Ternyata Ini Beda Alasan Pria dan Wanita Selingkuh
Perselingkuhan merupakan permasalahan besar yang dapat terjadi dalam sebuah hubungan, bahkan tak jarang perselingkuhan dapat berujung pada perceraian.
Tak hanya laki-laki saja, perempuan pun bisa berselingkuh. Namun tahukah Moms, ternyata terdapat perbedaan alasan di balik perselingkuhan antara laki-laki dan perempuan. Apa saja?
Alasan Perempuan Berselingkuh
1. Kesepian
Seorang perempuan mulai berkeinginan untuk berselingkuh adalah ketika merasa kesepian, pasangan mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan dan dunianya sendiri sehingga mereka merasa tak diperhatikan.
2. Tak Dihargai
Saling menghargai merupakan hal yang sangat penting, ketika setiap upaya yang dilakukan perempuan untuk pasangannya tak lagi dihargai maka akan timbul niat untuk berselingkuh.
Selain itu, perempuan juga berselingkuh karena mereka merasa pasangan mereka tak lagi menganggap penting kehadiran mereka, seperti mengambil keputusan sendiri tanpa berdiskusi.
3. Jenuh
Tak jarang jenuh dalam sebuah hubungan menjadi alasan untuk berselingkuh, seorang perempuan merasa tak ada lagi hal menyenangkan yang dapat dilakukan bersama pasangan. Hubungan juga terlalu dipenuhi dengan keributan kecil yang tak pernah henti.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Wanita Menikah Selingkuh dengan Pria Lain
Alasan Pria Berselingkuh
1. Nafsu Seksual
Ketika laki-laki merasa tak bisa mendapatkannya dari pasangan, mereka akan mulai mencari pasangan lain untuk melampiaskan nafsu seksualnya.
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Tak jarang seorang laki-laki yang merasa bahwa dirinya mampu mendekati banyak perempuan akan merasa jauh lebih percaya diri, sehingga saat mereka berhasil memiliki lebih dari satu pasangan mereka akan merasa sebagai sosok yang lebih hebat. Faktor inilah yang juga menjadi pemicu seorang laki-laki berselingkuh.
Baca Juga: 4 Jenis Perselingkuhan Suami yang Patut Diwaspadai
Tanda-tanda Pasangan Berselingkuh
1. Menutup Rapat Ponsel Mereka
Salah satu ciri-ciri seseorang berselingkuh adalah ketika mereka benar-benar menutup rapat ponsel mereka, terutama ketika ada pesan atau panggilan masuk. Selain itu, tak jarang pula mereka menggunakan ponsel mereka saat malam hari atau mencoba menggunakannya saat tak berada di dekat pasangan.
2. Pulang Larut
Banyaknya seseorang yang berselingkuh mengambil waktu sepulang kerja, perhatikanlah bila pasangan kerap pulang larut tanpa alasan yang jelas maka terjadi kemungkinan bahwa mereka sedang pergi bersama selingkuhannya.
3. Berkurangnya Perhatian
Terkadang memang kehadiran pasangan tentulah sebagai tempat untuk berkeluh kesah, tapi bila pasangan sudah mulai menghindar untuk mendengarkan pasangannya agaknya patut dicurigai bahwa mereka memang sudah malas dan memiliki ketertarikan dengan yang lain.
Baca Juga: Mengungkap Fenomena Pelakor, Kenapa Suami Selingkuh?
Tips Menghindari Perselingkuhan
1. Menjaga Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, selalu upayakan untuk menjaga komunikasi. Meski tak sering, tapi berusahalah untuk selalu memberi kabar satu sama lain tentang kegiatan yang sedang dilakukan.
Tak hanya intensitas komunikasi, kualitas komunikasi juga penting. Jangan sampai salah satu mendominasi pembicaraan dan mengabaikan pasangan. Dengarkan dan pahami pesan yang disampaikan oleh pasangan, sehingga bisa terjadi percakapan yang berkualitas.
2. Lakukan Hal yang Menyenangkan
Menikah bukan berarti tak lagi menjadi sosok yang menyenangkan bagi pasangan, tetap harus ada hal-hal seru yang dapat dilakukan guna menghindari jenuh dan memperkuat hubungan.
Moms dan suami bisa menjadwalkan liburan keluar kota sebulan atau dua bulan sekali. Jika ingin yang lebih simpel, Moms juga bisa masak bersama atau dinner date bersama suami setiap akhir pekan.
3. Saling Menghargai
Menghargai pasangan merupakan hal yang sangat penting, tak perlu berlebihan cukup dengan selalu melibatkan mereka dalam setiap keputusan yang akan diambil. Dengan demikian mereka akan selalu merasa menjadi bagian dalam hidup pasangannya.
Terapkan hal-hal di atas agar tidak terjadi perselingkuhan pada hubungan Moms ya!
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.