Uji Coba Vaksin COVID-19, Indonesia Siap Menguji Vaksin ke 1620 Orang
Vaksin COVID-19 buatan Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerjasama dengan Bio Farma dan Sinovac Biotech, China, telah sampai pada tahap uji klinis vaksin.
Mengutip situs Universitas Padjajaran, Prof. Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad, uji coba vaksin COVID-19 Indonesia ini akan disuntikkan ke 1.620 relawan.
Kusnandi menyampaikan, vaksin tersebut akan disuntikkan sebanyak dua kali ke tubuh para relawan dan tentunya sesuai dengan standar prosedur vaksin.
Sebanyak 1.620 relawan ini berada dalam kondisi sehat dan terlebih dahulu dilakukan pengecekan kesehatan. Hal ini untuk mengetahui apakah vaksin COVID-19 mampu memunculkan zat anti terhadap penyakit atau tidak.
Selanjutnya, para relawan ini akan dipantau selama 7 bulan untuk mengetahui efektifitas vaksin. Ketahui lebih lanjut tentang informasi uji coba vaksin COVID-19 Indonesia berikut!
Baca Juga: Perkembangan Vaksin COVID-19 di 5 Negara, Angin Segar untuk Dunia Kesehatan!
Jalan Panjang Menemukan Vaksin COVID-19
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip Kompas.com, Kusnandi menjelaskan bahwa usaha dalam menemukan vaksin COVID-19 harus melalui proses yang panjang. Sebab, pengembangan vaksin tersebut menggunakan virus yang sudah dimatikan.
Selain lebih murah, metode ini juga dinilai lebih mudah dibandingkan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA.
Setelah berhasil melewati menemukan formula yang tepat, vaksin lantas diuji coba ke tubuh hewan sebelum melakukan uji klinis ke tubuh manusia. Apabila hewan dalam kondisi yang baik dan stabil setelah disuntikkan vaksin, maka vaksin bisa diujicobakan ke tubuh manusia.
Baca Juga: Berita Baik, Obat Antivirus COVID-19 Mulai Masuk Uji Coba Tahap Tiga
Tahapan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Indonesia
Foto: Orami Photo Stock
Tahapan uji klinis ini nantinya akan dilakukan dalam tiga fase, yakni fase pertama diuji coba ke 100 orang dewasa.
Jika dalam fase pertama uji coba berjalan lancar dan aman, selanjutnya akan masuk ke fase kedua yakni menguji coba 400 orang dewasa.
Setelah fase kedua berhasil dan berjalan dengan aman juga baik, maka akan dilakukan uji coba kepada ribuan relawan.
Rencananya, uji klinis fase satu dan dua akan dilakukan di Kota Bandung. Namun, untuk fase tiga, Kusnandi berharap bisa dilakukan di banyak lokasi termasuk di negara lain.
Jika hasil uji coba vaksin COVID-19 Indonesia pada fase tiga tidak sama antara kota atau negara satu dengan lainnya, maka vaksin dianggap belum sempurna dan tidak boleh diperjualbelikan.
Vaksin dinilai layak diproduksi dan lolos uji klinik apabila hasil pada fase satu, dua, dan tiga di berbagai lokasi sama.
Baca Juga: Benarkah Vaksin Flu Kurangi Risiko Terkena Covid-19?
Perlu Persetujuan dari Komite Etik Penelitian UNPAD
Foto: Orami Photo Stock
Selain hasil yang harus sama, dilakukannya uji klinis untuk vaksin COVID-19 Indonesia ini juga harus mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.
Apabila telah disetujui, maka uji klinis akan dilakukan di 6 lokasi berbeda di Kota Bandung yakni Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipati Ukur, serta empat Puskesmas di Kota Bandung.
Selain itu, Kusnandi memastikan akan tetap memperhatikan keselamatan dan relawan yang berpartisipasi akan mendapatkan asuransi. Menurut hasil uji klinis yang dilakukan Kusnandi dan tim sebanyak 30 kali, vaksin mampu menciptakan kekebalan terhadap COVID-19 selama 28 hari dengan dua kali vaksin.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.