Apakah Riwayat Aborsi Dapat Menyebabkan Susah Punya Anak?
Salah satu faktor yang memengaruhi peluang seorang perempuan untuk bisa hamil adalah riwayat kehamilan di masa lalu.
Lalu, bagaimana bila Moms memiliki pengalaman menggugurkan kandungan atau riwayat aborsi?
Apakah prosedur tersebut dapat memengaruhi kesuburan dan mempersulit upaya Moms untuk hamil lagi? Mari simak ulasannya di bawah ini!
Apakah Jadi Susah Punya Anak Karena Aborsi?
Para ahli mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tindakan aborsi dapat menyebabkan gangguan fertilitas atau kemandulan.
Selama prosedur dilakukan dengan benar oleh ahlinya dan di tempat yang aman, maka tidak ada dampak aborsi yang memengaruhi atau menghambat peluang Moms untuk hamil kembali.
Hal itu didukung oleh sebuah artikel yang diterbitkan di European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology pada 2018, yang mengonfirmasi bahwa dalam skala populasi, aborsi tidak terkait dengan meningkatnya risiko kemandulan di masa depan.
Baca Juga: Perhatikan Bahaya dan Komplikasi Aborsi Sebelum Melakukannya
Pengaruh Aborsi Pada Kesuburan
Ada dua jenis prosedur aborsi:
1. Menggunakan obat-obatan. Moms akan diminta minum obat yang akan menghambat kerja progesteron sehingga menghentikan pertumbuhan dan perkembangan embrio. Selain itu, obat juga akan merangsang rahim untuk berkontraksi dan mendorong jaringan embrio keluar.
2. Melalui tindakan bedah. Dokter akan menggunakan alat bedah yang dimasukkan ke dalam serviks untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari rahim.
Prosedur pertama tidak berdampak pada sel telur ataupun organ reproduksi. Sementara, prosedur kedua, sebagaimana tindakan bedah lain, menyimpan risiko komplikasi.
Kimberley A. Thornton, M.D., spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas di RMA New York, mengatakan bahwa pada prosedur kedua terdapat risiko timbulnya jaringan parut pada serviks atau rahim, tapi risiko tersebut sangat kecil.
Menurut Thornton, risiko tersebut hanya muncul bila pengguguran kandungan dilakukan lebih dari sekali.
Thornton menjelaskan lebih lanjut bahwa pada dasarnya, setiap tindakan medis yang melibatkan penggunaan alat di dalam organ reproduksi dapat berisiko menyebabkan jaringan parut di sekitarnya, terutama bila dilakukan beberapa kali.
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan yang Paling Sering Membuat Perempuan Susah Hamil
Dengan kata lain, risiko timbulnya jaringan parut pada perempuan yang melakukan pengguguran kandungan lebih dari sekali sama besarnya dengan perempuan yang melalui proses persalinan caesar beberapa kali.
Carol Scurfield, direktur medis Women’s Health Clinic mengatakan, komplikasi serius dari prosedur aborsi sangat jarang terjadi, terutama yang kemudian mengganggu kesuburan. Dampak aborsi tidak berkaitan secara langsung dengan peluang seseorang untuk hamil lagi.
Sementara itu, Beth Taylor, dokter spesialis kesuburan di Olive Fertility Center di Vancouver mengatakan, hingga saat ini, faktor paling signifikan yang menyebabkan seorang perempuan sulit hamil adalah usia.
Bila Moms pernah hamil di usia 20-an, belum tentu Moms akan dapat dengan mudah hamil saat sudah mencapai usia 30-an. Sudah jelas bukan Moms? Dapat disimpulkan bahwa aborsi tidak memiliki dampak signifikan pada kesuburan kita.
(AN/INT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.