13 Mei 2024

5 Puisi Joko Pinurbo, Memiliki Makna yang Sangat Dalam

Salah satu puisinya adalah "Kepada Uang"
5 Puisi Joko Pinurbo, Memiliki Makna yang Sangat Dalam

Foto: instagram.com/joko_pinurbo

Joko Pinurbo adalah seorang penyair kontemporer Indonesia dan puisi-puisi Joko Pinurbo sangat dikenal luas, lho Moms.

Puisinya sering mengangkat tema keseharian dengan cara menarik, menggugah pemikiran dan emosi pembaca karena keahlian bahasa yang mengesankan.

Gaya penulisannya yang khas membuat karya-karyanya tidak hanya diterima di kalangan sastrawan, tapi juga menarik perhatian pembaca awam.

Kemampuannya untuk menghubungkan kata-kata dengan cara yang sederhana namun mendalam menjadikannya salah satu suara terpenting dalam sastra Indonesia modern.

Puisi-puisi Joko Pinurbo sering kali dianggap sebagai jendela yang membuka pandangan baru terhadap dunia dan pengalaman manusia.

Dengan gaya penulisannya yang ringan namun sarat makna, ia mampu mengajak pembaca untuk melihat lebih dalam ke dalam diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Nah, penasaran dengan puisi Joko Pinurbo? Terus baca sampai akhir, ya Moms.

Baca Juga: 8+ Contoh Puisi Cinta Tanah Air, Tingkatkan Nasionalisme!

Siapa Joko Pinurbo?

Puisi Joko Pinurbo
Foto: Puisi Joko Pinurbo (Whiteboardjournal.com)

Sebelum Moms membaca karya-karya Joko Pinurbo, yuk kenalan lebih dulu dengan penyair hebat satu ini.

Joko Pinurbo lahir pada 11 Mei 1962 di Sukabumi, Jawa Barat.

Lalu, meninggal pada 27 April 2024 pada usia 61 tahun di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, karena penyakit paru-paru.

Ia adalah seorang penyair populer Indonesia dan dikenal dengan nama panggilan Jokpin.

Pendidikan terakhirnya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (sekarang Universitas Sanata Dharma), Yogyakarta.

Ia pun telah aktif menulis puisi sejak masa sekolah menengah atas.

Puisi-puisinya banyak mengandung refleksi dan kontemplasi yang menyentuh absurditas sehari-hari.

Di sisi lain, Jokpin gemar mempermainkan dan mendayagunakan keunikan kata-kata bahasa Indonesia sehingga banyak puisinya hanya dapat dibaca dan dinikmati dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga: 15 Puisi Natal Penuh Makna, Lengkap Ada Bahasa Inggris!

Karya Joko Pinurbo

Puisi Joko Pinurbo
Foto: Puisi Joko Pinurbo (Flickr.com)

Berikut karya Joko Pinurbo yang menarik perhatian.

  • Celana, IndonesiaTera, Magelang, 1999
  • Di Bawah Kibaran Sarung, IndonesiaTera, Magelang, 2001
  • Pacarkecilku, IndonesiaTera, Magelang, 2002
  • Telepon Genggam, Kompas, Jakarta, 2003
  • Kekasihku, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2004
  • Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan, Grasindo, Jakarta, 2005
  • Kepada Cium, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
  • Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
  • Tahilalat, Omahsore, Yogyakarta, 2012
  • Haduh, aku di-follow, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2013
  • Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2013
  • Bulu Matamu: Padang Ilalang, Motion Publishing, Agustus 2014
  • Surat Kopi, Motion Publishing, Agustus 2014
  • Surat dari Yogya: Sepilihan Puisi, Reboeng dan Elmatera, Oktober 2015
  • Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Juni 2016
  • Malam Ini Aku Akan Tidur Di Matamu: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Agustus 2016
  • Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi, Gramedia Pustaka Utama, Juli 2017
  • Srimenanti, Gramedia Pustaka Utama, April 2019
  • Salah Piknik, Gramedia Pustaka Utama, Februari 2021
  • Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen, Gramedia Pustaka Utama, Januari 2023

Baca Juga: 10+ Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Sahabat, Haru!

Penghargaan dan Prestasi Joko Pinurbo

Puisi Joko Pinurbo
Foto: Puisi Joko Pinurbo (Usd.ac.id)

Karya-karyanya yang mengesankan, membuat Joko Pinurbo berhasil meraih sejumlah penghargaan, lho Moms.

  • Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta
  • Hadiah Sastra Lontar
  • Sih Award, penghargaan puisi terbaik jurnal puisi
  • Tokoh sastra versi majalah Tempo.
  • Khatulistiwa Literary Award lewat bukunya, Kekasihku.
  • Dalam lingkup internasional, Joko Pinurbo pernah
  • Diundang membaca puisi di Festival Puisi Antarbangsa Winternachten Over-zee 2001 di Jakarta,
  • Diundang membaca puisi pada Festival Sastra/Seni Winternachten 2002 di Belanda
  • Diundang pada Forum Puisi Indonesia 2002 di Hamburg, Jerman
  • Diundang dalam Festival Puisi Internasional-Indonesia 2002 di Solo.

Puisi Joko Pinurbo

Setelah mengetahui sosok Joko Pinurbo hingga karya dan prestasinya, yuk baca puisi Joko Pinurbo di bawah ini.

1. Cita-cita

Puisi Joko Pinurbo
Foto: Puisi Joko Pinurbo (Pexels.com)

Setelah punya rumah, apa cita-citamu?
Kecil saja: ingin sampai rumah 
saat senja supaya saya dan senja sempat
minum teh bersama di depan jendela.

Ah, cita-cita. Makin hari kesibukan
makin bertumpuk, uang makin banyak
maunya, jalanan macet, akhirnya 
pulang terlambat. Seperti turis lokal saja,
singgah menginap di rumah sendiri
buat sekedar melepas penat.

Terberkatilah waktu yang dengan tekun 
dan sabar membangun sengkarut tubuhku 
menjadi rumah besar yang ditunggui
seorang ibu. Ibu waktu berbisik mesra,
"Sudah kubuatkan sarang senja 
di bujur barat tubuhmu. Senja sedang 
berhangat-hangat di dalam sarangnya."

2. Doa Orang Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya

Tuhan, ponsel saya rusak dibanting gempa.

Nomor kontak saya hilang semua.

Satu-satunya yang tersisa ialah nomor-Mu.

Tuhan berkata:

dan itulah satu-satunya nomor yang tak pernah kausapa.

Baca Juga: 7+ Dongeng Sebelum Tidur untuk Si Kecil, Bikin Tidur Pulas!

3. Kepada Uang

Uang, berilah aku rumah yang murah saja,
yang cukup nyaman buat berteduh
senja-senjaku, yang jendelanya 
hijau menganga seperti jendela mataku.

Sabar ya, aku harus menabung dulu.
Menabung laparmu, menabung mimpimu.
Mungkin juga harus menguras cadangan sakitmu.

Uang, berilah aku ranjang yang lugu saja,
yang cukup hangat buat merawat
encok-encokku, yang kakinya
lentur dan liat seperti kaki masa kecilku.

4. Doa Seorang Pesolek

Tuhan yang cantik,
temani aku
yang sedang menyepi
di rimba kosmetik.

Nyalakan lanskap
pada alisku yang gelap.

Ceburkan bulan
ke lubuk mataku yang dalam.

Taburkan hitam
pada rambutku yang suram.

Hangatkan merah
pada bibirku yang resah.

Semoga kecantikanku
tak lekas usai dan cepat luntur
seperti pupur.

Semoga masih bisa
kunikmati hasrat
yang merambat pelan
menghangatkanku

sebelum jari-jari waktu
yang lembut dan nakal
merobek-robek bajuku.

Sebelum Kausenyapkan warna.

Sebelum Kauoleskan
lipstik terbaik
di bibirku yang mati kata.

5. Doa Malam

Tuhan yang merdu,
terimalah kicau burung 
dalam kepalaku.

Baca Juga: 12+ Puisi Hari Pahlawan Karya Penyair Terkenal, Penuh Makna

Itulah informasi tentang Joko Pinurbo, mulai dari profil, karya, prestasi, hingga puisi Joko Pinurbo yang sangat mendalam.

Mana dari puisi Joko Pinurbo yang paling Moms suka?

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Pinurbo
  • https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/4071/puisi-di-kepala-joko-pinurbo

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.