Thalia Onsu Terserang Virus Udara, Ini Penyebab dan Jenis Penyakit Umumnya
Anak pertama pasangan Ruben Onsu dan Sarwendah, Thalia Putri Onsu, dirawat di rumah sakit karena mengalami demam tinggi.
Ruben menjelaskan, suhu tubuh Thalia awalnya naik hingga 40 derajat Celcius. Dalam kondisi panik, Ruben langsung membawa Thalia ke rumah sakit.
Foto: instagram.com/thaliaputrionsu
"Tapi sampai di RS (rumah sakit) turun ke 36 (derajat Celcius). Terus disuruh pulang sama dokter, eh malamnya gitu lagi. Ya, sudah minta dirawat," terang Ruben, Senin (23/9), mengutip Kumparan.
Ruben mengungkapkan pernyataan sang dokter yang mengatakan bahwa Thalia terserang virus dari udara dan makanan. Tetapi ia merasa bingung sebab Ruben menjaga menu makanan yang diberikan kepada keluarganya.
"Ya susah juga kalau dibilang penyebab sakit itu dari udara. Ya, gue mesti tinggal di mana? Kan kita bingung juga. Masa anak kita kalau lagi di luar sana mau kita karungin," kata Ruben.
Baca Juga: Kisah Cinta Ruben Onsu dan Sarwendah
Apa Itu Virus Udara?
Mengutip Medical News Today, virus udara, atau yang dikenal dengan istilah airbourne disease dalam bahasa Inggris, merupakan penyakit yang ditularkan oleh patogen kecil di udara.
Patogen kecil ini bisa berupa bakteri, jamur, atau virus, tetapi semuanya ditularkan melalui kontak udara.
Dalam sebagian besar kasus, penularan penyakit udara ini dapat terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terinfeksi, terutama bersin dan batuk, dan juga melalui dahak.
Baca Juga: Keringat Bayi Beraroma Manis, 1 dari 8 Gejala Penyakit Genetik Urine Sirup Mapel
Penyebab Terserang Virus Udara
Mengutip Maine Center for Disease Control & Prevention, penyakit disebabkan ketika ada mikroba yang dihirup, menyentuh selaput lendir atau sekresi tubuh.
Sementara menurut Healthline, virus udara dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau mengeluarkan memuntahkan sekresi hidung dan tenggorokan ke udara.
Hal ini menyebabkan virus atau bakteri tertentu terbang dan melayang di udara, atau mendarat di permukaan atau orang lain.
Ketika seseorang menghirup organisme patogen di udara, virus atau bakteri ini akan tinggal di dalam tubuh.
Seseorang juga dapat terpapar kuman saat menyentuh permukaan yang terinfeksi, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulutnya sendiri.
Karena penyakit ini menyebar di udara, mereka sulit dikendalikan. Menurut Parent Circle, ada tiga faktor utama yang memengaruhi tingkat penyebaran penyakit virus udara:
- Jumlah patogen yang ada di udara
- Besar kekuatan patogen yang telah menginfeksi
- Kekebalan tubuh untuk melawan patogen
Baca Juga: Awas! 4 Tempat Main di Area Publik Ini Berpotensi Tularkan Virus dan Penyakit Lainnya pada Anak
Virus Udara yang Umum Terjadi
Ada ragam virus dan bakteri udara yang bisa menyerang seseorang, tetapi beberapa virus udara ini termasuk dalam penyakit umum yang meliputi:
1. Influenza
Virus "flu" musiman yang menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Ada banyak jenis flu, dan virus ini terus mengalami mutasi untuk beradaptasi dengan sistem kekebalan tubuh manusia.
2. Varicella Zoster
Virus ini bisa menyebabkan cacar air dan menyebar dengan mudah pada anak-anak. Cacar air menyebar sekitar 48 jam sebelum ruam muncul, dan dalam rentang waktu ini dapat menginfeksi orang lain.
Dampaknya akan terjadi ruam yang menyebar di tubuh dengan bentuk bintik-bintik merah kecil yang berubah menjadi lepuh dan gatal.
3. Gondong
Virus udara ini menyerang kelenjar di bawah telinga, menyebabkan pembengkakan dan dalam beberapa kasus, bisa menghilangkan pendengaran.
Cara efektif untuk mencegah gondong adalah dengan melakukan vaksinasi.
4. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh kontak dengan orang yang menderita virus campak, atau menghirup partikel dari bersin atau batuk.
Seperti halnya gondong, campak dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit.
5. Batuk Rejan (Pertusis)
Batuk rejan juga ditularkan melalui udara yang menyebabkan saluran udara membengkak. Batuk rejan umumnya diobati dengan antibiotik sejak dini untuk mencegah kerusakan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.