4 Manfaat Mengistirahatkan Bayi dari Popok

Penggunaan popok bayi pada bayi baru lahir maupun yang sudah lebih besar, dirasa banyak mendatangkan manfaat bagi sebagian besar orang tua.

Popok membuat orang tua tidak perlu repot membersihkan pembuangan Si Kecil sesegera mungkin, karena popok bayi akan menampungnya sementara. Ini berlaku pada popok bayi berbahan kain maupun popok sekali pakai.

Namun, ada baiknya bayi juga mendapatkan istirahat dari penggunaan popok bayi lho, Moms. Mengistirahatkan Si Kecil dari popok bayi bisa dilakukan selama beberapa jam setiap hari atau saat bayi tidur. Cek apa saja manfaat mengistirahatkan bayi dari popok di bawah ini!

Baca Juga: Kapan Saat Terbaik Beralih dari Popok Bayi Ke Popok Celana?

1. Mengurangi Ruam Popok Bayi

Salah satu manfaat utama dari mengistirahatkan bayi dari popok adalah mengurangi ruam popok. Kulit di sekitar area popok bayi baru lahir bisa muncul ruam, karena terkena kencing dan kotoran terus menerus.

Kelembapan yang terjadi di permukaan kulit sekitar popok bayi baru lahir juga dapat menjadi tempat perkembangbiakkan bakteri.

“Salah satu resep terbaik untuk mengatasi ruam popok bayi adalah dengan memberi waktu bayi untuk telanjang. Jika memungkinkan, jangan gunakan popok bayi agar kulit Si Kecil bernapas. Semakin banyak waktu Si Kecil tanpa mengenakan popok bayi, maka akan semakin baik,” ungkap praktisi keperawatan di divisi urologi kedokteran anak, Children’s Hospital Los Angeles, seperti dikutip dari Children's Hospital Los Angeles,

Baca Juga: Berapa Kali Seharusnya Popok Bayi Diganti di Malam Hari?

2. Cara Jalan Bayi

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Developmental Science menyebutkan bahwa popok bayi dalam bentuk apapun, kain atau sekali pakai, dapat berdampak buruk pada bayi baru lahir dan balita.

Dampak penggunaan popok bayi yang dimaksud adalah pola gaya berjalan bayi yang kurang matang dan lebih sering mengalami salah langkah serta jatuh saat mengenakan popok bayi. Semakin tebal popok bayi, maka lebih banyak menyebabkan bayi jatuh saat berjalan.

Para peneliti mempercayai bahwa tidak menggunakan popok bayi dapat mempercepat waktu bayi untuk belajar berjalan. Oleh sebab itu, Moms harus sesekali mengistirahatkan bayi dari popok.

3. Latihan Sejak Dini

Umumnya, anak siap diajarkan untuk menggunakan toilet sendiri (toilet training) di usia 1,5 – 2 tahun. Namun beberapa orang tua ada yang sudah menerapkan toilet training sejak dini, bahkan pada bayi baru lahir. Hal ini dikenal dengan nama elimination communication (EC).

“Metode ini melibatkan Moms dan bayi menjadi selaras dan komunikatif satu sama lain, sehingga Moms/pengasuh tahu kapan bayi perlu buang air besar atau buang air kecil,” ungkap Dr. Sarah J. Buckley yang juga menerapkan metode EC ini kepada anaknya, seperti dikutip dari sarahbuckley.com.

Metode EC ini awalnya dilakukan dengan melihat sinyal yang diberikan Si Kecil setiap akan buang air kecil atau buang air besar.

Biasanya, bayi akan menangis atau terlihat tidak nyaman. Setelah mengenali tanda atau sinyal dari bayi, Moms akan mulai mengajak bayi baru lahir untuk buang air di tempat yang sudah disediakan.

Dengan mengistirahatkan bayi dari popok saat menjalankan metode EC, maka bayi baru lahir akan menjadi lebih sadar akan fungsi tubuhnya dan memberikan sinyal yang tepat kepada Moms atau pengasuh.

Baca Juga: Bikin Segar dan Cegah Ruam Popok, Ini 6 Rekomendasi Bedak Bayi Pilihan!

4. Peduli Lingkungan

Masalah lingkungan kerap menghantui para pengguna popok bayi. Pada popok bayi sekali pakai membutuhkan lebih banyak bahan baku saat proses produksi dan juga menghasilkan lebih banyak limbah yang sulit terurai.

Sedangkan popok bayi dengan bahan kain menghabiskan banyak listrik dan limbah air saat pencucian serta pengeringan.

Untuk itu, dengan sejenak mengistirahatkan bayi dari popok dapat membantu mengurangi dampak buruk pada lingkungan.

(GS)