Apakah Pisah Ranjang Jadi Solusi Konflik di Pernikahan?
Pernikahan memang tidak selalu berjalan baik-baik saja dari waktu ke waktu. Ada kalanya Moms berdebat dengan pasangan sehingga membuat suasana rumah tak lagi hangat.
Salah satu langkah nyata yang diambil pasangan suami istri kala sedang terlibat perkelahian adalah memilih untuk tidur di ranjang yang berbeda atau yang biasa disebut pisah ranjang.
Serba-serbi Pisah Ranjang
Survei yang dilakukan oleh National Sleep Foundation menyebut satu dari empat pasangan menikah, tidur di ranjang yang berbeda.
Lantas, benarkah pisah ranjang bisa jadi solusi untuk menyelesaikan konflik? Yuk, simak ulasannya.
1. Meredakan Argumen
Foto: unsplash.com
Seksolog klinis, Kristie Overstreet menyebut, ketika tidur kita terganggu atau tidak tidak nyenyak, kadang kala kita berkata sesuatu yang tidak diinginkan.
Kristie menyebut salah satu cara meredakan perkelahian antara suami istri adalah pisah ranjang, yang dimaksudkan agar masing-masing pasangan tidak merasa tersakiti karena ucapan yang tidak seharusnya dilontarkan.
"Tidur sendiri dapat membuat pasangan bangun dalam keadaan segar. Tidur yang tidak terganggu adalah kunci mengurangi naik turunnya mood dan konflik dalam hubungan," ujar Kristie.
Baca Juga: 7 Keuntungan Tidak Terduga Tidur Pisah Ranjang dengan Suami
2. Meminimalisir Tekanan Berhubungan Seksual Rutin
Foto: stocksnap.io
Waktu berhubungan intim yang paling ideal adalah sebelum tidur, tetapi bisa sangat sulit untuk mendapatkan mood ketika salah satu dari pasangan terlalu kelelahan sehingga seks tampak dipaksakan jika rutin dilakukan.
Jika pasangan tidak membuat Moms merasa diinginkan sepanjang hari, maka tidur bukanlah pendekatan baik.
"Dengan tidur di tempat tidur terpisah, kamu menghindari risiko kewajiban untuk melakukan hubungan seks. Mengulur waktu dengan tidur di ranjang terpisah dapat membuat kamu lebih energik dan bersemangat," ujar pakar seksual, Miyoko Rifkin.
3. Lebih Mengapresiasi Hubungan
Foto: unsplash.com
Pepatah 'kamu tidak akan tahu apa yang kamu punya sebelum semuanya akhirnya hilang' berlaku dalam hal ini, Moms.
Dengan tidur di ranjang yang berbeda, kesempatan untuk memprioritaskan keintiman dan sentuhan fisik akan lebih besar.
Jika berada di tempat tidur yang berbeda, Moms dan pasangan tidak akan mudah menjangkau pasangan bahkan untuk sekadar cuddling, sehingga hal ini akan lebih menjaga keintiman.
Hal tersebut akan membantu Moms dan pasangan lebih menghargai hubungan, baik fisik dan emosional, sebagai prioritas dan mencegah Moms dan pasangan bertikai lebih sering di kemudian hari.
Baca Juga: 3 Cara Berkomunikasi dengan Tepat Saat Mengutarakan Keinginan Kepada Suami
4. Hanya Baik untuk Waktu yang Singkat
Foto: stocksnap.io
Meskipun begitu, Fran Greene, dating and relationship coach menyebut, tidur di ranjang yang berbeda hanya baik dilakukan di waktu yang singkat.
Ia mengingatkan kalau terus-terusan pisah ranjang, hal ini akan menyebabkan dampak negatif pada hubungan suami dan istri.
Pisah ranjang, lanjutnya, jangan dibuat sebagai kebiasaan karena tempat tidur adalah ruang paling private dalam hubungan percintaan.
Meski Fran menyebutkan tidur sendiri dapat meningkatkan daya tahan tubuh, Moms diajak untuk menemukan keseimbangan di antaranya.
Tidur di ranjang yang berbeda haruslah dianggap sebagai solusi untuk memecahkan masalah dengan kepala dingin, namun tidak mengesampingkan keeratan hubungan antara dua sejoli.
5. Tidur di Ranjang Berbeda Juga Dapat Menyebabkan Masalah
Foto: freepik.com
JIka tidur di ranjang berbeda makin menyebabkan keretakan dalam hubungan, maka ada baiknya untuk membicarakannya kepada pasangan.
Katakan pada pasangan apa yang Moms butuhkan dan apa yang mengganjal dari hubungan, hingga kedua belah pihak mendapatkan solusi yang disepakati bersama.
Mungkin untuk sementara, pisah ranjang bisa dijadikan solusi selama beberapa hari saja. Tetapi, tidak untuk selamanya.
Suka tidak suka, Moms dan Dads tetap harus bertatap wajah dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya.
Jika masalah tak kunjung selesai, jangan ragu untuk bertanya pada pihak ketiga seperti psikolog atau konselor pernikahan yang bisa membantu penyelesaian masalah Moms dan pasangan.
Baca Juga: Seks Bukan Cara Tepat untuk Menyelesaikan Konflik dengan Pasangan
Moms, pisah ranjang memang bisa jadi salah satu solusi untuk meredakan konflik, tapi bukan untuk menyelesaikan konflik.
Pisah ranjang juga disarankan hanya dilakukan dalam waktu yang singkat.
Agar masalah cepat selesai, sebaiknya segera berdiskusi dengan Dads, ajak mencari jalan keluar yang bisa membuat kedua belah pihak sama-sama nyaman.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.