28 Agustus 2023

Tes DNA Keluar, Ini Akhir Kisah Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Butuh waktu satu bulan untuk mengembalikan sang bayi
Tes DNA Keluar, Ini Akhir Kisah Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Foto: Freepik

Kabar mengejutkan datang dari seorang ibu bernama Siti Mauliah asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang mengaku sang bayi tertukar.

Ia mengaku bahwa bayi laki-lakinya tertukar selama satu tahun setelah melahirkan di Rumah Sakit (RS) Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.

Nah, belum lama ini hasil DNA dari kedua pihak sudah keluar, Moms dan menunjukkan 99,99% bayi tertukar.

Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini, Moms.

Baca Juga: 7 Bayi Hasil Inses Dibunuh oleh Ayah Kandung di Purwokerto

Kisah Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Berikut informasi yang bisa Moms ketahui.

1. Sudah Tertukar Satu Tahun

Ilustrasi Bayi Tertukar di Rumah Sakit
Foto: Ilustrasi Bayi Tertukar di Rumah Sakit (Freepik.com/kamranaydinov)

Rusdy Ridho, kuasa hukum Siti Mauliah, mengungkapkan bahwa bayi Siti telah tertukar sejak setahun lalu.

Siti melahirkan bayi tersebut pada 18 Juli 2022 melalui operasi caesar dan pulang setelah menghabiskan tiga hari di rumah sakit.

Pada hari pertama, Siti masih menyusui bayinya.

Namun, saat memasuki hari kedua menyusui, Siti merasakan sesuatu yang tidak biasa; ia merasa ada perbedaan dari sisi psikologis dengan bayinya.

2. Gelang yang Tertukar

Setelah hari ketiga melahirkan dan saat hendak pulang, Siti Mauliah ditanya oleh suster.

"Susternya menanyakan 'Ini atas nama ibu yang pasien B ya?' (dijawab) 'Oh enggak, atas nama Ibu Siti Mauliah'," jelas Rusdy.

Di saat itulah ditemukan bahwa gelang bayi yang dikenakan oleh bayi Siti ternyata telah tertukar.

Siti kembali menanyakan perihal gelang. Saat itu suster beranggapan gelang itu mungkin hanya jatuh atau tertukar.

Namun, ketika Siti sudah pulang, keesokan harinya suster kembali menemui mereka untuk menanyakan mengenai gelang tersebut.

Persoalan tentang bayi yang diduga tertukar ini menjadi semakin rumit karena rumah sakit tidak menangani situasi tersebut dengan tegas dan cepat.

Baca Juga: Viral! Penis Anak Terbakar saat Disunat dengan Metode Laser

3. Dites DNA

Setelah merasa ada ketidakcocokan dengan bayinya, Siti memutuskan untuk melakukan tes DNA.

Tes ini dilaksanakan dua bulan lalu, setelah Siti memperoleh bantuan dan pendampingan dari kuasa hukumnya.

Hasil dari tes tersebut menunjukkan bahwa bayi yang ada bersamanya bukanlah anak kandungnya.

Meskipun demikian, pihak yang diduga memiliki bayi Siti belum melakukan tes serupa.

Siti telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, yang kini sedang melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

4. RS Terima Informasi Bayi Tertukar

Bayi Siti tertukar di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022.

Namun, pihak rumah sakit baru mendapatkan informasi mengenai peristiwa tersebut 11 bulan kemudian, tepatnya pada Mei 2023.

Setelah mendengar kabar tersebut, pihak RS Sentosa Bogor segera mengambil tindakan.

Jajaran manajemen rumah sakit dengan segera menggelar rapat guna membahas dan menyelesaikan masalah bayi tertukar.

Mereka berkomitmen untuk menemukan solusi terbaik dan mengupayakan berbagai cara demi menyelesaikan permasalahan ini.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Ini Kata Dokter!

5. Pihak Sebelah Belum Siap Tes DNA

RS Sentosa Bogor dengan proaktif memfasilitasi berbagai tes untuk memastikan identitas bayi.

Hasil tes darah dan DNA menunjukkan bahwa bayi yang saat ini bersama Siti Mauliah memang tidak identik dengannya.

Oleh karena itu, rumah sakit melihat perlunya melakukan tes DNA dengan ibu lain yang bayinya diduga tertukar dengan bayi Siti.

Namun, terdapat kendala. Keluarga yang diduga memiliki anak asli Siti, Ibu B, belum bersedia melakukan tes DNA.

Menurut keterangan dari RS Sentosa Bogor, alasan keluarga tersebut karena belum siap dari sisi mental untuk menjalani tes DNA.

Meskipun demikian, pihak rumah sakit telah berupaya mendekatkan kedua keluarga dengan mempertemukan Siti dan Ibu B, berharap hal ini bisa mempercepat proses penyelesaian.

Tak berhenti di situ, RS Sentosa Bogor terus berupaya menyelesaikan masalah ini.

Mereka telah mengirimkan surat resmi kepada keluarga Ibu B, agar mereka segera menjalani tes DNA, demi kepastian dan keadilan bagi keduanya.

6. Sudah Melakukan Tes DNA

Meski pihak sebelah sempat enggan untuk melakukan tes DNA, akhirnya kedua pihak sudah melakukan tes DNA.

Hasil menunjukkan bahwa keduanya benar-benar tertukar, Moms!

Penyelidikan kemudian dilanjutkan dengan memeriksa para saksi. Pihak yang diperiksa adalah rumah sakit dan keluarga yang bayinya diduga tertukar.

7. Kasus Berakhir dengan Damai

Setelah dibacakan hasil tes DNA, kedua ibu yang bayinya tertukar pun saling menitikan air mata.

Bahkan, keduanya saling berpelukan. Kedua orang tua tersebut menerima hasil tes DNA dengan kebesaran hati.

Polisi juga menyebut bahwa hasil tes DNA ini didukung oleh seluruh pihak yang terkait.

Polisi melakukan mediasi kepada kedua pihak bayi tertukar dan berhasil mencapai kesepakatan.

8. Hasil DNA 99,99% Tertukar

Meski keduanya sudah menerima kenyataan, salah satu ibu mengalami syok setelah mengetahui hasil DNA.

Pengacara menyebut Ibu D sempat syok saat mendengar hasil tes DNA menyatakan 99,99 persen bayinya tertukar.

9. Membutuhkan Proses Selama Sebulan

Meski hasil DNA sudah menunjukkan 99,99% bayi tertukar, proses pengembalian kedua anak yang tertukar tersebut membutuhkan waktu satu bulan.

Nantinya, polisi akan menyediakan rumah bersama selama proses satu bulan tersebut.

Kedua anak tersebut kemudian akan menjadi anak angkat Polres Bogor selagi menunggu waktu sebulan untuk diperiksa.

Semua kebutuhan anak tersebut akan menjadi tanggung jawab tiga orang, yaitu ayah biologis dan Polres Bogor.

Itulah informasi seputar bayi tertukar di rumah sakit. Semoga kedua keluarga bisa lebih berlapang dada, ya Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.