Simak Perjalanan Karier Didi Kempot
Banyak orang begitu bingung ada apa dengan 2020, bahkan pada dunia hiburan. Bagaimana tidak, tahun ini banyak sekali kabar duka yang tidak diduga dari industri hiburan tanah air, diawali Ashraf Sinclair, Glenn Fredly, dan kini Didi Kempot.
Didi yang memulai kariernya pada tahun 80-an tengah berada di puncak kariernya. Ada film dan juga konser tentang dirinya yang seharusnya dilakukan tahun ini.
Awal Karier sebagai Pengamen
Memulai karier sebagai pengamen, Didi memulai kariernya sejak 1984 hanya dengan sebuah ukulele dan kendang di Surakarta, yang juga merupakan kota kelahirannya. Hal ini cukup lama dia lakukan mencapai tiga tahun.
Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, Diduga Akibat Kelelahan
Mengamen di Jakarta
Foto: instagram.com/yanvellia_dkmanagement
Tiga tahu mengamen di Surakarta, Didi mengadu nasib di Jakarta. Ia kerap berkumpul dan mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, maupun Senen.
Nama panggungnya merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawa ia hijrah ke Jakarta. Sembari mengamen di Ibu Kota, Didi beserta temannya mencoba menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta.
Setelah beberapa kali gagal, akhirnya mereka berhasil menarik perhatian label Musica Studio's. Hingga pada 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya.
Baca Juga: Selain Didi Kempot, Ini 5 Artis Lain yang Meninggal di Tahun 2020
Terkenal di Suriname
Dari album pertama Didi, terdapat lagu Cidro, yang bukan hanya terkenal di Indoensia namun juga di Suriname, sebuah negara di Amerika Selatan yang salah satu bahasa yang digunakan di sana adalah bahasa Jawa.
Pada 1993, Didi pun pertama kali berangkat ke Suriname tak lama setelahnya, Didi Kempot lanjut menginjakkan kakinya di benua Eropa.
Pada 1996, ia mulai menggarap dan merekam lagu berjudul "Layang Kangen" di Rotterdam, Belanda. Setelah pulang kampung, pada era reformasi, tepatnya 1999, dia merilis lagu "Stasiun Balapan".
Raih Banyak Penghargaan
Sepanjang kariernya, Didi Kempot telah menciptakan dan merilis 700 lagu meski tidak semuanya dirilis dan dalam bahasa Jawa. Meski begitu, hal tersebut tidak mengurangi apresiasi tentang dirinya dan diganjar dengan berbagai penghargaan.
Penghargaan di Anugerah Musik Indonesia pada 2001 sebagai Penyanyi Terbaik. Penghargaan di Anugerah Musik Indonesia pada 2002 sebagai Artis Solo/Duo/Group/Kolaborasi Terbaik dan Album Terbaik.
Penghargaan Anugerah Dangdut TPI pada tahun 2002 kategori Lagu Dangdut Etnik Terbaik, dan masih banyak lagi, bahkan pada tahun lalu, Didi Kempot mendapatkan Penghargaan Khusus Maestro Campursari dari Indonesia Dangdut Awards.
Baca Juga: Meninggal Dunia, Ini Potret Didi Kempot dengan Istri yang Jarang Diumbar
Idola Milenial
Foto: instagram.com/yanvellia_dkmanagement
Meski sudah tidak terbilang muda dan dengan Bahasa Jawa, nyatanya lagu Didi Kempot digilai banyak anak muda yang kerap disapa milenial.
Bahkan lagu-lagu Didi juga dianggap lagu wajib bagi mereka yang tengah patah hati agar tidak melulu meratapi kesedihan mereka.
Tidak heran, kematian Didi Kempot mengejutkan media sosial dan meninggalkan duka bagi banyak orang.
Baca Juga: Mengenal Code Blue Asthma yang Diduga Jadi Penyebab Didi Kempot Meninggal
Selamat Jalan Lord Didi Kempot!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.