Bayi Berkeringat saat Menyusu, Benarkah Pertanda Penyakit?
Bayi berkeringat saat menyusu adalah kondisi normal, asalkan keringat yang keluar tidak berlebihan, Moms.
Salah satu penyebab bayi berkeringat saat menyusu juga bisa karena ruangan tempat menyusui terlalu panas.
Namun, jika suhu ruangan tidak terlalu panas atau bahkan dingin, tetapi Si Kecil tetap berkeringat, hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis.
Tidak perlu langsung khawatir dan menganggap bahwa Si Kecil terkena masuk angin.
Lantas, kenapa bayi berkeringat saat menyusu? Yuk, cari tahu selengkapnya di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!
Kenapa Bayi Berkeringat saat Menyusu?
Moms mungkin bertanya-tanya normal atau tidak, ya, jika bayi berkeringat saat menyusu?
Tenang Moms, hal ini normal kok.
Sama seperti orang dewasa, bayi berkeringat karena proses alami tubuh yang mengeluarkan panas berlebih.
Ini dia beberapa penyebab bayi sering berkeringat saat menyusu.
1. Kontak Kulit ke Kulit
Saat menyusui, Moms pasti melakukan skin to skin contact dengan Si Kecil, bukan?
Nah, kontak inilah yang kemudian bisa meningkatkan suhu tubuh bayi.
Tak heran, bayi jadi berkeringat jika menyusu dalam waktu lama.
2. Banyaknya Energi yang Dikeluarkan
Jangan salah, menyusui membutuhkan banyak energi lho, Moms!
Gerakan rahang bayi saat menyusu seakan menjadi olahraga yang membuatnya berkeringat.
Kadang, bayi menyusu dengan kuat, sehingga keringatnya keluar lebih deras.
3. Kepala Bayi Panas
Keringat mungkin tak hanya terlihat di dahi saja tapi juga bagian kepala.
Ini karena banyak ibu cenderung menyusui bayi dengan posisi dalam buaian seperti saat menggendong.
Kepala bayi sering kali disangga oleh telapak tangan atau siku ibu dalam waktu yang lama.
Oleh karenanya, keringat yang ada di telapak tangan Moms dan area lipatan siku tertransfer ke kepala bayi.
Hal ini membuat kepala bayi berkeringat saat menyusu terlebih dalam waktu lama atau cuaca yang panas.
4. Memakai Baju atau Selimut Terlalu Tebal
Terkadang, Moms memakaikan bayi baru lahir dengan baju yang tebal agar ia tak kedinginan.
Tak hanya itu, saat menyusui, Moms juga mungkin menutupi Si Kecil dengan selimut atau nursing cover.
Nah, inilah yang kemudian membuat bayi berkeringat saat menyusu, Moms. Alih-alih merasa sejuk, ia malah kegerahan.
5. Faktor Lingkungan
Tempat di mana Moms menyusui juga berpengaruh besar membuat bayi berkeringat saat menyusu.
Ruangan yang sempit, pengap, dan tanpa ventilasi tentu saja pasti membuat bayi berkeringat.
Apalagi jika cuaca di luar rumah sedang panas-panasnya.
6. Kesulitan Bernapas
Moms, salah satu posisi menyusui yang salah adalah ketika Si Kecil kesulitan bernapas karena tertutup oleh tubuh Moms.
Nah, jika Si Kecil kesulitan bernapas karena posisi yang salah saat menyusui, maka bisa menyebabkan bayi berkeringat saat menyusu.
Dengan begitu, pastikan saat menyusui, Moms dan Si Kecil dalam posisi yang nyaman dan bayi mendapatkan udara.
Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!
Cara Mengurangi Keringat pada Bayi saat Menyusui
Nah, setelah Moms tahu apa saja penyebab bayi berkeringat saat menyusu, ini saatnya Moms mencari tahu cara mengatasinya.
- Susuilah Si Kecil di tempat yang sejuk, bisa menyalakan pendingin udara atau di dekat jendela supaya ada pertukaran angin.
- Pakaikan Si Kecil baju yang ringan dan menyerap keringat saat berada di rumah. Jangan gunakan pakaian tebal jika tidak diperlukan.
- Biarkan kepala bayi tetap terbuka saat menyusu, lepas topi atau syal yang dipakaikan.
- Saat menyusui, Moms juga sebaiknya gunakan baju berbahan katun yang menyerap keringat ya.
- Hindari pakaian berbahan polyester saat menyusui, baik untuk Moms maupun bayi.
- Susui bayi di kedua payudara. Dengan begitu, bayi tidak akan berada dalam satu posisi sama sepanjang waktu selama menyusui yang akan menjebak panas.
- Hindari memakai pakaian terlalu ketat selama menyusui karena membuat Moms dan bayi jadi mudah berkeringat.
Moms juga tidak perlu langsung berasumsi bahwa bayi merasa kedinginan sepanjang waktu, sehingga Moms kerap memakaikannya baju tebal.
Perlu diketahui bahwa menyusui itu meningkatkan suhu tubuh bayi. Ini karena panas dari tubuh Moms akan menjalar kepada Si Kecil.
Jadi, gunakan pakaian sewajarnya, ya. Yang penting, Si Kecil merasa nyaman!
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar
Kenali Kemungkinan Bahaya Berkeringat saat Menyusu
Meski normal, berkeringat secara berlebihan bisa saja tanda masalah kesehatan tertentu, Moms.
Berikut berbagai masalah kesehatan yang ditandai dengan berkeringat berlebihan.
1. Atresia Paru
Menurut Centers for Diseases Control and Prevention, atresia paru adalah kelainan jantung bawaaan di mana katup yang mengatur aliran darah dari jantung ke paru-paru tidak terbentuk.
Pada bayi dengan cacat lahir ini, darah akan kesulitan mengalir ke paru-paru untuk mengambil oksigen bagi tubuh.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme juga bisa jadi penyebab bayi berkeringat saat menyusu.
Ini adalah kondisi ketika kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif.
3. Infeksi dan Demam
Bayi juga bisa berkeringat berlebihan jika ada infeksi yang disertai dengan demam.
4. Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS kerap ditunjukkan dengan tanda awal seperti keringat berlebih.
Meski tidak ada bukti pasti mengenai hubungan keduanya, banyak ibu yang bayinya mengalami SIDS melihat buah hatinya berkeringat terlalu banyak, termasuk saat menyusu.
5. Gagal Jantung Kongestif
Menurut MedlinePlus, gagal jantung kongestif adalah kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Gagal jantung tidak berarti jantung telah berhenti bekerja atau akan berhenti bekerja.
Hanya saja, kelainan bawaan ini membuat jantung bayi tidak dapat memasok cukup darah ke seluruh tubuh.
Kelainan ini nantinya berpengaruh pada salah satu atau kedua sisi jantung.
Nah, salah satu tanda penyakit ini adalah keringat berlebihan.
Baca Juga: Obat Sakit Kepala untuk Ibu Menyusui Berbahan Kimia dan Alami yang Aman
Kapan Harus ke Dokter?
Meski berkeringat saat menyusu adalah hal yang normal dan bisa dijelaskan secara medis, ada beberapa tanda Moms perlu waspada akan masalah kesehatan tertentu.
Berikut ini tanda-tandanya.
- Bayi cepat lelah, menyusu sedikit, dan langsung tertidur setelah mulai menyusu.
- Berat badan kurang padahal banyak menyusu.
- Bayi mengalami sesak napas atau terengah-engah saat bernapas.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!
Jangan tunda kunjungan ke dokter jika menemukan gejala-gejala tersebut, ya, Moms.
Semakin cepat dideteksi dan ditangani, kemungkinan untuk kembali pulih bisa semakin tinggi!
- https://parenting.firstcry.com/articles/why-does-your-baby-sweat-while-breastfeeding/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/baby-sweating
- https://www.momjunction.com/articles/why-does-your-baby-sweat-while-breastfeeding_00364445/
- https://www.babycenter.com/baby/sleep/baby-sleep-habits-snoring-sweating-head-banging-and-more_1467374
- https://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/pulmonaryatresia.html#:~:text=Pulmonary%20atresia%20is%20a%20birth,up%20oxygen%20for%20the%20body.
- https://medlineplus.gov/heartfailure.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.