09 Desember 2024

Alun-Alun Kota Bandung dan Bangunan Bersejarah di Sekitarnya

Ketahui sejarah, lokasi, dan rutenya di sini juga, Moms!

Jangan lewatkan berwisata ke alun-alun kota Bandung ketika Moms mengunjungi kota Kembang.

Pasalnya, tempat ini merupakan destinasi wisata yang ramah di kantong.

Tidak heran kalau tempat ini jadi salah satu wisata wajib yang sayang dilewati bila Moms pergi ke Bandung.

Supaya Moms makin tertarik mengunjunginya, simak informasi menarik soal alun-alun kota Bandung di artikel ini, yuk!

Sejarah Alun-Alun Kota Bandung

Alun-alun kota Bandung
Foto: Alun-alun kota Bandung (Pinterest.com)

Sebelum tampak elegan seperti sekarang, alun-alun kota Bandung memiliki sejarah yang cukup panjang.

Peruntukan dan penampakannya berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

Pada masa kolonial, lokasi alun-alun kota Bandung saat ini hanyalah sebagai tempat persinggahan atau pos penggantian kuda pengantar surat.

Memang, area tersebut merupakan Gedung Kantor Pos Belanda. 

Sebuah catatan sejarah lain menyebutkan kalau kawasan alun-alun didirikan pada tahun 1810.

Alun-alun inilah yang dijadikan oleh masyarakat setempat sebagai pusat aktivitas.

Tak jarang pula, warga Bandung menyulap sebagai arena pertandingan sepak bola.

Lokasi dan Rute Alun-Alun Kota Bandung

Alun-alun Bandung
Foto: Alun-alun Bandung (Pinterest.com)

Alun-alun kota Bandung berlokasi di Jalan Asia Afrika, Balonggede, Regol, Bandung, Jawa Barat.

Lokasinya bisa dibilang strategis lantaran berada di pusat kota, sehingga memudahkan pengunjung saat ingin berkunjung kesana.

Objek wisata yang menjadi ikon kota Bandung ini menjadi favorit masyarakat sekitar maupun turis.

Bukan hanya karena ramah di kantong, tapi juga menyediakan fasilitas wi-fi yang bisa dinikmati secara gratis oleh para pengunjung.

Poin plusnya lagi, alun-alun kebanggaan warga Bandung ini juga ramah anak.

Ada beberapa wahana edukatif, seperti wahana bermain dan perpustakaan untuk anak-anak.

Jika dari Stasiun Bandung, alun-alun kota Bandung dapat ditempuh dengan naik kendaraan bermotor selama 19 menit ke Jalan Asia Afrika.

Bagi Moms yang memulai perjalanan dari arah Terminal Leuwipanjang, maka hanya perlu waktu sekira 15 menit untuk ke alun-alun kota Bandung dengan melalui Jl. Leuwi Panjang dan Jl. Moch. Toha.

Sementara itu, waktu yang dari Bandara Husein Sastranegara ke alun-alun kota Bandung sekira 21 menit dengan naik kendaraan lewat rute Jl. Penjajaran. 

Jam Operasional Alun-Alun Kota Bandung

Suasana alun-alun Bandung
Foto: Suasana alun-alun Bandung (Instagram.com/cef_hazaz)

Alun-alun kota Bandung dapat dikunjungi setiap hari selama 24 jam secara gratis.

Namun, sebaiknya Moms dan Dads mengunjungi alun-alun kota Bandung pada pagi atau sore hari saat cuaca tidak terik.

Hal ini supaya Moms dapat menikmati suasana dan sejuknya udara di alun-alun sambil bersantai di lapangan.

Moms juga bisa bersantai sambil wisata kuliner khas Bandung yang ada di depan alun-alun.

Mulai dari mie kocok Bandung hingga jajanan uli bakar bisa Moms coba di sana.

Harga Tiket Alun-Alun Kota Bandung

Alun-alun kota Bandung
Foto: Alun-alun kota Bandung (Pinterest.com)

Untuk bisa menyaksikan keindahan alun-alun ini, Moms tidak perlu mengeluarkan tiket masuk.

Hal ini karena Alun-Alun Bandung tidak dipungut biaya alias tidak meminta tarif masuk untuk setiap wisatawan yang datang dan menjelajahi tempat wisata satu ini.

Moms hanya perlu membayar tiket parkir untuk setiap kendaraan yang dibawa.

Untuk harga tiket parkir sepeda motor adalah Rp3.000 sementara untuk mobil atau kendaraan roda empat, Moms perlu membayar tiket parkir sebesar Rp5.000 saja.

Ada beberapa titik parkir yang bisa Moms gunakan entah di masjid Raya Bandung atau di basement parkir yang disediakan.

Baik mau parkir di mana pun, Moms tidak akan dikenakan biaya masuk untuk bisa melihat berbagai fasilitas yang ada di Alun-alun kota Bandung.

Alun-alun ini diresmikan pada tanggal 31 Desember 2014 oleh Ridwan Kamil selaku Wali kota Bandung.

Semenjak diresmikan oleh Ridwan Kamil yang saat itu menjabat sebagai walikota, maka alun alun ini menjadi tempat wisata di Bandung yang patut untuk didatangi.

Fasilitas Alun-Alun Kota Bandung

Alun-alun kota Bandung
Foto: Alun-alun kota Bandung (Pinterest.com)

Fasilitas yang bisa Moms dapatkan ketika mengunjungi alun-alun satu ini sangat beragam. Berikut deretannya:

1. WiFi Gratis

Ini merupakan kelebihan yang mungkin menjadi favorit para pengunjung.

Dengan kehadiran Wi-Fi gratis, tentunya pengunjung dapat lebih betah menghabiskan banyak waktu di area ini.

Moms pun dapat bersantai di atas rumput sintetis yang lembut sambil menikmati berbagai konten menarik di dunia maya.

2. Ruang Baca dan Wahana Edukatif Lainnya

Tempat ini akan menjadi destinasi wisata yang cocok untuk didatangi bersama buah hati.

Hal ini karena di dalamnya tersedia beberapa wahana edukatif seperti ruang baca.

Ruang baca atau perpustakaan yang ada di alun-alun kota Bandung berisi berbagai koleksi buku yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.  

Ditambah lagi, Moms juga akan menemukan arena permainan anak.

Oleh karenanya tak perlu khawatir anak-anak akan merasa bosan saat datang ke tempat ini.

3. Rumput Sintetis Kelas Internasional

Alun-Alun Bandung Jawa Barat
Foto: Alun-Alun Bandung Jawa Barat (Google.com/Maps/Cindona Najma)

Ini merupakan keunggulan alun-alun kota Bandung yang membuatnya berbeda dari ruang publik sejenisnya.

Rumput yang digunakan di area ini memanglah rumput sintetis, namun kualitasnya berstandar internasional sehingga sangat lembut dan nyaman.

Rumput sintetis ini diklaim dapat bertahan hingga 10 tahun lamanya meskipun sering diinjak dengan kaki telanjang.

Meski begitu, untuk menjaga kualitas rumputnya tetap bertahan lama, pengunjung diharuskan agar membuka alas kaki jika ingin menginjakkan kaki di hamparan rumput sintetis ini.

Tak hanya lembut dan nyaman, hamparan rumput ini juga memiliki panorama yang indah karena terdapat pola simetris yang memanjakan mata.

4. Pemandangan yang Indah di Siang Maupun Malam Hari

Tata letak alun-alun kota Bandung juga membuat pemandangan di sepanjang kawasan ini terlihat indah.

Keindahannya bisa dinikmati baik di siang hari atau malam hari sekalipun.

Ada beberapa spot foto instagramable yang bisa Moms temukan di sini.

Salah satunya adalah keberadaan taman bunga yang menghadirkan bunga dengan beraneka warna yang menyejukkan.

Untuk semakin menambah kesan instagramable, pengunjung juga banyak yang mengambil foto tampak atas dari ketinggian untuk menunjukkan pola simetris dari rumput sintetis yang digunakan.


5. Tidak Memiliki Jam Tutup

Alun-alun kota Bandung merupakan tempat umum yang tidak memiliki jam tutup, sehingga terbuka 24 jam baik pada hari biasa maupun hari libur.

Tentunya, jumlah pengunjung di akhir pekan atau hari libur akan jauh lebih padat dibanding hari biasa.

Nah, karena tidak memiliki jam tutup, maka Moms tak perlu khawatir jika ingin berlama-lama menghabiskan waktu dan bersantai di tempat yang satu ini.

6. Tersedia Taman Bermain

Selain taman yang dilengkapi dengan rumput sintetis, alun-alun kota Bandung juga memiliki area taman bermain anak.

Terdapat beberapa wahana permainan, salah satunya ayunan.

Meski tidak banyak wahana yang tersedia, taman bermain menjadi salah satu tempat favorit bagi anak-anak yang berkunjung ke alun-alun kota Bandung.

Wisata Sekitar Alun-Alun Kota Bandung

Selain berkunjung ke alun-alun kota Bandung, tidak ada salahnya jika Moms dan Dads juga pelesiran ke gedung-gedung yang berada di sekitar daerah tersebut.

Nah, berikut ini beberapa gedung yang menarik dikunjungi di sekitar alun-alun kota Bandung.

1. Gedung Merdeka

Gedung Merdeka Bandung
Foto: Gedung Merdeka Bandung (Google.com/Maps/Wahyu Winarto)

Gedung di sekitar alun-alun kota Bandung yang pertama adalah Gedung Merdeka.

Gedung yang dibangun pada tahun 1895 ini dahulunya merupakan warung kopi tempat saudagar Belanda berkumpul.

Kemudian, gedung ini mengalami pemugaran pada tahun 1920-1928 dan diberi nama Concordia.

Concordia beralih fungsi sebagai tempat hiburan dan bersosialisasi para opsir Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno mengganti nama Concordia menjadi Gedung Merdeka.

2. Gedung De Majest

De Majestic Bandung
Foto: De Majestic Bandung (Google.com/Maps/Danang Juffry)

Gedung menarik selanjutnya yakni Gedung De Majestic.

Gedung yang dibangun pada tahun 1925 ini berada di area yang sama dengan Gedung Merdeka.

Pada masa penjajahan Belanda, gedung ini digunakan sebagai tempat hiburan para pengusaha Belanda.

Namun setelah merdeka, gedung ini merupakan bioskop pertama di Indonesia.

Kini, Gedung De Majestic beralih fungsi sebagai unit bisnis Jasa dan Hiburan PD Jasa dan Kepariwisataan yang dikelola oleh Pemerintah Jawa Barat.

3. Hotel Savoy Homann

Hotel Savoy Homann
Foto: Hotel Savoy Homann (Google.com/Maps/Hotel Savoy Homann Bandung)

Hotel Savoy Homann berada di sebelah Timur Gedung Merdeka.

Hotel ini merupakan bangunan bersejarah yang digunakan sebagai tempat para delegasi Asia Afrika menginap pada masanya.

Menariknya, sebelum Hotel Savoy Homann menjadi tempat para delegasi menginap, hotel ini hanyalah sebuah penginapan dengan bilik bambu milik keluarga Homann.

4. Masjid Raya Bandung

Masjid Raya Bandung
Foto: Masjid Raya Bandung (Pinterest.com)

Selanjutnya, jangan lupa kunjungi Masjid Raya Bandung.

Masjid yang dulu dikenal sebagai Masjid Agung Bandung ini terletak di alun-alun kota Bandung dan telah berdiri sejak tahun 1810.

Sejak didirikannya Masjid Raya Bandung, tempat ibadah ini telah mengalami beberapa kali perombakan hingga akhirnya diresmikan pada 4 Juni 2003 oleh H. R. Nuriana selaku Gubernur Jawa Barat saat itu.

Hal lain yang menjadi daya tarik dari Masjid Raya Bandung adalah dua menara kembar di sisi kanan dan kiri masjid.

Menara setinggi kurang lebih 81 meter ini dibuka untuk umum di hari Sabtu dan Minggu. 

Dari ketinggian setara dengan bangunan 19 lantai ini, Moms bisa melihat keindahan kota Bandung dengan sudut pandang 360 derajat.

Selain pemandangan kota, Moms juga bisa melihat keindahan gunung Tangkuban Parahu yang terlihat dari menara ini. 

5. Plaza Parahyangan

Plaza Parahyangan
Foto: Plaza Parahyangan (Google.com/Maps/Plaza Parahyangan)

Parahyangan Plaza merupakan tempat belanja favorit para pelancong pada saat itu.

Gedung yang didirikan pada tahun 1982 ini terletak di sebelah selatan Masjid Raya Bandung.

Tenar di era 80-90an, kini Parahyangan Plaza telah menjadi pusat distro di Bandung.

6. Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika
Foto: Museum Konferensi Asia Afrika (Google.com/Maps/Abun Gunawan)

Museum Konferensi Asia Afrika, yang terletak di Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika, menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang penting di kawasan sekitar Alun-Alun Kota Bandung.

Gedung Merdeka adalah saksi bisu peristiwa Konferensi Asia Afrika yang berlangsung pada 1955.

Konferensi ini menjadi momen penting dalam sejarah dunia, saat negara-negara Asia dan Afrika bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian, dan kerja sama internasional.

Museum ini didirikan untuk mengabadikan semangat dan jiwa konferensi tersebut.

Wisatawan pun dapat menikmati pameran benda-benda bersejarah seperti foto dokumentasi, diorama, dan artefak terkait peristiwa Konferensi Asia Afrika.

7. Museum Wolff Schoemaker (Preanger)

Museum Preanger
Foto: Museum Preanger (Google.com/Maps/Mio Figlio R M)

Museum Wolff Schoemaker, yang juga dikenal sebagai Museum Preanger, terletak di lantai dasar Hotel Prama Grand Preanger.

Museum ini didirikan untuk mengenang karya dan kontribusi besar Wolff Schoemaker, seorang arsitek Belanda yang berjasa merancang banyak bangunan ikonik di Bandung, termasuk Gedung Merdeka dan Observatorium Bosscha.

Lokasinya yang dekat dengan Alun-Alun Kota Bandung menjadikannya destinasi yang ideal bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi lebih dalam sejarah Bandung.

8. Kopi Aroma

Kopi Aroma
Foto: Kopi Aroma (Instagram.com/kopiaromaofficial)

Terletak di Jalan Banceuy No. 51, toko kopi ini tidak hanya menawarkan produk kopi berkualitas, tetapi juga menyimpan cerita sejarah yang menarik sebagai bagian dari warisan budaya Bandung.

Didirikan pada tahun 1930 oleh Tan Houw Sian, Kopi Aroma mempertahankan proses produksi tradisional yang menggunakan mesin roasting antik berbahan bakar kayu karet, menciptakan cita rasa kopi yang khas dan otentik.

Pengunjung dapat melihat langsung bagaimana proses pembuatan kopi.

Mulai dari pemilihan biji kopi mentah dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, hingga proses penuaan kopi Arabika dan Robusta yang berlangsung selama bertahun-tahun untuk menghasilkan rasa dan aroma sempurna.

Selain itu, Kopi Aroma menjadi tempat belanja favorit bagi wisatawan yang mencari oleh-oleh khas Bandung berupa kopi bubuk atau biji.

9. Pasar Antik Cikapundung

Pasar Barang Antik
Foto: Pasar Barang Antik (Google.com/Maps/Muthia Shahab)

Pasar Antik Cikapundung adalah destinasi wisata unik yang dapat dikunjungi di dekat Alun-Alun Kota Bandung.

Terletak di Jalan ABC Blok U-1, Braga, pasar ini menawarkan berbagai koleksi barang antik dan vintage yang menarik perhatian.

Mulai dari mesin ketik, kamera analog, lampu hias, hingga piringan hitam dan komik jadul.

Bagi pecinta barang bersejarah atau mereka yang ingin bernostalgia, pasar ini menjadi tempat yang sempurna untuk berburu aksesori unik.

Baca Juga: 20+ Rekomendasi Hotel Staycation Bandung, Aesthetic!

Nah, itu dia Moms berbagai informasi menarik tentang alun-alun kota Bandung yang sangat terkenal.

Jika Moms dan keluarga berkunjung ke tempat wisata tersebut, dijamin akan mendapatkan pengalaman berwisata yang seru dan menyenangkan.

Setelah mengetahui informasi lengkap soal alun-alun kota Bandung di atas, apakah Moms semakin tertarik mengunjunginya?

  • https://www.bandung.go.id/features/detail/19/gedung-merdeka-bandung
  • https://blog.tripcetera.com/id/alun-alun-bandung/
  • https://indonesiavirtualtour.com/wisata-virtual/alun-alun-dan-masjid-raya-bandung

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.