Mengintip 7 Tips Jitu Memilih Sekolah Anak dari Kinsky Bunyamin
"Kamu kira pilih sekolah kayak beli baju di online shop?" Begitu tegas tante saya ketika sedang diskusi sekolah buat Jed. Kebetulan tante saya punya bisnis sekolah.
Jadi beliau sangat concern tentang edukasi anak. Saat saya yang cueknya tingkat dewa ini, ditanya oleh tante saya, "Kapan Jed mau sekolah?", saya minta pricelist sekolah dulu sebagai perbandingan.
Dari pembicaraan dengan tante saya, saya baru sadar, tentunya salah kalau berpikir kayak belanja online. Cuma dari perbandingan harga saja terus tinggal buat keputusan.
Cara saya berpikir saat itu, ya coba lihat lihat dulu deh pricelist sekolah, nanti baru memutuskan mana yang sesuai budget.
Ternyata tidak segampang itu, Moms! Pilih sekolah itu kayak pilih mobil, harus tahu kebutuhan kita dulu, terus mampir cobain test drive dulu, lalu lihat dulu kira-kira enak tidak saat dikendarai, cocok atau tidak? Dari sana baru buat keputusan. Sekolah juga seperti itu.
Lalu saya sempat lempar pertanyaan ke followers di Instagram untuk rekomendasi sekolah Jakarta Barat yakni daerah rumah saya.
Banyak Moms yang menanyakan saya, saya harus tahu dulu kurikulum sekolah saya tertarik yang mana.
Wah makin pusing saya. Ternyata memilih TK dan SD kita harus tau dulu kita mau sekolahin anak dengan kurikulum apa. SD SMP mau dimana biar sekalian lebih gampang masuknya kalau satu yayasan.
Nah, berikut saya akan buat sedikit tips memilih sekolah anak dengan singkat ya. Ini tips menurut saya pribadi, tapi tentunya Moms bisa saja memiliki opini lain sesuai kebutuhan anak.
1. Pilih Sekolah yang Dekat
Selain tentunya kasihan kalau anak harus bangun pagi-pagi, yang perlu diperhatikan apabila ada keadaan darurat, khususnya daerah perkotaan yang terkenal macetnya.
Contohnya kalau anak sakit, pastinya lebih aman kalau waktu jemput tidak terlalu lama.
2. Tentukan Kurikulum yang Moms Inginkan untuk Si Kecil
Untuk SD misalkan apa mau Cambridge International atau International Baccalaureate (IB).
Untuk mempersingkat baiknya di-Google ya kurikulum ini dan tanya sekolahnya langsung.
Dari sana Moms bisa menyaring sekolah dengan kurikulum tersebut yang dekat dengan area rumah.
Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Menulis Anak dengan 5 Aktivitas Ini
3. Internasional atau Nasional
Saya sendiri lulusan sekolah nasional, memang yang paling membedakan antara dua ini.
Selain teman-temannya di internasional mungkin bukan cuma WNI tapi juga pemakaian bahasa Inggris atau Mandarin yang lebih ditonjolkan.
Teman teman saya yang cenderung ingin anaknya bisa lancar bahasa Inggris biasanya memilih sekolah internasional.
Tapi harga sekolah internasional dan nasional sangat jauh berbeda. Jadi perlu dipertimbangan kalau memang ada batasan budget.
4. Biaya Sekolah
Wah, pastinya ini faktor penentu terbesar dalam menentukan sekolah.
Setelah saya mengumpulkan data biaya sekolah yang dibantu teman-teman di Instagram, saya terkejut ternyata TK atau SD harganya bisa setara atau bahkan lebih mahal dari masuk kuliah.
Tips saya, kalau anaknya mau masuk sekolah di 2019, sebaiknya Agustus sudah cari sekolah karena September 2018 sudah buka pendaftaran dan kadang promo biaya sekolah sangat menarik.
Saya agak menyesal karena tidak tahu soal itu, jadi saya nanti bayar harga full tanpa promo karena mau masuk ajaran Juli 2019 nanti.
Satu tips dari teman saya, kalau Moms bukan tipe yang akurat dan kuat dalam manajemen keuangan, direkomendasi untuk menyewa jasa konsultan keuangan. Dia bisa atur tabungan anak, uang sekolah, sampai kuliah.
Baca Juga: Selain Tabungan Konvensional, Ini 5 Cara untuk Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
5. Testimoni
Ada beberapa sekolah yang saya tertarik lalu saya tanya teman-teman yang anaknya sekolah di sana.
Beruntung saya bahkan punya teman-teman yang jadi guru atau manjemen di beberapa sekolah tersebut.
6. Survey
Setelah mengumpulkan sekolah yang sudah disaring dari daerah, kurikulum, testimoni, dan uang sekolahnya. Hal yang harus dilakukan adalah survey.
Seperti saya sekarang saya ada lima sekolah yang saya tertarik, saya survey lima sekolah itu.
Kenapa? Karena sekolah ideal saya belum tentu ternyata cocok ama Jed, anak saya.
Teman saya cerita dia sudah ingin banget masukin anaknya ke satu sekolah tertentu.
Sudah sesuai sama yang dia mau, tapi ternyata anaknya nangis-nangis tidak nyaman di sekolah tersebut.
Menurut saya penting adalah anak saya bisa nyaman di sekolahnya.
Kalau sudah tidak nyaman, rasanya sulit untuk dia mau terbuka dan belajar sesuatu yang baru.
Baca Juga: 7 Stimulasi Untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Akademis Anak
7. Cut Off Umur
Awal tahun ini sudah 3 sekolah bilang Jed ga bisa masuk ke TK karena lahirnya di Oktober, jadi dia baru bisa masuk TK umur 5 tahun karena cut off sekolah di September.
Coba cek cut off umur untuk sekolah, ada yang cut off di Juni, September, Oktober atau Desember.
Berikut tips saya dalam memilih sekolah. Yang belum saya ceritakan adalah di luar tips di atas, saya juga memilih sekolah dengan kriteria dimana karakter anak yang dibangun.
Saya bukan ibu ambisius yang anaknya harus ranking, tapi saya mau anak saya bisa belajar dan mencari tahu kekuatannya. Belajar mengalami kesulitan dan tidak manja kalau mengalami kesulitan.
Buat saya, lingkungan sekolah seperti teman teman dan orang tua muridnya juga penting buat saya.
Saya tidak mau anak saya malu dan tidak mau sekolah karena bukan naik mobil mahal, atau malu kalau tas sekolahnya bukan barang bermerek.
Buat saya ini salah satu spesifikasi yang paling sulit. Saya sadar tidak ada sekolah yang sempurna, tapi saya berdoa Jed bisa ketemu sekolah yang tepat.
Jed bisa sekolah tanpa membedakan status sosial orang dan bisa berteman dengan teman-teman yang berbeda.
Sekarang ini Jed mau masuk TK, nah buat saya TK cari yang fun buat dia, jangan terlalu fokus di edukasi.
FYI Jed masuk sekolah langsung TK jadi ga playgroup. Beberapa TK biasanya akan ada 'tes' untuk menentukan apakah anaknya bisa langsung masuk TK atau Pre K.
Makanya tugas kita di rumah pun harus bisa mengenalkan hal dasar seperti warna, bentuk, abc dan 123.
Kita jangan lempar semua hal dasar itu ke sekolah. Karena di rumah pun sangat penting peranannya.
Ingat, sekolah tidak ada yang sempurna, balik lagi kita sebagai orang tua di rumah yang memberikan peranan besar untuk perkembangan, baik di karakter maupun dari sisi edukasinya.
Saya berdoa supaya setiap Moms yang baca bisa menemukan sekolah yang cocok ya.
Artikel ini ditulis oleh Kinsky Bunyamin, seorang moms influencer yang biasa membahas seputar parenting dan gaya hidup. Kita bisa mengakses konten-konten dari Kinsky di Instagram @kinskybun.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.