21 Februari 2024

Penyebab Bayi Menangis saat BAB dan Cara Mengatasinya

Coba berikan kehangatan dan pijatan lembut untuk bantu menenangkannya

Apa Moms pernah mendengar Si Kecil menangis saat buang air besar (BAB)? Coba ketahui apa penyebab bayi menangis saat BAB.

Mengetahui bayi menangis saat BAB mungkin membuat Moms bertanya-tanya apakah fesesnya sedemikian keras, sehingga ia kesakitan atau karena hal lainnya.

Melansir laman University of Utah Health, Dr. Cindy Gellner membagikan beberapa penyebab bayi menangis saat BAB yang disebut dyschezia.

Yuk, cari tahu lebih lanjut apa yang dimaksud dengan dyschezia pada bayi!

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bayi Susah BAB, Coba Pijat Bayi dan Ganti Menu Makannya

Pengertian Dyschezia

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com/cookie-studio)

Kebanyakan orang tua dari bayi yang baru lahir telah melihat anaknya melalui tahap ini.

Bayi akan menjadi tegang dan berteriak hanya untuk buang air besar.

Bayi menangis saat BAB yang tampaknya menyakitkan ini secara medis disebut sebagai dyschezia.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), dyschezia adalah kondisi bayi sehat yang berusia kurang dari 6 bulan yang mengalami ketegangan berlebihan saat buang air besar, sehingga menyebabkan bayi menangis saat BAB.

Si Kecil akan tampak sangat tidak nyaman, sering menangis atau menjerit, memerah di wajah, dan mengangkat lutut ke perut, sebelum akhirnya buang air besar.

Bayi menangis saat BAB tentu akan menimbulkan kecemasan bagi orang tua, apalagi hal ini bisa terjadi beberapa kali sehari.

Moms akan terkejut dan berakhir mengunjungi dokter anak mereka selama 2 sampai 3 bulan pertama kehidupan bayi dengan kekhawatiran bahwa Si Kecil mengalami sembelit.

Sebenarnya, bayi menangis saat BAB terjadi karena belum sempurnanya proses koordinasi saat BAB.

Di usia ini, bayi mungkin mengalami kegagalan menyelaraskan relaksasi otot dasar panggul, kontraksi otot perut, dan pengangkatan lutut.

Sangat terlihat menyakitkan karena mereka akan melakukan ini berulang kali tanpa hasil.

Nantinya Si Kecil akan berubah semakin rileks, dan kotoran pun akhirnya keluar.

Baca Juga: Bayi Tidak Buang Air Besar: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Menangis saat BAB

Bayi Menangis Saat BAB
Foto: Bayi Menangis Saat BAB (Orami Photo Stocks)

Jika melihat bayi menangis saat BAB, Moms tidak sendiri. Fenomena ini dikenal dengan dyschezia pada bayi.

Buang air besar membutuhkan 2 peristiwa terkoordinasi, yaitu:

  • Relaksasi dasar panggul.
  • Peningkatan tekanan intra-abdominal (mengejan saat BAB).

Bayi menangis saat BAB belum mengembangkan koordinasi ini sehingga mereka tidak dapat menikmati buang air besar dengan mudah.

Si Kecil memiliki refleks tinja yang tidak terkontrol dan otot-otot anus tidak rileks untuk waktu yang tepat.

Akibatnya bayi mendorong keras dengan diafragma dan otot-otot perut.

Itulah yang membuat bayi menangis saat BAB. Di saat yang sama Si Kecil malah merapatkan anusnya.

Bayi menangis saat BAB bukan merupakan masalah umum karena mereka sedang dalam tahap belajar buang air besar.

Menangis adalah upaya bayi untuk menciptakan tekanan intra-abdomen, sebelum mereka belajar mengejan secara lebih efektif untuk BAB.

Jadi, bayi menangis bukan karena kesakitan.

Mengutip pernyataan Gellner di Healthcare, stimulasi rektal dengan supositoria, obat yang dimasukkan lewat anus dapat diberikan bisa mempermudah proses Si Kecil BAB.

Namun, penerapan teknik ini bisa mengganggu proses belajar bayi untuk melepaskan tinja secara alami.

“Kami tidak menganjurkan orang tua untuk melakukan ini kecuali fesesnya sangat keras dan bayi secara fisik tidak dapat mengeluarkan bola keras feses tanpa bantuan.

Biasanya, dalam kasus-kasus itu orang tua bahkan mungkin melihat sedikit darah pada tinja itu sendiri.

Itu benar-benar sembelit dan sangat jarang terjadi pada bayi yang mengonsumsi ASI,” kata Gellner.

Bayi yang diberi susu formula biasanya memiliki feses seperti pucat, yang cenderung keras.

Namun perlu diketahui itu bukan karena sembelit.

Baca Juga: 11 Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

Manfaat Bayi Menangis saat BAB

Bayi Kecil Menangis
Foto: Bayi Kecil Menangis (Freepik.com/jcomp)

Gellner menekankan, bayi menangis saat BAB bermanfaat untuk meningkatkan tekanan pada perut mereka, yang membantu mendorong tinja.

Bayi mungkin berteriak, karena sensasi mengejan adalah hal baru baginya, tidak selalu berarti kesakitan.


Pasalnya, membuang kotoran sembari berbaring adalah posisi yang sulit. Sementara, bayi tidak bisa duduk dan "mendorong" tubuh untuk mengeluarkan tinja.

Si Kecil harus mengoordinasikan otot-otot perut untuk menekan sambil merilekskan anusnya.

Itu tidak mudah untuk bayi kecil! Pada saat ia belajar rileks, masa-masa itu akan lancar ke depannya.

Jadi Moms tidak akan menemui lagi kondisi bayi menangis saat BAB seiring mereka tumbuh besar nantinya.

Baca Juga: Diare pada Bayi: Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini!

Kondisi Normal Kotoran Bayi Baru Lahir

Bayi Menangis Saat Tidur
Foto: Bayi Menangis Saat Tidur (Orami Photo Stocks)

Bayi baru lahir yang minum ASI biasanya lebih lancar BAB dengan volume tinja yang lebih banyak.

Sementara bayi yang diberi susu formula mungkin mengeluarkan tinja lebih sedikit.

Nah untuk warnanya, bayi yang baru lahir akan melewati saat mengeluarkan meconium.

Kotoran ini berupa zat hitam, lengket, seperti tar dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran.

Menurut studi di jurnal Archives of Disease in Childhood - Fetal and Neonatal Edition, bayi yang disusui memiliki feses yang lebih lunak dibandingkan bayi yang diberi susu formula dan warnanya lebih sering kuning.

Pada usia 3 bulan, 50% feses bayi yang diberi susu formula berwarna hijau.

Moms perlu cemas jika bayi mengeluarkan kotoran keras dan padat.

Baca Juga: Panduan Membuat Oralit untuk Bayi saat Mengalami Diare, Catat!

Cara Mengatasi Bayi Menangis saat BAB

Bayi Baru Lahir Menangis
Foto: Bayi Baru Lahir Menangis (Freepik.com/rawpixel.com)

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba untuk membantu mengatasi bayi yang menangis saat BAB:

1. Berikan Pijatan Ringan

Memijat lembut perut bayi dalam gerakan searah jarum jam dapat membantu meredakan ketidaknyamanan dan mendorong pergerakan usus.

2. Perhatikan Pola Makan Bayi

Pastikan bayi mendapatkan makanan yang cukup dan seimbang serta minum air yang cukup untuk membantu proses pencernaan yang lancar.

3. Kompres Hangat

Kompres hangat di perut bayi bisa membantu.

Setelah BAB, kompres hangat bisa membantu meredakan ketidaknyamanan yang terkait dengan BAB.

4. Berikan Perhatian

Berbicara dengan lembut kepada bayi Moms sambil memberikan perhatian ekstra, juga bisa membantu meredakan tangisan Si Kecil.

5. Konsultasikan dengan Dokter

Jika bayi masih menangis saat buang air besar atau mengalami gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

Itu dia Moms beberapa hal penting terkait bayi menangis saat BAB. Semoga membantu!

  • https://publications.aap.org/pediatricsinreview/article/36/9/392/34917/Constipation-and-Encopresis-in-Childhood
  • https://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_whnd4xc0
  • https://www.researchgate.net/publication/224810760_The_defecation_pattern_of_healthy_term_infants_up_to_the_age_of_3_months
  • https://healthcare.utah.edu/the-scope/kids-zone/list/2018/07/poop-poop-constipation-kids
  • https://healthcare.utah.edu/the-scope/kids-zone/list/2021/03/helping-your-newborn-get-through-painful-pooping

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.