Varian Virus Corona Baru di Inggris dengan 17 Mutasi dan Lebih Menular, Ini 5 Faktanya
Terdapat varian baru dari virus corona yang menyebar dengan cepat di Inggris dan meningkatkan kekhawatiran internasional. Varian virus ini adalah B.1.1.7.
Varian baru ini sekarang menyumbang lebih dari 60% kasus positif COVID-19 di London, dan para ilmuwan mengatakan varian tersebut kemungkinan lebih menular daripada versi virus sebelumnya.
Mengutip National Public Radio (NPR), Pemerintah Inggris telah mengunci sebagian besar negaranya, dan para ilmuwan bergegas mencari tahu bagaimana virus bermutasi dan seberapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh varian baru tersebut.
Mutasi COVID-19 ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, terjadi mutasi virus corona di Malaysia, dan juga ada jenis mutasi yaitu D614G yang dinilai lebih tangguh dan stabil, serta mutasinya sempat ada di Indonesia.
Cari tahu beberapa faktanya berikut ini, Moms.
Baca Juga: Review 7 Masker Pelindung untuk Cegah Virus Corona, Mana yang Terbaik?
1. Varian Virus yang Banyak Menghasilkan Mutasi
Foto: Orami Photo Stock
Varian virus baru di Inggris, yang disebut B.1.1.7, telah membuat mutasi lebih cepat dari yang diperkirakan para ilmuwan.
Varian tersebut memiliki 17 mutasi berbeda dalam kode genetiknya.
Lalu, sebanyak delapan dari mutasi virus corona tersebut terjadi di bagian kritis virus, yang disebut "duri" protein (spike protein), yang menjangkau dan mengikat sel manusia selama tahap awal infeksi.
2. Beberapa Mutasi dari Variannya Mengkhawatirkan
Foto: Orami Photo Stock
Para ilmuwan telah mempelajari beberapa mutasi virus corona yang terjadi di B.1.1.7, dan cukup mengkhawatirkan.
Satu mutasi, yang disebut N501Y, membuat virus mengikat lebih erat ke sel manusia. Mutasi ini juga muncul, secara independen, dalam varian yang menyebar dengan cepat di Afrika Selatan.
Mutasi virus corona lain, D614G, membuat virus lebih mudah menular.
Pada B.1.1.7 juga berisi penghapusan kecil dalam kode genetik virus, yang disebut 69-70del, dan penghapusan tersebut membantu varian virus baru untuk menghindari sistem kekebalan tubuh pada beberapa orang.
Baca Juga: Bisakah Terjadi Infeksi Virus Corona pada Balita? Berikut Penjelasannya
3. Kemungkinan Lebih Mudah Menular
Foto: Orami Photo Stock
Ketika para ilmuwan pertama kali mendeteksi B.1.1.7 pada akhir September, mutasi virus corona ini dengan cepat mengambil alih beberapa bagian di negara Inggris.
Peningkatan pesat ini menunjukkan bahwa varian B.1.1.7 lebih mudah ditularkan daripada bentuk virus lainnya.
"Tidak ada bukti kuat, tetapi tampaknya kemungkinan besar. Jadi jika seseorang bersin di dalam bus, varian baru lebih mungkin untuk menginfeksi orang lain daripada bentuk virus sebelumnya," kata ahli biokimia Jeremy Luban dari University of Massachusetts Medical School.
Tetapi, sebenarnya mutasi pada virus adalah sesuatu yang wajar. Dalam buku Medical Microbiology, disebutkan virus terus berubah sebagai akibat dari seleksi genetik.
4. Sejauh Ini Tidak Sebabkan Penyakit atau Gejala yang Lebih Parah
Foto: Orami Photo Stock
Ilmuwan tidak tahu pasti karena varian ini baru saja muncul, tapi sejauh ini orang yang tertular B.1.1.7 sepertinya tidak bertambah sakit.
"Sama sekali tidak ada bukti bahwa (varian dari) virus ini lebih mematikan, dan saya tidak berpikir siapa pun yang saya kenal khawatir tentang kemungkinan itu," terang Luban.
Baca Juga: Tak Mau Vaksinasi COVID-19? Hati-hati Bisa Kena Denda Jutaan Rupiah!
5. Vaksin COVID-19 Kemungkinan Akan Efektif Melawan Varian Baru
Foto: Orami Photo Stock
Perlu ditekankan, bahwa sekali lagi para ilmuwan tidak tahu pasti apakah vaksin COVID-19 akan bekerja dengan baik dalam melawan B.1.1.7.
Peneliti perlu menguji varian baru dalam eksperimen laboratorium. Tetapi banyak ilmuwan merasa optimis.
Ini karena ketika seseorang mendapatkan vaksin, sistem kekebalan membuat banyak antibodi untuk melawan sebagian besar virus.
Jadi meskipun varian virus mengandung 17 mutasi virus corona, beberapa antibodi dari vaksin kemungkinan masih akan mengikat dan menetralkan virus.
Itu dia Moms, penjelasan mengenai varian mutasi virus yang terjadi di Inggris.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.