Satuan Gaya dalam Fisika: Jenis, Rumus, dan Contohnya
Satuan gaya adalah konsep penting dalam fisika yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari mendorong pintu hingga mengendarai mobil.
Gaya sendiri adalah dorongan atau tarikan yang bisa mengubah gerak, arah, atau bentuk suatu benda.
Penasaran dengan bagaimana satuan gaya diukur dan jenis-jenisnya? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk penjelasan lengkapnya!
Baca Juga: Cek Perbedaan Sifat Fisika dan Kimia untuk Edukasi Anak
Apa itu Satuan Gaya?
Satuan gaya adalah satuan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar dorongan atau tarikan yang diberikan pada sebuah benda.
Dalam sistem Satuan Internasional (SI), satuan gaya diukur dalam Newton, disingkat dengan simbol N.
Newton dipilih sebagai satuan gaya untuk menghormati Sir Isaac Newton, seorang ilmuwan yang dikenal dengan hukum-hukum geraknya yang revolusioner.
Sebagai contoh, ketika Moms mendorong meja, gaya yang Moms berikan pada meja itu diukur dalam satuan Newton. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar pula nilai Newton yang dihasilkan.
Satuan gaya tidak hanya relevan di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Penggunaan Newton sebagai satuan gaya sudah menjadi standar internasional dalam ilmu fisika.
Hal ini memudahkan para ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia untuk berkomunikasi dan bekerja dengan satu standar yang sama.
Jenis-Jenis Gaya dalam Fisika
Gaya dalam fisika dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada bagaimana gaya tersebut bekerja dan dihasilkan.
Berikut adalah beberapa jenis gaya yang paling umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari:
1. Gaya Sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja melalui kontak langsung antara dua objek.
Misalnya, saat Moms mendorong meja, gaya tersebut terjadi karena ada kontak fisik antara tangan Moms dan meja. Gaya ini hanya muncul jika ada sentuhan fisik.
2. Gaya Tak Sentuh
Berbeda dengan gaya sentuh, gaya tak sentuh dapat bekerja tanpa adanya kontak fisik.
Contoh yang paling jelas adalah gaya gravitasi, di mana bumi menarik benda-benda ke arahnya tanpa harus bersentuhan.
Magnet juga termasuk dalam kategori ini, di mana magnet bisa menarik atau menolak benda logam tanpa perlu kontak langsung.
Baca Juga: Kenali Kehamilan Kimiawi dari Gejala hingga Penyebabnya
3. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya tarik yang dihasilkan oleh massa bumi yang menarik semua benda ke permukaannya. Inilah sebabnya mengapa semua benda yang dilemparkan ke atas akan kembali jatuh ke tanah.
4. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi ketika dua permukaan saling bergesekan. Gaya ini bisa menahan gerakan suatu benda atau memperlambatnya.
Contohnya, saat Moms menginjak rem mobil, gaya gesek antara ban dan jalan membantu memperlambat atau menghentikan mobil.
5. Gaya Pegas
Gaya pegas dihasilkan oleh pegas atau benda elastis yang mencoba kembali ke bentuk semula setelah ditarik atau ditekan.
Misalnya, ketika Moms menarik sebuah busur panah, gaya pegas yang dihasilkan oleh busur tersebut akan melontarkan anak panah.
6. Gaya Listrik
Gaya listrik terjadi ketika ada interaksi antara benda-benda bermuatan listrik.
Contohnya adalah gaya yang dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir dalam sebuah kawat, yang kemudian menggerakkan kipas angin.
7. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang muncul akibat interaksi antara dua magnet atau antara magnet dan benda logam.
Magnet bisa menarik benda logam seperti besi dari jarak tertentu, menunjukkan bagaimana gaya ini bekerja tanpa kontak langsung.
8. Gaya Otot
Gaya otot dihasilkan oleh kontraksi otot-otot tubuh kita.
Setiap kali Moms mengangkat benda, seperti tas atau beban berat, gaya otot bekerja untuk mengatasi gaya gravitasi yang menarik benda tersebut ke bawah.
9. Gaya Mesin
Gaya mesin dihasilkan oleh mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar atau sumber energi lainnya untuk menghasilkan gerakan.
Contohnya adalah mobil yang bergerak karena mesin yang mengubah energi bahan bakar menjadi tenaga dorong.
10. Gaya Tegangan
Gaya tegangan terjadi pada benda yang ditarik oleh tali, kawat, atau kabel. Misalnya, ketika Moms menarik tali untuk mengikat sesuatu, gaya tegangan bekerja pada tali tersebut.
Baca Juga: Rumus Volume Balok dan Tips Cepat Belajar Matematika
Rumus Satuan Gaya
Untuk menghitung besar gaya yang bekerja pada suatu benda, kita bisa menggunakan rumus dasar dalam fisika yang dikenal sebagai Hukum Newton Kedua. Rumusnya adalah:
Gaya (F) = massa (m) x percepatan (a) = Newton (N)
Di mana:
- F adalah gaya dalam satuan Newton (N)
- m adalah massa benda dalam kilogram (kg)
- a adalah percepatan dalam meter per detik kuadrat (m/s²)
Rumus ini menunjukkan bahwa gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan massa benda dan percepatannya.
Misalnya, jika Moms mendorong sebuah mobil yang berat, Moms memerlukan gaya yang lebih besar dibandingkan jika Moms mendorong sepeda, karena massa mobil jauh lebih besar.
Selain Hukum Newton Kedua, ada juga Hukum Newton Pertama dan Ketiga yang menjelaskan lebih lanjut tentang sifat gaya:
- Hukum Newton Pertama (Inersia)
Hukum ini menyatakan bahwa sebuah benda akan tetap diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap kecuali ada gaya luar yang mempengaruhinya. Rumusnya adalah: ∑F = 0 - Hukum Newton Ketiga (Aksi-Reaksi)
Hukum ini menyatakan bahwa untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang besarnya sama tetapi berlawanan arah. Rumusnya adalah: ∑F_aksi = -∑F_reaksi
Setelah membaca penjelasan mengenai satuan gaya dalam fisika yang ada di atas, semoga bisa dengan mudah memahaminya dengan lebih baik.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_(fisika)#
- https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/International-System-Of-Units-Si_26094_p2k-unkris.html
- https://roboguru.ruangguru.com/question/berikut-ini-adalah-satuan-satuan-dari-besaran-gaya-newton-joule-dyne-erg_QU-RHQD7KMI
- https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-hukum-coulomb
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.