Bayi Diberi Teh Manis, Bolehkah?
Pernahkah Moms mendengar, kalau bayi-bayi zaman dulu, usia 4 bulan sudah diberikan teh manis karena katanya agar bertenaga. Pernyataan tersebut sudah ditepis oleh para pakar dan menyatakan itu mitos.
Lantas bagaimana dengan anak yang sudah mulai MPASI, apakah pemberian teh manis juga tetap dilarang?
Berdasarkan jurnal kesehatan, teh rupanya bisa menghambat penyerapan zat besi, lho, Moms. Padahal zat besi ini amat sangat penting dan dibutuhkan oleh bayi. Bahkan IDAI menyarankan pemberian suplemen zat besi tambahan agar kelak anak tidak terkena anemia defisiensi besi.
Kekurangan besi pada masa anak terutama pada 5 tahun pertama kehidupan dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup anak. Jadi jika anak juga tidak diberikan makanan yang padat gizi, pemberian ASI juga berkurang, kemudian ditambah diberikan teh manis, maka akan jelas bahwa anak sangat rentan terkena anemia defisiensi besi.
Selain menghambat penyerapan zat besi, teh juga bisa menghambat penyerapan kalsium lho. Padahal kita tahu, kalsium sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Sehingga jika kekurangan kalsium bisa menyebabkan tulang keropos.
Baca Juga: Bayi mulai MPASI, Pilih High Chair atau Booster Seat?
Penyebab Teh Manis Tidak Boleh Diberikan kepada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Apa yang membuat teh tidak baik untuk bayi? Di dalam teh terdapat kandungan kafein yang bisa menganggu penyerapan zat besi. Pemberian teh sesekali boleh saja diberikan, tapi tidak dalam waktu bersamaan dengan makan.
Misalnya pemberian teh diberikan satu atau 2 jam setelah makan ini tidak masalah. Namun apakah pemberian teh masih diperlukan?
Orang tua biasanya memberikan teh yang manis untuk bayi. Setelah teh tidak baik untuk penyerapan zat besi serta kalsium, yang juga tidak baik adalah takaran gula yang dimasukkan ke dalam teh tersebut. Bayi akan cenderung menolak diberikan teh yang pahit, tapi akan sangat suka teh yang manis.
Baca Juga: 7 Nutrisi Untuk Imun Bayi
Gula boleh saja diberikan pada anak-anak, tapi sebaiknya dihindari hingga anak berusia 1 tahun. Menurut Esphgan, takaran gula yang diperbolehkan untuk anak usia 2-4 tahun adalah 15-16 gram per hari atau kira-kira 4 sendok teh per hari.
Pemberian gula berlebih bisa menyebabkan obesitas, karies gigi serta permasalahan kesehatan lainnya. Teh manis juga cenderung membuat anak kenyang dan bertenaga karena asupan gula tersebut. Padahal anak-anak juga membutuhkan asupan gizi lain dan tentu saja teh tidak bisa memenuhi asupan gizi harian anak.
Kafein dalam teh juga bisa membuat anak menjadi aktif dan sulit tidur, karena efek kafein sendiri pada orang dewasa bisa membuat jantung berpacu lebih cepat dan membuat orang menjadi segar dan tidak mengantuk.
Jadi, kalau teh manis ini diberikan pada bayi 6 bulan secara teratur, bisa jadi MPASI akan berujung GTM tapi bisa mengalami obesitas dan karies gigi serta penyakit penyerta lain seperti anemia defisiensi besi.
Sebisa mungkin hindarilah pemberian teh manis pada bayi, ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.