10 Ringkasan Ceramah Ramadhan Beserta Nama Penceramah
Ringkasan ceramah Ramadhan biasanya berisikan makna dan tujuan dari bulan Ramadhan.
Terlebih, Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam.
Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia meningkatkan ibadah dan amalan kebaikan. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah mendengarkan ceramah Ramadhan.
Yuk, simak di bawah ini ringkasan ceramah Ramadhan, bisa juga untuk catatan di lembar kegiatan Ramadhan Si Kecil!
Baca Juga: 20+ Menu Takjil Favorit untuk Kudapan Buka Puasa Ramadan
Ringkasan Ceramah Ramadhan
Berikut ringkasan ceramah Ramadhan seperti mengutip dari NU Online.
1. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Lebur Dosa untuk Gapai Ampunan Allah
Oleh: Ustaz Muhamad Hanif Rahman, khadim Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo.
Bulan Ramadhan adalah kesempatan berharga bagi umat Islam untuk bertobat dan memohon ampunan Allah, dengan pintu taubat yang terbuka lebar dan pahala yang dilipatgandakan.
Meskipun penting untuk memohon ampunan sepanjang tahun, bulan Ramadhan memberikan kesempatan khusus untuk bertobat.
Nabi Muhammad SAW sendiri rutin bertobat sebanyak 100 kali setiap harinya.
Menurut Qodhi Iyadh dan Ibnu Hajar, tobat dapat menghapus dosa-dosa kecil, sementara dosa besar membutuhkan rahmat Allah.
Namun, bagi yang bertobat dengan sungguh-sungguh, dosa-dosanya akan diampuni, dan pahala kebaikannya akan ditambahi.
2. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Membangun Jiwa Takwa, Menempa Diri di Bulan Suci
Oleh: Rustam Ibrahim, Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta.
Puasa, kata Imam Fakhrur Razi, menguatkan takwa dengan mengendalikan syahwat dan nafsu.
Nabi menegaskan bahwa puasa bukan hanya soal makanan, tetapi juga menjauhi perbuatan tercela.
Hadis menyatakan bahwa puasa tanpa meninggalkan maksiat tidak bermakna.
Syekh Hafidz Hasan Al Mas’udi menjelaskan takwa sebagai ketaatan kepada Allah.
Introspeksi diri penting untuk menyadari kelemahan manusia di hadapan Allah.
Kesadaran akan kematian mendorong kebaikan, yang di Ramadhan mendatangkan pahala berlipat.
Bertakwa membawa keberuntungan di dunia dan akhirat, serta penghargaan masyarakat dan keselamatan dari neraka.
Baca Juga: 17 Amalan Bulan Ramadan yang Utama, Tambah Banyak Pahala!
3. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Amalan Sunah Ramadhan untuk Kesempurnaan Ibadah Puasa
Umat Islam mempersiapkan Bulan Ramadhan dengan memperhatikan amalan sunah untuk menyempurnakan puasa.
Ustaz M Tatam Wijaya mencatat sepuluh amalan sunah, termasuk:
- Sahur
- Tidak menunda berbuka
- Membaca doa
- Mandi besar sebelum fajar
- Menjaga lisan
- Menghindari berlebihan dalam berbuka
- Memberi sedekah
- I’tikaf
- Tadarus Al-Qur'an
- Istiqamah.
Sahur disunahkan karena berkahnya, berbuka sebaiknya sesuai waktu Magrib. I’tikaf minimal sepuluh malam terakhir Ramadhan, istikamah dalam amalan tetap ditekankan.
4. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Selama Ramadhan Imam As-Syafi’i Khatam Al-Quran 60 Kali
Oleh: Ustaz M Tatam Wijaya, Penyuluh dan Petugas KUA Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat.
Imam As-Syafi'i, ulama besar dan pembaharu agama setiap 100 tahun, lahir di Palestina pada 15 Hijriah, dibesarkan di Makkah, dan menyusun dua mazhab di Baghdad dan Mesir.
Mulai hafal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun, Kitab Al-Muwatha pada usia 10 tahun, dan mampu berfatwa setelah menghafal 10.000 hadits pada usia 15 tahun.
Terkenal dengan ibadahnya yang tekun, seperti membaca Al-Qur'an hingga 60 kali dalam bulan Ramadhan dan bangun di sepertiga malam.
Ia wafat di Kairo pada 204 Hijriah dalam usia 54 tahun dan dimakamkan di Qarrafah As-Shughra, dikelilingi oleh para ulama terkenal.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kehidupan dan ibadahnya.
Baca Juga: 10 Keutamaan Bulan Ramadan dan Keistimewaannya menurut Hadis
5. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Semangat Jihad dan Momentum Kebangkitan Umat
Oleh: Ustaz M Tatam Wijaya, Penyuluh dan Petugas KUA Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat.
Bulan Ramadhan merupakan momen penting dalam sejarah umat Islam, terutama perang Badar yang menandai awal kebangkitan mereka.
Puasa Ramadhan dan perintah jihad memiliki hubungan erat, sebagaimana terbukti dalam Al-Qur'an.
Perang Badar, yang berlangsung pada 17 Ramadhan, menjadi peristiwa penting yang mengubah nasib kaum Muslimin.
Pertempuran ini mengukuhkan keyakinan mereka dan menegaskan bahwa kemenangan hanya dari Allah.
Pilar-pilar kebangkitan umat Islam, seperti kesatuan, persiapan total, dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, ditanamkan dalam perang Badar.
Dengan pertolongan Allah, meskipun jumlah pasukan sedikit, kaum Muslimin mampu meraih kemenangan gemilang.
Peristiwa ini mengajarkan pentingnya perjuangan dan kesetiaan dalam menghadapi tantangan.
6. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Membangun Kesalehan Lingkungan
Oleh: Ustaz Alhafiz Kurniawan, Dosen MPK Agama Islam UI, Wakil Sekretaris LBM PBNU.
Pemuka agama telah berhasil mempopulerkan kesalehan personal dan sosial, tapi perlu juga memperkenalkan kesalehan lingkungan.
Kesadaran akan dampak kerusakan lingkungan seperti pemanasan global dan pencemaran memerlukan tindakan konkrit.
Kesalehan lingkungan dapat dilakukan dengan:
- Penghijauan
- Pengelolaan sampah
- Penggunaan transportasi publik
- Pengurangan plastik
- Hemat energi
- Penghindaran tindakan merusak lingkungan.
Larangan agama menunjukkan dosa lingkungan karena merusak alam. Kesalehan ekologis perlu disosialisasikan agar diterapkan oleh masyarakat.
Umat beragama bertanggung jawab menjaga lingkungan untuk melestarikan Bumi sebagai tempat tinggal bersama.
Baca Juga: 45 Link Twibbon Ramadan 2024, Gratis dan Mudah Dipakai!
7. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa dalam Islam, diperingati pada bulan Ramadhan.
Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan.
Tidak ada yang tahu pasti kapan malam itu, tapi umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan.
Malam ini adalah kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari segala dosa.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk banyak berdoa, memohon ampunan, dan beribadah lebih khusyuk.
Keutamaan malam ini juga termasuk dijawabnya doa dan diterimanya amalan.
Mari kita maksimalkan malam-malam terakhir Ramadhan dengan ibadah, zikir, dan doa, agar kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan Lailatul Qadar.
8. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Nuzulul Qur'an
Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa penting di bulan Ramadhan, saat Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Ini adalah momen yang mengingatkan umat Islam tentang pentingnya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
Al-Qur'an diturunkan di malam yang diberkahi, Lailatul Qadr, sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Peristiwa ini mengajak kita untuk lebih mendalami dan memahami isi kandungan Al-Qur'an.
Oleh karena itu, disarankan agar kita menjadikan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan kualitas bacaan dan pemahaman kita terhadap Al-Qur'an.
Kemudian, mengingatkan juga bahwa Al-Qur'an adalah sumber hukum dan pedoman yang sempurna untuk kehidupan.
Melalui Al-Qur'an, Allah SWT menyampaikan pesan cinta, perdamaian, dan keadilan kepada umatnya.
Jadi, lebih baik kita semua menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan tilawah dan tadabbur Al-Qur'an.
Marilah kita memperbanyak khatam Al-Qur'an di bulan yang penuh berkah ini.
Baca Juga: Niat Keramas Sebelum Puasa Ramadhan dan Doa Mandi, Yuk Baca!
9. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Bukber, Momentum Perkuat Silaturahim dan Raih Pahala
Oleh: Ustaz Muhamad Abror, penulis buku 'Ramadhan Terakhir', alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta.
Buka bersama di Ramadhan adalah kesempatan untuk mempererat silaturahim, namun sering tercemar oleh gibah.
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa gibah bisa menghapus pahala puasa, dan Al-Qur'an menyebutnya setara dengan memakan daging saudara.
Untuk bertobat dari gibah, diperlukan permintaan maaf langsung atau doa pengampunan.
Silaturahim membawa banyak keutamaan, termasuk peningkatan iman dan jaminan syafaat di akhirat.
Momen bukber seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kebersamaan dan meraih pahala di bulan mulia ini.
10. Ringkasan Ceramah Ramadhan: Tips Ngabuburit Islami
Oleh: Ustaz Muhamad Abror, penulis keislaman NU Online, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta.
Ngabuburit, menanti waktu berbuka puasa, menjadi tradisi unik di Indonesia, sering diisi dengan kegiatan santai namun kadang kurang berfaedah.
Rasulullah SAW mengingatkan, banyak yang puasa hanya merasakan lapar, tanpa memperoleh hikmah sejati.
Ngabuburit idealnya dimanfaatkan untuk kegiatan berpahala seperti tadarus Al-Qur'an, mengingat Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an dengan memperbanyak pahala melalui amalan sunah.
Berbagi takjil tidak hanya memperkuat silaturahim tapi juga mendatangkan pahala besar, sebagaimana sabda Rasulullah.
I’tikaf di masjid, menuntut ilmu melalui kajian Ramadhan, dan mengikuti kajian online bisa menjadikan ngabuburit lebih bermakna.
Mari maksimalkan ngabuburit dengan aktivitas yang mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak pahala.
Baca Juga: Ceramah Isra Mi'raj Singkat tentang Keagungan Allah SWT
Itulah beberapa ringkasan ceramah Ramadhan yang bisa direnungkan! Semoga bermanfaat.
- https://islam.nu.or.id/ramadhan/kultum-ramadhan-lebur-dosa-untuk-gapai-ampunan-allah-H0xF8
- https://islam.nu.or.id/ramadhan/kultum-ramadhan-membangun-jiwa-taqwa-menempa-diri-di-bulan-suci-ID2MB
- https://www.nu.or.id/nasional/jelang-ramadhan-mari-ketahui-amalan-sunnah-untuk-kesempurnaan-ibadah-puasa-qVSSu
- https://islam.nu.or.id/ramadhan/luar-biasa-selama-ramadhan-imam-as-syafi-i-khatam-al-quran-60-kali-EBeT3
- https://islam.nu.or.id/ramadhan/kultum-ramadhan-semangat-jihad-dan-momentum-kebangkitan-umat-JwsE2
- https://islam.nu.or.id/ramadhan/kultum-ramadhan-membangun-kesalehan-lingkungan-T7FEc
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.