5 Mitos dan Fakta tentang Hubungan Percintaan
Riset membuktikan bahwa kita membutuhkan cinta secara emosional dan fisik untuk tetap sehat. Arti mengenai 'cinta' sendiri baru ditemukan para ilmuwan sekitar 15 tahun lalu.
Jadi, tidak mengherankan jika ada beberapa pengertian yang keliru mengenai cinta, terutama mengingat berbagai dongeng yang diabadikan oleh budaya pop. Berikut mitos-mitos mengenai hubungan percintaan dan faktanya.
Mitos: “If love is meant to happen, it’ll happen.”
Faktanya: Cinta itu dipelajari. “Bagaimana lagi caranya untuk mendatangkan cinta? Apakah Anda akan bisa berbahasa Prancis begitu saja jika tidak mempelajarinya?" ungkap Diana Kirschner, seorang psikolog di New York City.
Cinta adalah aktivitas penting yang membutuhkan perhatian dan keinginan. “Tentu ‘chemistry’ akan tumbuh di antara dua orang. Namun hubungan yang awet harus diusahakan, dipelihara, dan dibiarkan untuk tumbuh. Dan tentu saja, Anda harus belajar dari kesalahan.”
Mitos: “We just fell out of love.”
Faktanya: Anda memilih cinta. Cinta adalah kegiatan yang aktif, bukan pasif. “Anda harus tetap terlibat, terbuka, dan turut serta dalam prosesnya," kata Johnson. Pasangan yang terikat satu sama lain akan saling memarahi, berdebat, dan menyakiti satu sama lain.
Tapi, mereka akan memperbaiki dan berbicara mengenai perasaan satu sama lain sesegera mungkin. Tidak seperti pasangan yang tidak memiliki ikatan yang kuat. Dengan kata lain, saat Anda sedang merasa tidak aman dalam sebuah hubungan, Anda harus berbicara pada pasangan dan sebaliknya.
Baca Juga : 4 Alasan Hubungan Anda Tak Pernah Awet
Mitos: "If you're not happy, then it's not true love."
Faktanya: Saat terjadi perdebatan, jangan sungkan untuk minta maaf dan ingat bahwa Anda ada di tim yang sama. Cinta yang hebat bukan berarti Anda tidak akan menemukan masalah di dalamnya, tapi soal kemampuan untuk melewatinya bersama dan tidak pergi begitu saja.
Anda akan selalu berusaha untuk membuat hubungan itu bahagia walau ada banyak masalah yang dilewati bersama. Itulah yang membuat hubungan Anda solid.
Mitos: "You'll always feel the butterfly effect if you really love him."
Faktanya: Sayangnya, lama kelamaan butterfly effect akan luntur, kecuali jika Anda jarang bertemu dengannya. Sebenarnya, butterfly effect itu merupakan reaksi saraf-saraf dan jika Anda terus menerus merasakannya, jangan-jangan malah ada yang salah dengan hubungan Anda.
Ketika Anda benar-benar mencintai seseorang, cinta yang Anda rasakan seharusnya membawa rasa damai, tenang, dan aman. Jadi, jika suatu hari nanti Anda tidak lagi merasakan butterfly effect, jangan khawatir. Hal itu sangat normal. Itu artinya saraf-saraf tegang yang terjadi di antara Anda dan pasangan sudah hilang and it's a good thing.
Mitos: "If you're really falling in love, all your happiness come from him and your relationship."
Faktanya: Ini sangat tidak benar. Menjalani hubungan yang sehat dan penuh kasih haruslah disesuaikan dengan kesadaran diri yang kuat. Kenyataannya, jika Anda tidak bahagia, merasa tidak percaya diri, atau tidak sepenuhnya menjadi diri sendiri, Anda juga tidak akan merasakan itu semua dalam suatu hubungan.
Pastikan Anda memiliki ‘me time’, seperti mengikuti passion pribadi, hobi, atau berkumpul dengan teman-teman. Alasan-alasan individual inilah yang nantinya akan memperkuat hubungan Anda.
Kebahagiaan Anda tidak selalu berasal dari pasangan dan hubungan, tetapi Anda sendirilah yang menciptakan kebahagiaan tersebut dengan orang-orang sekitar.
Foto: toptrendingtopics
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.