merupakan pilihan yang lebih aman daripada makan terlalu banyak.
Ini juga akan mengurangi risiko efek samping dan membantu menjauhkan rasa lapar.
2. Tetap Hidrasi Tubuh
Sebab, dehidrasi ringan saja dapat menyebabkan kelelahan, mulut kering, haus, dan sakit kepala, jadi sangat penting untuk minum cukup cairan dengan cepat, mengutip Nutrition Reviews.
Sebagian besar otoritas kesehatan merekomendasikan aturan sekitar delapan gelas untuk tetap terhidrasi. Rasa haus juga akan memberi tahu kapan perlu minum lebih banyak.
3. Jalan-jalan atau Meditasi
Menghindari makan saat puasa bisa jadi sulit, terutama jika merasa bosan dan lapar.
Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan tetap sibuk.
Lakukan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dari rasa lapar tetapi tidak menghabiskan terlalu banyak energi.
Misalnya dengan jalan santai atau bermeditasi.
4. Jangan Terlalu Banyak Makan saat Berbuka
Setelah seharian tidak makan dan minum, biasanya akan banyak yang tergoda melahap banyak makanan saat berbuka.
Padahal ini bisa membuat kembung dan cepat lelah.
Cara terbaik untuk berbuka puasa adalah kembali ke rutinitas makan biasa, hanya berganti waktu makan saja.
5. Berbuka Jika Merasa Tidak Sehat
Selama berpuasa, seseorang mungkin merasa sedikit lelah, lapar dan mudah tersinggung, tetapi seharusnya tidak pernah merasa tidak enak badan.
Jika tiba-tiba merasa tidak enak badan atau mengkhawatirkan kesehatan, pastikan untuk segera berhenti berpuasa.
6. Makan Cukup Protein
Banyak orang memulai puasa sebagai cara untuk mencoba menurunkan berat badan.
Namun, kekurangan kalori dapat menyebabkan seseorang kehilangan otot selain lemak.
Salah satu cara untuk meminimalkannya adalah dengan memastikan makan cukup protein. Mengonsumsi protein juga dapat mengelola rasa lapar.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar 30% kalori makanan dari protein dapat secara signifikan mengurangi nafsu makan.
7. Pertimbangkan Suplemen atau Vitamin
Jika berpuasa secara teratur, seseorang mungkin akan kehilangan nutrisi yang penting.
Ini karena orang tersebut akan makan lebih sedikit kalori secara teratur, ini akan membuat lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, dan vitamin B12.
Karena itu, orang yang berpuasa secara teratur harus mempertimbangkan untuk mengonsumsi multivitamin untuk ketenangan pikiran dan membantu mencegah defisiensi.
8. Pertahankan Latihan Ringan
Beberapa orang menemukan bahwa mereka dapat mempertahankan pola olahraga teraturnya saat berpuasa.
Namun, jika baru saja belajar berpuasa, sebaiknya pertahankan latihan apa pun dengan intensitas rendah terutama pada awal memulai sehingga dapat melihat cara mengaturnya.
Latihan intensitas rendah misalnya dengan jalan kaki, yoga ringan, peregangan lembut, dan pekerjaan rumah.
Yang terpenting adalah dengarkan tubuh dan istirahat jika kesulitan berolahraga saat berpuasa.
Demikian penjelasan mengenai puasa ayyamul bidh ini, dengan mengetahuinya, diharapkan akan menjadi kebiasaan yang baik karena sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Aamiin.
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20646222/
- https://dalamislam.com/puasa/keutamaan-puasa-ayyamul-bidh
- https://risalahmuslim.id/kamus/ayyamul-bidh/
- https://islam.nu.or.id/post/read/74949/ini-asal-usul-puasa-hari-hari-putih-ayyamul-bidh%20
- https://www.researchgate.net/publication/339846542_The_Benefits_of_Fasting_to_Improve_Health_Conditions_and_to_Prevent_Cardiovascular_Disease
- https://www.healthline.com/nutrition/how-to-fast#TOC_TITLE_HDR_8
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.