Kisah Pilu Bayi 6 Bulan Meninggal Setelah Naik Motor Selama 13 Jam
Bayi 6 bulan meninggal karena diajak berkendara motor selama 13 jam dari Tegal menuju Surabaya. Kisah pilu ini dibagikan oleh sang ayah lewat cuitan di akun Twitter-nya.
Ya Moms, bayi malang tersebut diajak oleh kedua orangtuanya untuk menonton pertandingan bola, Persebaya vs Persita, yang digelar di Surabaya.
Lewat cuitannya di akun @jungkangFamily yang kini sudah dihapus, sang ayah mengaku teledor dan menyesal atas kejadian yang menimpa anaknya.
Ia mengatakan bahwa cukup dirinya saja yang melakukan hal bodoh karena keegoisannya mengajak sang buah hati berkendara jauh.
Terlebih, mereka melakukan perjalanan malam hari, dari Tegal pukul 17.38 WIB dan sampai surabaya sekitar pukul 07.15 WIB.
Lantas, bagaimana kisah lengkapnya?
Baca Juga: 4 Obat Herbal Asam Lambung dan Tips Perawatan Rumahan Lainnya
Kronologi Bayi 6 Bulan Meninggal Setelah Naik Motor 13 Jam
Berikut kronologi soal bayi 6 bulan meninggal setelah naik motor selama 12 jam dari Tegal hingga Surabaya.
Ilustrasi bayi 6 bulan naik motor (Sumber: Orami photo stock)
1. Memilih Naik Motor Karena Biaya Mobil Mahal
Sang ayah mengaku bahwa keputusan berangkat menggunakan motor ke Surabaya dari Tegal karena biaya mobil yang mahal.
Ia menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan jika menggunakan mobil bisa mencapai Rp2 juta sehingga akhirnya berangkat naik motor.
2. Berangkat Sore Hari
Lewat cuitannya, ayah bayi 6 bulan tersebut mengaku awalnya antusias menyambut laga home perdana Persebaya.
Ia bersama istri dan anaknya yang masih 6 bulan pun berangkat dari Tegal pukul 17.38 WIB, pada Sabtu 30 Juli 2022.
"Sampe di Surabaya jam 07.15 WIB hari Minggu," tulisnya.
Artinya, mereka melakukan perjalanan malam yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan bayi.
Ilustrasi bayi 6 bulan batuk (Foto: Orami photo stock)
3. Bayi Batuk dan Sesak Napas
Sesampainya di Surabaya, menurut sang ayah, bayi 6 bulan tersebut batuk-batuk seperti berdahak dan juga sesak napas.
Akhirnya, sang anak dibawa ke Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila di daerah Gunung Sari, Surabaya.
Namun, karena peralatan yang tidak memadai, bayi dirujuk ke RSAL. Akan tetapi, ambulans di rumah sakit susah keluar sehingga mereka membawa bayi dengan motor.
"Di sini awal malapetaka karena ternyata mengeluarkan ambulance itu susah meski judulnya kami pasien rujukan. Akhirnya kami bawa sendiri dengan motor," tulis sang ayah.
Baca Juga: 8 Amalan Ibu Hamil Menurut Islam, Yuk Lakukan Moms!
4. Bayi Lemah dan Tak Tertolong
Saat menuju ke RSAL, ternyata motor yang membawa bayi 6 bulan ini terhenti karena lampu merah di depan DTC Wonokromo dan perlintasan kereta api.
Menurut sang ayah, bayinya sudah terlalu lemah dan tak tertolong, walaupun dokter di RSAL sudah berusaha maksimal.
Sehingga akhirnya nyawa bayi 6 bulan ini tak berhasil diselamatkan.
5. Mengaku Egois
Setelah kejadian bayi 6 bulan meninggal, sang ayah mengaku telah melakukan hal bodoh karena keegoisan dan kesombongannya.
Ia berharap semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran dan cukup dirinya saja yang melakukan hal bodoh.
"Akhirnya saya belajar apa makna "Persebaya Sak Tekone Izrail" berkat ketololan yg terbungkus ego dan kesombongan saya. Yg nekat mengajak anak sy yg berusia 6bln untuk away dari Tegal ke Surabaya demi melihat @persebayaupdate bertanding home perdana. Semoga cukup sy saja yg tolol," tulisnya.
Baca Juga: 12 Cara Menyusui Bayi yang Benar agar Ibu dan Bayi Nyaman, Moms Wajib Tahu!
Nah, dari kejadian ini, kita bisa belajar banyak ya Moms. Anak atau bahkan bayi, lebih baik jangan berkendara jauh menggunakan motor karena bisa membahayakan nyawanya.
- https://twitter.com/jungkangFamily/status/1554815092507545602?t=TlquBlAZ2uiU4qne-FaXtw&s=19
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.