14 Agustus 2023

13 Rekomendasi Produk Salep Kurap, Dijamin Ampuh, Lho!

Ampuh usir kurap hingga ke akar

Kurap merupakan salah satu penyakit kulit yang mengganggu serta membuat tidak percaya diri. Umumnya penyakit ini diobati dengan salep kurap.

Melansir Skinmed Journal, kurap (tinea corporis) adalah infeksi jamur yang menyerang lapisan atas kulit.

Ini disebabkan oleh dermatofita, sekelompok jamur yang menginfeksi lapisan paling atas kulit dan bertanggung jawab atas banyak infeksi kulit jamur serupa.

Dilansir dari Dermnet NZ, kurap menular melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau benda yang terinfeksi, seperti:

  • Seprai
  • Sisir
  • Handuk

Itu dapat terjadi di mana saja di tubuh, seperti batang tubuh, lengan, kaki dan kepala.

Pengobatan kurap tergantung pada lokasinya di tubuh dan seberapa serius infeksinya.

Beberapa bentuk kurap dapat diobati tidak menggunakan resep, tetapi bentuk kurap lainnya membutuhkan pengobatan dengan resep obat antijamur.

Jika Moms memiliki kurap yang masih ringan, Moms bisa menggunakan salep tanpa resep dokter.

Namun, Moms harus perhatikan kandungan di dalamnya, karena salah memilih dapat menyebabkan reaksi alergi kulit.

Agar tidak salah memilih salep kurap yuk, simak rekomendasi produk salep kurap di bawah ini!

Baca Juga: Mengenal Angioedema, Penyakit Alergi yang Membuat Kulit Bengkak

Obat Kurap yang Diminum

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Umumnya, penyakit kurap yang ringan Moms hanya membutuhkan salep kurap.

Namun, jika kurap yang diderita parah, terdapat di kulit kepala, atau muncul di beberapa daerah kulit.

Moms akan diminta untuk mengonsumsi obat antijamur, beberapa obat antijamur yang biasanya diberikan oleh dokter adalah:

1. Griseofulvin

Obat antijamur ini mungkin dapat menimbulkan efek samping berupa muntah, mual, diare ringan, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

Saat mengonsumsi griseofulvin, Moms tidak boleh mengonsumsi alkohol dan harus menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim.

Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.

Penderita harus mengonsumsi griseofulvin selama 8 - 10 minggu.

2. Itraconazole

Penderita penyakit hati, anak-anak, dan orang berusia lanjut tidak boleh mengonsumsi obat ini.

Serupa dengan griseofulvin, itraconazole juga dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan, diare, muntah, mual, dan sakit kepala.

Obat ini biasanya dalam bentuk pil dan harus dikonsumsi selama tujuh atau 15 hari.

3. Terbinafine

Obat terbinafine cukup manjur untuk mengatasi kurap dan memiliki efek samping yang ringan dengan durasi yang singkat.

Efek samping yang mungkin akan dialami saat mengonsumsi obat ini adalah diare, muncul ruam-ruam, gangguan pencernaan, mual, dan muntah.

Perlu diketahui bahwa obat ini tidak dapat dikonsumsi oleh penderita lupus dan penyakit hati.

Obat terbinafine diberikan dalam bentuk tablet dan harus dikonsumsi selama empat minggu dengan takaran satu kali sehari.

Jika kurap yang dialami tidak parah, penderita tidak perlu mengonsumsi obat antijamur dan dapat mengobati kurap dengan salep kurap.

Salep kurap biasanya mengandung clotrimazole, miconazole, terbinafine, ketoconazole, dan sebagainya.

Rekomendasi Produk Salep Kurap

Kurap biasanya diobati dengan produk antijamur yang mudah dioleskan dalam salep.

Dalam jurnal StatPearls, ada beberapa jenis obat yang direkomendasikan para dokter ahli untuk mengatasi kurap, antara lain:

  • Clotrimazole: 1% krim/salep
  • Ketoconazole: 2% krim/sampo/gel
  • Miconazole: 2% krim/salep/losion
  • Naftifine: 1% krim
  • Terbinafine: 1% krim/gel/spray

Salep kurap mengobati akar penyebab infeksi kurap.

Kebanyakan produk salep kurap bisa dibeli tanpa resep dokter dan mudah diaplikasikan

Salep kurap yang pertama adalah kalpanax krim.

Kalpanax krim dapat mengatasi infeksi kulit akibat jamur, seperti:

Bahan utama salep ini yaitu miconazole nitrate, yang bekerja dengan mencegah perkembangan jamur pada kulit. Bahan lain yang dapat mengurangi rasa gatal akibat jamur adalah:

  • Asam benzoat
  • Asam salisilat
  • Sulfur

Kalpanax krim bisa dibeli tanpa menggunakan resep dokter, lho!

Jika Moms mengalami indikasi hipersensitif atau alergi, hindari penggunaan produk ini, karena bisa memberikan efek samping yang cukup serius.

Canesten mengandung clotrimazole yang digunakan untuk membantu mengobati infeksi kulit, seperti:

Salep kurap ini juga bisa mengobati panu, infeksi jamur yang menyebabkan penggelapan kulit leher, dada, lengan, atau kaki.

Kandungan clotrimazole merupakan golongan obat antijamur yang bekerja dengan mencegah pertumbuhan jamur.

Jika Moms sedang hamil atau menyusui, sebelum memakai obat ini konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, ya, Moms.


Salep kurap selanjutnya adalah Thecort.

Produk ini mengandung miconazole dan hydrocortisone yang dapat mengobati infeksi kulit, seperti:

  • Panu
  • Kadas
  • Kurap
  • Gatal-gatal
  • Infeksi akibat pertumbuhan jamur pada kulit

Thecort juga dapat membantu mengobati infeksi jamur yang menyebabkan perubahan warna, penggelapan kulit leher, dada, lengan atau kaki.

Salep kurap ini bekerja dengan mencegah pertumbuhan jamur pada kulit dan membantu mengobati gejala berupa peradangan yang disebabkan pertumbuhan jamur.

Moms hati-hati ya, produk ini termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Baca Juga: Cara Mengobati Kurap pada Kulit Anak

Mycoral merupakan obat anti jamu sistemik yang digunakan untuk mengobati kurap di kulit.

Produk ini juga berperan sebagai anti jamur pada kulit dan selaput mukosa, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan, dan kandidiasis.

Kandungan ketoconazole bekerja terutama dengan menghambat enzim sitokrom.

Enzim ini berperan dalam jalur biosintesis sterol yang mengarah dari lanosterol ke ergosterol.

Moms jangan gunakan salep ini pada mata, dan ketika sedang hamil maupun menyusui, ya.

Fungiderm bermanfaat untuk mengobati infeksi jamur di kulit dan kuku. Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan salep ini, yaitu:

  • Kutu air
  • Kurap
  • Panu
  • Kadas
  • Infeksi jamur pada kuku

Produk ini mengandung bahan aktif clotrimazole. Clotrimazole bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur.

Jangan menggunakan salep panu ini jika Moms memiliki alergi terhadap clotrimazole, serta obat antijamur golongan azole, ketoconazole, atau miconazole.

Cara penggunaanya dengan mengoleskan salep ini pada area yang terkena kurap 2-3 kali sehari selama 10-14 hari secara teratur.

Salep kurap ini mampu mengobati infeksi jamur pada kuku, kulit, dan kulit kepala. Terbinafine direkomendasikan sebagai salep yang mengobati kutu air, panu, dan kurap.

Terbinafine juga digunakan untuk mengobati infeksi jamur di folikel rambut kulit kepala pada anak-anak yang berusia minimal 4 tahun.

Terbinafine bekerja dengan cara mengganggu pembentukan sterol, yang berperan penting untuk menjaga keutuhkan membran sel jamur.

Dengan begitu, dinding sel akan melemah dan jamur akan mati.

Moms cukup oleskan sebanyak 1–2 kali sehari pada bagian yang terinfeksi.

Baca Juga: Kandidiasis, Jamur Vagina yang Pengaruhi Kesuburan?

Produk ini merupakan obat antijamur yang digunakan terutama kandidiasis dan pitiriasis versicolor.

Neo ultrasiline cream mengandung zat aktif clotrimazole.

Cara kerja kandungan ini adalah berikatan dengan fosfolipid dalam membran sel yang mengubah permeabilitas dinding sel dan menghambat pertumbuhan jamur.

Oleskan Neo Ultrasiline krim, sebanyak 2-3 kali sehari selama 2-4 minggu.

Jika Moms mengidap hipersensitif, sebelum menggunakan salep ini ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter, ya.

Daktarin mengandung zat aktif Miconazole Nitrate 2%. Zat ini bekerja dengan menghancurkan bakteri dan jamur penyebab infeksi.

Maka dari itu, salep ini bisa mengatasi penyakit infeksi kulit, seperti kurap.

Daktarin juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi kulit yang disebabkan tinea capitis di kulit kepala, leher, hingga badan.

Kandungan lainnya yang ada di salep ini adalah miconazole. Kandungan ini berfungsi untuk mengatasi mikosisi dengan infeksi sekunder bakteri, seperti ruam popok.

Moms cukup oleskan 2 kali sehari pada area yang terinfeksi selama 2-6 minggu.

Salep kurap ini dipercaya ampuh mengatasi infeksi jamur.

Selain itu Qumixin Rugao juga dapat mengobati gatal-gatal, alergi, dan biang keringat.

Kelebihan lainnya adalah produk ini dapat mengurangi jerawat hingga menghilangkan bekas jerawat lho, Moms!

Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu oleskan 2-3 kali sehari pada area kulit yang terinfeksi.

Baca Juga: Infeksi Jamur pada Puting saat Menyusui, Bagaimana Mengatasinya?


Salep kulit 88 mengandung salicylic acid, benzoic acid dan sulfur praecipitatum.

Salep ini digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh jamur serta infeksi bakteri ringan, seperti:

Produk ini dapat meringankan rasa gatal yang timbul sekaligus membasmi jamur dan bakteri yang menginfeksi.

Salep kulit 88 juga melindungi bagian kulit yang terkena infeksi dari kotoran dan air.

Produk ini sangat cocok digunakan untuk beraktivitas di daerah tropis dan kondisi yang basah dan lembab.

Salep kurap lainnya adalah Pi Kang Shuang Cream , yang merupakan obat dengan kandungan miconazole nitrate, neomycin sulfate, dan triamcinolone acetonide.

Kandungan ini dipercaya ampuh mengatasi penyakit kulit yakni panu, kurap, kadas, dan kudis.

Obat ini termasuk golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Kutu Air

Kandungan miconazole nitrate yang terdapat di salep kurap ini mampu menghambat perkembangan jamur sehingga infeksi tidak berlajut atau hilang

Krim miconazole juga digunakan untuk mengatasi permasalahan kulit lainnya seperti mikosis atau dermatofitosis.

Obat ini dipakai 2 kali sehari selama 2-4 minggu sesuai dengan anjuran dokter.

Miconazole krim ini memiliki efek samping seperti sensasi rasa terbakar hingga menimbulkan alergi.

Salep kurap Termisil mengandung terbinafine hCl yang dapat mengobati infeksi jamur di kulit hingga kulit kepala.

Salep ini direkomendasikan untuk mengatasi kurap, panu, hingga kutu air.

Obat salep ini bekerja mematikan jamur dengan menghancurkan lapisan penjaga membran sel jamur.

Kamu bisa menggunakan Termisil 1-2 kali sehari. Jangan sampai melewatkan dosis.

Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

Jangan menggandakan dosis bila terlupa.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

Obat ini perlu ditebus dengan resep dokter.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Diabetes 1 dan 2, Gejala hingga Pengobatannya

Itu dia Moms rekomendasi produk salep kurap yang dapat Moms coba. Semoga membantu ya!

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16282753/
  • https://dermnetnz.org/topics/tinea-corporis
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544360/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.